JAWA POS – Upaya
untuk membatalkan vonis tiga poin penalti Valentino Rossi sebagai buntut dari
GP Malaysia Minggu lalu (25/10) belum berakhir. Yamaha memang sudah mengajukan
banding dan gagal. Namun, The Doctor, sebutan Rossi, belum puas.
![]() |
Valentino Rossi |
Kini giliran
rider Italia itu yang mengajukan gugatan. Pengajuan gugatan tersebut diumumkan
oleh badan internasional motorsport, FIM. “Sesuai pasal 3.4.2 FIM Road Racing
World Championship Grand Prix Regulations, Mr Valentino Rossi telah mengajukan
banding terhadap keputusan yang diambil race direction di GP Malaysia, Sepang,
terkait insiden di tikungan 14.” Begitu bunyi pernyataan FIM yang dilansir
Motorsport.
Rossi pernah
bilang, tambahan tiga poin penalti yang didapat dari Sepang membuat kakinya
seperti diamputasi. Di GP Valencia pekan depan (8/11), dia harus start dari
urutan paling belakang. Itu jelas bakal menyulitkan dia bertarung dengan Jorge
Lorenzo.
Untuk mendapatkan
posisi terbaiknya di sesi kualifikasi, Rossi telah mengajukan banding atas
hukuman berat tersebut. Jika banding diterima, penalti bisa ditarik sampai
saatnya nanti bisa diadili oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Jarak
waktunya bisa enam bulan sejak pengaduan diterima. Dalam pengajuan banding ke
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) tersebut, Rossi meminta pembatalan atau
pengurangan penalti poin yang dijatuhkan. Dia juga meminta agar penalti
tersebut tidak dieksekusi dulu sesuai dengan pasal R37 dalam kode etik olahraga
terkait dengan arbitrase. Itu bakal menguntungkan bagi semua pihak (kecuali
Lorenzo, tentunya). Rossi bisa start dari posisi normal di Valencia. Sementara
itu, fans MotoGP akan mendapatkan persaingan yang bersih dan berkualitas. “FIM
tidak akan berkomentar lebih jauh saat ini,” imbuh juru bicara FIM.
Presiden FIM Vito
Ippolito mengatakan bahwa perseteruan antara Rossi dan Marc Marquez telah
meracuni atmosfer MotoGP. Dia menyebut insiden Sepang telah menggeser tradisi
kebanggaan terhadap sikap sportif yang menjadi bagian tak terpisahkan dari balap
motor. “Pembalap, tim, pabrikan, dan sponsor seharusnya tidak hanya menghormati
aturan, tapi juga menerima keputusan (race direction),” jelas dia kepada
Autosport.(cak/c19/na)
No comments:
Post a Comment