JAWA POS - Berbagai
cara dilakukan pemain agar pulih dari cedera panjang. Termasuk, memanfaatkan
teknologi luar angkasa.
Laga menjamu
Shakhtar Donetsk di Liga Champions pada 11 Maret lalu tercatat sebagai laga “terakhir”
Franck Ribery. Terakhir? Ya karena di laga tersebut winger Bayern Muenchen itu
cedera engkel yang lumayan parah. Cedera tersebut mengakibatkan Ribery harus
cuti panjang.
![]() |
| Lionel Messi dan Franck Ribery |
Mantan pemain
timnas Prancis itu sebetulnya sudah menjalani operasi dan berbagai metode
pemulihan. Namun, perkembangan pemulihan cedera pemain 32 tahun itu belum juga
menunjukkan kemajuan. Kondisi tersebut membuat pasrah kubu Bayern. Buktinya,
Pep Guardiola selaku der trainer Bayern selalu menggeleng saat ditanya media soal
mengenai kondisi Ribery. “Terkait Franck (Ribery), saya hanya berharap agar dia
bisa segera kembali,” kata Guardiola kepada Gazzeta dello Sport. “Harapan yang
sama juga saya sampaikan kepada Arjen (Robben). Saya berharap, Arjen bisa
bergabung setelah laga internasional,” lanjutnya.
Secercah harapan
muncul dalam pemulihan cedera Ribery. Dia mulai menjalani program yang
dirancang NASA demi mempercepat penyembuhannya. Ribery mulai rutin menggunakan
treadmill antigravitasi yang biasa digunakan astronot. Alat itu bisa membantu
meluruskan tulang atau otot yang cedera. “Treadmill ini bisa mengurangi tekanan
pada sendi dan otot,” jelas salah seorang tim medis Bayern.
Ribery sangat
antusias mengikuti program pemulihan itu. “Saya bersedia melakukan apapun asal
bisa pulih,” ujar Ribery.
Sebelumnya,
Ribery hanya diminta untuk memakai pelindung engkel. “Cedera ini tidak ada
kaitannya dengan umur apakah saya berusia 20 tahun atau 35 tahun. Yang jelas,
saya sudah tidak sabar untuk bermain,” tandasnya.
Bagaimana progres
pemulihan cedera Ribery setelah menggunakan teknologi NASA? Kubu Bayern
optimistis Ribery bisa kembali ke lapangan akhir tahun nanti. “Ribery pasti
kembali sebelum tahun baru,” kata CEO Bayern KarlHeinz Rummenigge.
Lain Ribery lain
pula Lionel Messi. Bintang Barcelona itu mengalami cedera lutut ketika
menghadapi Las Palmas (26/9). Dia terancam absen dua bulan. Namun, Messi tidak
mau menyerah kepada vonis tim medis. Berbagai upaya dilakukan untuk mempercepat
pemulihan cederanya. Salah satu cara yang ditempuh ialah menggunakan alat
terapi yang bernama game ready.
Alat itu berfungsi
memacu pemulihan otot, tendon, dan ligamen. Yakni, dengan cara memperlancar air
dalam tubuh pada bagian yang mengalami cedera. Terapi semacam itu diprediksi
bisa memperpendek waktu pemulihan cedera.
Untuk memakai
alat tersebut, Messi harus menyewa Rp 6 juta per bulan. Tim medis Argentina
sendiri optimistis cedera Messi bisa pulih dalam waktu dekat. Itu disampaikan
dokter tim Argentina Donato Villani. “Cedera yang terjadi pada ligamen
kolateral bersifat jinak,” kata Villani kepada Ole. “Tidak ada ligamennya yang
putus. Karena itu, cedera tersebut tidak membutuhkan operasi,” ujarnya.(dra/c4/bas)

No comments:
Post a Comment