JAWA POS –
Kejanggalan penyelenggaraan turnamen Piala Jenderal Sudirman sedikit demi
sedikit terkuak. Ada informasi mengejutkan yang disampaikan Sekjen PSSI Azwan
Karim. Ternyata PT Liga Indonesia terlibat aktif dalam penggarapan turnamen
Piala Jenderal Sudirman, selain Mahaka Sport & Entertainment.
![]() |
| Bobotoh |
PT Liga Indonesia
atau PT LI adalah operator Indonesia Super League (ISL). Perusahaan yang
dipimpin Joko Driyono tersebut menjadi bagian dari organizing committee turnamen
Piala Presiden. “Ya, posisi PT Liga sebagai technical advisor di turnamen itu,”
kata Azwan kemarin (30/10).
Menurut Azwan,
karena ada PT Liga dalam turnamen tersebut, mereka secara otomatis meminta rekomendasi
penyelenggaraan event kepada PSSI, bukan Tim Transisi PSSI. Hal itu janggal
karena saat ini pemegang otoritas sepak bola adalah tim transisi. Status PSSI
telah dibekukan pemerintah sejak 17 April lalu.
Fakta itu juga
sekaligus menjawab alasan panitia Piala Sudirman enggan mengundang Persebaya.
Padahal, semua tahu bahwa klub yang besar dan mendapat dukungan fanatik
suporter di Surabaya hanya Persebaya. Hubungan PT LI dengan Persebaya memang
tidak harmonis sejak 2010. Ketika itu Persebaya memilih tidak melanjutkan
kompetisi di bawah PT LI setelah merasa dicurangi saat harus menjalani
pertandingan terakhir melawan Persik Kediri pada ISL musim 2010.
Ketika itu Persik
yang menjadi tuan rumah gagal menjalankan laga tersebut. Seharusnya, Persik
dinyatakan kalah WO (walk out). Namun, PT LI malah mengagendakan pertandingan
pengganti hingga tiga kali. Dua pertandingan pengganti gagal dihelat karena
tidak mendapat izin dari kepolisian. Persebaya yang sudah telanjur kecewa
dengan sikap PT Liga memutuskan tidak berangkat ke Palembang. Akibatnya,
Persebaya dinyatakan kalah WO dan degradasi ke divisi utama.
Informasi
keterlibatan PT LI dibenarkan CEO Mahaka Sport & Entertainment Hasani
Abdulgani. “Ini permintaan langsung dari Mabes TNI,” kata Hasani saat
dikonfirmasi Jawa Pos tadi malam (30/10). PT LI, kata Hasani, berfungsi sebagai
konsultan teknis turnamen. Pihak TNI menginginkan adanya konsultan yang mumpuni
soal penyelenggaraan turnamen. Yang dimaksud adalah PT LI.
Direktur Utama PT
Persebaya Indonesia, Cholid Ghoromah, menyatakan sejak awal dirinya mencium
adanya intervensi PT LI di turnamen tersebut. Kecurigaan itu muncul setelah tim
mereka tidak diundang di Jenderal Sudirman Cup. “Karena mereka melihat
Persebaya adalah penyebab utama PSSI dibekukan. Jadi, ini hanya upaya balas
dendam dan sakit hati saja,” tegasnya.
Cholid lantas
menambahkan dalam sebuah turnamen tidak ada operator yang tidak ingin
melibatkan tim besar dengan jumlah suporter masif seperti Persebaya. Apalagi,
Surabaya termasuk salah satu kota yang menjadi tuan rumah turnamen. “Kalau
Persebaya tidak dilibatkan, kami yakin turnamen itu akan sepi penonton di
Surabaya,” katanya.(dik/c15/tom)
BOPI Ancam Tak
Keluarkan Izin
JAWA POS - Badan Olahraga
Profesional Indonesia (BOPI) menyatakan bahwa turnamen Piala Jenderal Sudirman
harus berada di bawah supervisi Tim Transisi PSSI. Karena itu, BOPI mengimbau
panitia turnamen segera meminta rekomendasi dari Tim Transisi PSSI sebelum
mengajukan izin penyelenggaraan dari BOPI.
![]() |
| Hasani Abdul Gani |
”Itu regulasi,” tegas
Sekjen BOPI Heru Nugroho kemarin (30/10). Menurut Heru, BOPI telah menggelar
pertemuan segi tiga bersama Tim Transisi PSSI dan panitia Piala Jenderal
Sudirman. Dalam pertemuan tersebut, pihak panitia diwakili langsung oleh Letjen
Agus Sutomo selaku ketua organizing committee turnamen. Sementara itu, tim
transisi diwakili Gatot S Dewa Broto. Agus Sutomo yang juga mantan Danjen
Kopassus, kata Heru, bersedia mengirimkan surat permohonan rekomendasi ke Tim
Transisi PSSI. ”Rencananya, awal November mereka sudah memasukkan surat
permohonan itu,” katanya.
Gatot
menerangkan, sejatinya semua turnamen sepak bola di Indonesia harus berada di
bawah supervisi Tim Transisi PSSI. ”Jadi, dalam kondisi saat ini, kami mencoba
menegaskan kembali status tim transisi itu dalam peta persepakbolaan Indonesia.
Jadi, sudah seharusnya panitia Piala Jenderal Sudirman meminta rekomendasi ke
tim transisi,” tutur dia.
CEO Mahaka Sports
Hasani Abdulgani mengakui menjalin komunikasi dengan PSSI. Namun, pihaknya
sebatas meminta restu. ”Intinya, kami kula nuwun (permisi) saja ke PSSI. Karena
kami juga butuh wasit dan perangkat pertandingan lain dari mereka,” jelasnya.(dik/c9/tom)


No comments:
Post a Comment