Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Friday, October 9, 2015

Premier League Bertambah Tajir

JAWA POS – Makin makmur saja Premier League. Kemarin liga yang mengklaim diri terbaik di dunia itu sudah menjual hak siar mulai 2016 hingga 2019. Nilai totalnya di seluruh dunia fantastis, mencapai GBP 3 miliar (Rp 63,3 triliun). Dengan ini, Premier League semakin menegaskan posisinya sebagai liga olahraga paling populer di kolong langit.

Fans Liverpool di Malaysia
Terutama jika melihat dari jangkauan wilayah dan pendapatan yang mereka keruk dari luar negeri. Pada 2013 hingga 2016, Premier League mendapat GBP 2,23 miliar (Rp 47,055 triliun) dari hak siar televisi luar negeri. Itu berarti per tahun Premier League mendulang GBP 743 juta (Rp 15,6 triliun). Dengan kontrak raksasa itu, Premier League jauh meninggalkan pesaingnya di Eropa.
Bahkan, jika Primera Division, Bundesliga, Serie A, atau Ligue 1 digabungkan dari uang hak siar domestik dan asing, mereka tidak bisa mengalahkan uang yang mengalir ke Premier League. Untuk kontrak domestik saja dari Sky dan BT Sport, Premier League mendapat lebih dari GBP 1 miliar (Rp 21,1 triliun). Jumlah itu meningkat menjadi GBP 1,7 miliar per tahun (Rp 35,8 triliun) pada 2016–2019.
Sumbangan hak siar terbesar Premier League dari luar negeri datang dari Amerika Serikat. Raksasa NBC saja membayar USD 250 juta (Rp 3,4 triliun) per tahun untuk membeli hak siar Premier League dalam tempo 2013–2016.
Sumber NBC membisikkan bahwa stasiun televisi itu akan membeli hak siar USD 1 miliar (Rp 13,7 triliun) dalam enam tahun.
Yang membikin kejutan adalah peningkatan dari kawasan Skandinavia. Pertumbuhannya lebih dari 100 persen! Itu berarti Norwegia, Swedia, Denmark, dan Finalndia sedang terjangkit demam Premier League dengan hebat. Tahun lalu kawasan itu “menyumbang” GBP 52,8 juta (Rp 1,1 triliun). Namun, mulai 2016 hingga 2019, Skandinavia akan mentransfer GBP 110 juta (Rp 2,3 triliun) per tahun ke Liga Inggris.
Yang juga meningkat adalah Hongkong. Pertumbuhannya menembus 116 persen. Hongkong selama ini memang tanah impian semua liga profesional dunia. Pertarungan antara jaringan NowTV dan i-Cable membuat harga hak siar meroket edan-edanan. “Namun, yang menjadi korban persaingan ini adalah fans,” kata Tom Mockridge, chief executive Virgin Media, kepada The DailyTelegraph. “Penonton di Inggris, misalnya, membayar dua kali lebih mahal dari Eropa untuk menikmati siaran TV,” imbuhnya. (c4/nur)

No comments:

Post a Comment