Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Thursday, October 15, 2015

Rahasia Tembakan Maut Stephen Curry

JAWA POS - Setiap lawan paham betul bahwa senjata utama Stephen Curry adalah tembakan tiga angka yang superakurat. Tapi, mengapa susah sekali mengantisipasinya? Berikut rahasia kehebatan MVP dan aktor penting Golden State Warriors yang menjadi juara NBA musim lalu itu.
Skill istimewa Stephen Curry dalam menembak tiga angka membuat statistik sepanjang masa NBA harus diperbarui. Nama Curry kini bertengger di peringkat ketiga pemain dengan persentase field goal tembakan three-point tertinggi di liga basket paling wah di dunia itu. MVP NBA 2015 tersebut punya persentase tembakan tiga angka yang mencapai 44 %. Enam musim berkarir di NBA, Steph—panggilannya—sudah menceploskan 1.191 tembakan threepoint dari 2.704 kali percobaan.
Hanya dua orang yang punya persentase lebih baik. Pertama Steve Kerr dengan 45,4% (7261.599). Kerr adalah pelatih Curry di Warriors saat ini. Seorang lagi Hubert Davis dengan 44,1% (728–1.651). Davis pensiun pada 2004 bersama New Jersey Nets. “Setiap melihat daftar pemain yang memiliki kemampuan menembak spesial, saya selalu memimpikan menjadi bagian dari kelompok itu,” ucap Curry sebagaimana dikutip ESPN.
Jurnalis olahraga Wall Street Journal Ben Cohen menyebutkan kemampuan Curry dalam menembak tiga angka selevel dengan agresivitas Michael Jordan dan kemampuan fisik LeBron James. Artinya, memang di atas rata-rata. Tembakan tiga angka Curry adalah salah satu senjata paling mematikan di NBA saat ini. Kemampuan itu membuat para fisikawan yang lama bergelut dengan sport science heran sekaligus kagum. “Melihat Curry menembak tiga angka, kita seperti melihat pemain lain melakukan dunk. Saat dia gagal, kita malah terkejut,” tulis Cohen.
Pertanyaannya, bagaimana point guard 27 tahun tersebut bisa memiliki kemampuan sedahsyat itu? Profesor fisika Gintaras Duda PhD dari Creighton University, Omaha, Nebraska, menjelaskan bahwa para pemain basket secara tidak sadar telah menggunakan insting fisika saat menembak. Menurut dia, ada dua hal terpenting yang menentukan kesuksesan tembakan tiga angka. Pertama, posisi pemain saat melakukan tembakan. Kedua, sudut gerakan parabola yang dibuat. Gerakan parabola yang dimaksud adalah proses ketika bola lepas dari tangan penembak (release) hingga menuju ring. “Sudut terendah yang memungkinkan terciptanya tembakan tiga angka adalah 33 derajat,” ujarnya kepada scienc edaily.com.
Ketika pemain berhasil menciptakan gerakan parabola bersudut 45 derajat dengan kecepatan bola 32 km/jam, plus gerakan perputaran bola dua kali per detik, ditambah titik bola tertinggi pada posisi 20,9 feet (6,3 meter), Duda menyebut pemain itu berhasil membuat tembakan tiga angka sempurna. Curry melakukan itu semua!
Dr John Fontanella dalam bukunya The Physics of Basketball mengatakan makin tinggi sudut parabola, keranjang basket yang menjadi target sasaran tampak makin besar. “Higher arc = Bigger Target,” tulisnya.
Pelatih free-throw Dallas Mavericks Gary Boren mengilustrasikan teori tersebut secara lebih gamblang. Dia mengatakan, teknik Curry itu sama saja seperti menurunkan posisi ring. Dan dia menembak dengan menggunakan tangga lipat. “Kamu tidak bisa mengubah ukuran bola. Tapi, dengan cara itu, kamu bisa mengubah ukuran ring,” jelasnya.
Curry memulai gerakan shootnya dengan tepat. Mulai melompat sampai saat me-release bola dari atas kepala. Kemampuan gerakan kinetiknya di atas rata-rata. Release bola yang dia lakukan 0,1 detik lebih cepat dari rata-rata shooter NBA. Proses release itu hanya memakan waktu 0,3 detik.
Tembakan tiga angka Curry menciptakan sudut ketinggian gerakan parabola yang maksimal. Data statistik NBA, STATS LLC, yang didapat dari rekaman kamera resolusi tinggi menyatakan rata-rata titik ketinggian maksimal bola dalam tembakan tiga angka adalah 4,8 meter. Sementara itu, Curry melebihi rata-rata tersebut. Bola hasil tembakannya mencapai titik ketinggian maksimal 4,94 meter.
Analisis dari fisikawan Lynchburg College, Eric Godd, menguatkan data tersebut. “Mungkin dia pemain terbaik di dunia dalam hal mengoordinasikan gerakan tangan dengan mata,” kata Stve Kerr. Power forward utama Warriors Draymond Green mengamini pendapat pelatihnya itu. “Saya bisa berusaha sekeras-kerasnya. Tapi, saya tidak akan bisa menembak seperti Stephen Curry,” ucapnya.(irr/c19/nur)

Kuncinya adalah Pengulangan

JAWA POS - Kemampuan tembakan tiga angka spesial Stephen Curry tidak datang tiba-tiba. Semua lahir dari kerja sangat keras dan pengulangan latihan yang bertubi-tubi.
Saat masih bersekolah di Charlotte Christian High School, Charlotte, North Carolina, Curry belum punya kelebihan itu. Sang ayah, Dell Curry, mengatakan anaknya masih memulai tembakan dari pinggang. Itu membuat gerakan Steph—panggilan Stephen Curry—sangat mudah dibaca.
Curry menyadari kekurangannya, lantas memperbaikinya. Saat liburan musim panas, Curry tetap bergelut dengan latihan me-release bola. “Di setiap tim yang dia bela, Steph selalu menjadi pemain terkecil. Kami mencari cara untuk memecahkan masalah itu,” ucap Dell dikutip ESPN.
Memindahkan release bola tepat di atas kepala membuat tembakan Curry mulai sulit diblok lawan. Hal tersebut makin sempurna karena Curry tumbuh tinggi, mencapai 191 cm. Apa resepnya? “Pengulangan. Dia terus berlatih dan mempraktikkannya saat pertandingan,” kata Dell yang menjadi pemegang rekor akurasi tembakan tiga angka terbaik dalam sejarah Charlotte Hornets.
Meski sudah punya nama besar, kebiasaan Curry menambah latihan sendiri saat off season tidak berhenti. Saat jeda kompetisi, dia bersama trainer pribadinya, Brandon Payne, bergelut dengan latihan khusus. Salah satunya, mempertajam kinerja sistem neuromuscular tubuh.
Payne mengungkapkan, salah satu latihan yang dilakukan adalah men-dribble bola sambil menangkap bola tenis yang dilemparkan ke arahnya. Latihan itu dimaksudkan untuk mempertajam sistem hubungan struktur anatomi tubuh. Mulai struktur fisiologi, biomekanika, hingga sistem otot. Hasil latihan itu bisa dilihat dari ball handling dahsyat yang dimiliki Curry saat ini. Itu menjadi modal sangat penting sebagai seorang playmaker. Dribble yang baik juga membuatnya makin nyaman menemukan ruang kosong untuk meluncurkan senjata andalannya; tiga angka.(irr/c17/nur)

Dulu Dianggap Tembakan Anak TK

JAWA POS - “Awalnya, semua orang di NBA memberontak dengan tembakan angka. Sebab, itu aturan baru yang diadopsi dari ABA (American Basketball Association),” ucap George Karl, head coach Sacramento Kings, sebagaimana dikutip ESPN.
Pelatih 64 tahun itu adalah salah seorang pelatih yang mengikuti masa transisi saat ABA dimerger dengan NBA pada 1976. Sebelumnya, kedua liga bersaing menjadi yang terbaik. Tembakan tiga angka baru resmi ditambahkan di game NBA pada musim 1979–1980, tiga tahun setelah merger. “Pada tahun-tahun pertama, saat kau melakukan itu (tembakan tiga angka), pemain-pemain yang lain akan mengatakan: Hey, itu bukan good shot! Itu basket untuk anak TK!” ucap Karl.
Pick and roll, layup, dan adu big man di paint area lebih dianggap permainan basket yang sesungguhnya. Kenyataan itu diiyakan oleh salah seorang legenda NBA Larry Bird. Pemain yang membawa Boston Celtics menjadi juara NBA tiga kali (1981, 1984, 1986) itu dikenal sebagai pemain paling tokcer membikin tembakan tiga angka pada era tersebut. Meski punya kelebihan itu, Bird mengatakan awalnya tidak seberapa suka menembak three point. “Saya masih ingat, saat ada pemain lawan akan melakukan tembakan tiga angka, kami tidak akan menjaga,” katanya. “Jika mau menembak, tembak saja. Kami tidak akan menjaga siapa pun yang berdiri di sana,” tambah pria yang kini menjabat presiden Indiana Pacers itu.
Pada tahun kedua, aturan tiga angka digunakan (1980– 1981), Bird membawa Celtics juara. Saat itu, Celtics tercatat hanya mengemas 241 tembakan tiga angka dalam satu musim. Bandingkan dengan juara NBA 2014–2015 Golden State Warriors. Stephen Curry dkk mengemas 883 tembakan tiga angka dari 2.217 kali percobaan. Curry, sang MVP, mengemas 286 angka dari 646 kali kesempatan. Itu berarti NBA kini telah menerima dengan sepenuhnya peraturan yang dahulu mereka benci. “Tidak disangkal lagi, dampak tembakan tiga angka sudah sangat besar di NBA hari ini,” ucap Bird. (irr/c4/nur)

No comments:

Post a Comment