Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Thursday, October 15, 2015

Statistik, Rossi Jadi Unggulan

JAWA POS – Perebutan gelar juara MotoGP 2015 bergeser ke Australia akhir pekan ini. Di Sirkuit Phillip Island, Valentino Rosi akan kembali membendung kejaran Jorge Lorenzo. Pertarungan impian. Sebab, dua pembalap itulah yang saat ini punya catatan terhebat di Phillip Island.
Marc Marquez
Sejak era MotoGP dimulai 2002, hanya ada empat rider yang pernah menjadi raja di Phillip Island. Mereka adalah Rossi, Casey Stoner, Marco Simonceli, dan Lorenzo. Keluarkan Stoner dan Simoceli dari daftar pertempuran karena keduanya tidak ada di grid. The Doctor menang lima kali di Phillip Island, termasuk pada tahun lalu. Lorenzo hanya sekali menang pada musim 2013. Bisa dibilang Rossi adalah rider paling sukses di Australia saat ini. Jumlah kemenangannya hanya kalah oleh Stoner yang meraih enam victory beruntun di negara benua tersebut. Karena itu, tidak berlebihan jika Rossi lebih diunggulkan daripada Lorenzo akhir pekan ini.
Berbeda dari seri-seri sebelumnya, termasuk di Motegi pekan lalu. Meski punya catatan hebat, Rossi tetap tidak jemawa. Dia menyatakan akan tetap melakukan pendekatan yang sama dengan seri-seri sebelumnya dan tidak mau menghitung-hitung peluangnya dalam balapan. “Kami akan berjuang membalap dengan maksimal dan finis di podium di depan Jorge,” katanya sebagaimana dikutip Crash.
Di Australia nanti Rossi juga menyamai rekor Loris Capirosi sebagai pembalap kelas premium dengan start terbanyak sepanjang sejarah, 328 kali. Jika tampil di MotoGP Malaysia dua pekan mendatang, Rossi akan menyalip catatan Capirosi.
Soal karakter Phillip Island, Rossi yang merupakan pembalap tertua di grid MotoGP menyatakan menyukainya. Cepat, mengalir, dangan beberapa titik pengereman kuat di beberapa tikungan. “Seperti halnya aku, rasanya mayoritas pembalap juga menyukai itu,” ucap pembalap berjuluk The Doctor itu.
Namun, lanjut dia, kondisi angin dan tempetur udara yang dingin selalu menjadi kesulitan tersendiri untuk ditaklukkan. “Sulit untuk menemukan setting yang pas,” ucapnya.
Bagi Lorenzo, balapan di Australia dengan mengejar 18 poin seperti berlari di tanjakan. Perlu perjuangan ekstra dan mengeluarkan potensi maksimal untuk bisa mendekati Rossi. Lorenzo memang harus menang. Dengan begitu, setidaknya dia akan mengamankan lima poin (dengan kalkulasi Rossi finis runner-up). Meski berat, Lorenzo tetap optimistis. Dia mengatakan, posisinya masih sebagai title contender musim ini. “Jika aku bisa memenangi semua balapan tersisa dan Vale membuat kesalahan, aku bisa juara,” ujarnya yakin.
Sama dengan Rossi, Lorenzo merupakan penggemar berat Phillip Island. Namun, dia juga sadar bahwa rivalnya selalu menikmati balapan di trek sepanjang 4,4 kilometer tersebut. “Sangat menantang untuk setting motor. Juga karena kondisi cuaca yang mudah berubah. Jadi, kami harus bersiap untuk semuanya,” paparnya.(cak/c4/ang)

No comments:

Post a Comment