JAWA POS – Musim
lalu begitu sempurna bagi Paris Saint-Germain (PSG). Mereka merupakan raja
diraja sepak bola Prancis. Semua gelar domestik direbut tim asuhan Laurent
Blanc itu. Tetapi, di Liga Champions sekali lagi mereka tertahan di perempat
final.
![]() |
| Zlatan Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo |
Ya, menjadi yang
terbaik di Eropa. Itulah yang masih membuat penasaran Nasser Al Khelaifi,
pemilik PSG. Masalahnya, dana transfer tidak berbatas saja belum cukup untuk
mendapatkan Si Kuping Lebar—julukan trofi Liga Champions. Dibutuhkan lebih dari
uang.
Sebelum jauh
menatap final di ujung sana, mereka harus menapak dengan kaki yang benar
selama fase grup. Kebetulan, pada matchday ketiga dini hari nanti, mereka punya
momentum mengukur kekuatan melawan Real Madrid (siaran langsung RCTI pukul
01.45 WIB).
Real merupakan
tim paling sukses di Eropa. Mereka telah mengoleksi sepuluh gelar Liga
Champions. Tim berjuluk Los Blancos itu juga nyaris selalu mencapai semifinal
dalam beberapa musim terakhir. Jadi, hal tepat menjadikan tim itu sebagai tolok
ukur kekuatan. Itulah alasan Zlatan Ibrahimovic dkk sangat bersemangat menanti
Real di Parc des Princes dini hari nanti.
Apalagi, mereka
menyambut Real dengan modal dahsyat. Yakni, belum tersentuh kekalahan di Ligue
1 dan Liga Champions. “Real? Tentu mereka lebih difavoritkan juara pada musim
ini. Tetapi, kami ingin melakukan hal yang lebih hebat tahun ini. Yaitu,
memenangi Liga Champions,” ujar gelandang tengah PSG Blaise Matuidi sebagaimana
dilansir Goal.
PSG sudah cukup
lama tidak mampu superior dari Real. Terakhir gol George Weah pada leg pertama
perempat final Piala Winners 1993–1994 di Santiago Bernabeu memberikan kemenangan
kepada PSG atas Real. Setelah itu, Real menang dua kali meski hanya di friendly
game.
Akan sulit bagi
PSG menghent ikan superioritas Real. Namun, bukan tidak mungkin. Apalagi, badai
cedera tengah melanda tim asuhan Rafael Benitez itu. Mereka kehilangan empat
starternya. Yakni, Gareth Bale (hamstring), Dani Carvajal (engkel), James
Rodriguez (paha), dan Pepe (belum teridenti fikasi). Itu belum termasuk kondisi
Karim Benzema yang masih fifty-fifty.
Benzema tetap ada
dalam susunan pemain yang di bawa Real ke Paris. Biar begitu, posisi starter
sangat mungkin menjadi milik Jese Rodriguez yang tengah on fire setelah mencetak
gol ke gawang Levante akhir pekan lalu (17/10). “Apapun itu, kami tetap harus
waspada,” kata Matuidi.
PSG maupun Real
belum kebobolan dalam dua pertandingan pertama grup A. Namun, berkaca kepada
performa Real sepanjang delapan pekan pertamanya, sisi kiri pertahanan bisa
dieksplorasi para penggawa PSG. Sebab, Marcelo yang biasa menjaga sisi tersebut
sering naik membantu serangan. Apalagi, jika Benzema absen, Ronaldo yang berada
di sisi kiri akan bermain lebih ke tengah. Dengan begitu, akan ada posisi lowong
antara Mateo Kovacic dan Marcelo yang bisa dijelajahi sisi kanan PSG.
Statistik Whoscored
menyebutkan, sisi kanan serangan PSG selama ini lebih dominan dengan 37 persen.
Di sisi kanan itulah, PSG bisa mengandalkan kemampuan pemain rekrutan barunya
dari Manchester United Angel di Maria. Hingga kini, Di Maria sudah
berkontribusi dengan 3 gol dan 3 assist bagi PSG dari delapan laga di Ligue 1
dan Liga Champions. Itu akan menjadi bentrok pertama Di Maria dengan Real
sebagai mantan klubnya.
Kapten Thiago
Silva menilai keberadaan Di Maria menjadi pembeda kekuatan PSG pada musim ini
dan musim lalu. “Kualitas fisiknya hebat dan punya kemampuan memberikan assist
yang bagus, sama bagusnya dengan kemampuannya mencetak gol. Di Maria bakal membuat
PSG lebih baik lagi,” pujinya.
Konfidensi tinggi
PSG dinilai tidak sebanding dengan modal compang-camping El Real. Itulah yang
membuat bursa judi di Eropa lebih mengunggulkan tiga angka milik tuan rumah.
Kalaupun ada kejutan, seri menjadi hasil terbaik bagi Real.
Meski begitu,
striker PSG Edinson Cavani mengingatkan timnya akan kejutan dari Real.
Terbukti, selama di La Liga, modal komposisi compang-camping tetap tidak
berdampak kepada Real. Posisi puncak klasemen sementara tanpa terkalahkan
menjadi indikasinya. Dikutip dari Marca, Cavani mengatakan bahwa siapapun pemain
yang dipasang Benitez di posisi tengah ke depan tetaplah berbahaya. Termasuk
pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liga Champions Cristiano Ronaldo di
dalamnya. “Mereka punya kemampuan yang membuat kalian menangis. Sekali saja
permainan kami lengah, mereka akan membayarnya dalam hitungan detik.” Begitu
Cavani mengingatkan rekan-rekannya.
Dalam situs resmi
Real, winger kanan Isco menyatakan bahwa pelajaran dari dua kali kemenangan
atas PSG dalam laga uji coba dua tahun terakhir bisa menjadi pedoman timnya.
Dalam pandangan Isco, PSG adalah klub yang komplet. Baik dalam menyerang maupun
bertahan. “Kami belajar dari hal-hal detail dalam laga itu,” ungkapnya.
Kemenangan
penting di laga domestik atas Levante tiga gol tanpa balas akhir pekan lalu memberikan
pelajaran penting kepada Real. Yakni, tidak melakukan kesalahan sekecil apapun.
Gawang Real kali terakhir kebobolan pada Derby Madrileno melawan Atletico
Madrid pada 4 Oktober lalu. Saat itu, keunggulan satu gol pada awal laga sirna
dalam 10 menit terakhir.
Karena asyik
menyerang, pertahanan Real lengah mengawal Antoine Griezmann dan Luciano
Vietto. Bola liar Griezmann disambar Vietto. “Saya rasa tidak akan banyak gol
terjadi di laga nanti. Kalaupun banyak gol, saya mengharapkan tim kami yang
melakukan itu,” ujarnya.(ren/c4/ham)

No comments:
Post a Comment