JAWA POS – Jose
Mourinho harus segera mencari sekoci atau perahu penyelamat. Sebab, tidak ada
lagi prestasi yang bisa membentengi Mourinho dari ancaman pemecatan. Setelah
terpuruk di peringkat ke-15 klasemen sementara Premier League, lalu berada di
peringkat ketiga klasemen grup G Liga Champions, Chelsea harus tereliminasi di
babak keempat Piala Liga atau Capital One Cup. Ironis. Pasalnya, Chelsea adalah
juara bertahan.
![]() |
Jose Mourinho |
Namun, mereka
tidak mampu mempertahankan gelar setelah kalah 4-5 lewat adu penalti dengan
Stoke City di Britannia Stadium. Sebelum adu penalti, dua tim bermain imbang
1-1 hingga perpanjangan waktu. Stoke unggul lebih dahulu lewat Jonathan Walters
pada menit ke-52. Namun, Loic Remy menyamakan skor menjadi 1-1 pada injury time.
Stoke sebenarnya
bermain dengan sepuluh orang. Bek Stoke Phil Bardsley harus meninggalkan
lapangan setelah menerima kartu kuning kedua pada menit ke-93. Namun, hingga
perpanjangan waktu berakhir, gempuran Chelsea tetap tidak membuahkan hasil.
Mou—sapaan Mourinho—tetap
tenang menyikapi kekalahan timnya. “Saya akan berlibur besok (hari ini),” kata
Mou kepada Mirror. “Saya punya keluarga yang fantastis. Saya tetap bisa tidur
lelap. Saya tetap menikmati hari-hariku,” beber pelatih asal Portugal itu.
Mou membantah
tudingan bahwa pemain sudah kehilangan respek kepada dirinya. “Kamu pikir
pemain tidak mendukung saya untuk memenangi pertandingan ini? Kamu pikir pemain
tidak memberikan semua
kemampuan
terbaiknya untuk memenangi laga?” cerocos dia sebagaimana dikutip Standard.
Pelatih berusia
52 tahun itu malah seperti menantang para hater-nya. Mou menegaskan, jika
pemain bermain setengah hati agar Chelsea kalah dan dirinya dipecat, itu
merupakan skenario yang menyedihkan. “Untuk saya, persekongkolan yang ada
sungguh situasi yang fantastis,” ucapnya, lalu tersenyum sinis. “Malah, dengan
mudah saya akan menyatakan bahwa kemenangan tidak hadir karena para pemain
memang tidak ingin menang,” tambahnya.
Mou akhirnya
mengakhiri sesi jumpa pers lebih cepat. Mantan pelatih Real Madrid, Inter Milan,
dan FC Porto itu sangat kesal karena terus mendapat pertanyaan yang memojokkan
dirinya. Terutama, kegagalan Chelsea memanfaatkan keunggulan jumlah pemain di
lapangan. “Lihat saja, jika kamu (wartawan) masih terus bertanya mengenai hal
negatif, saya tidak akan menjawab pertanyaan Anda. Sampai jumpa besok,” ucapnya,
lalu ngeloyor pergi.
Mou boleh saja
cuek dengan rumor masa depannya di Stamford Bridge (markas Chelsea). Namun,
sejumlah media sudah mencium rencana Mou mencari sekoci. Menurut Metro, Mou sudah
menghubungi AS Monaco untuk menanyakan kemungkinan “lowongan” di klub Ligue 1
tersebut. Itu dibenarkan salah seorang pemegang saham Monaco Alessandro Proto. “Sabtu
malam (Minggu WIB) kontak pertama yang dilakukan dengan Mourinho adalah soal
fasilitas latihan di Monaco,” papar Proto kepada Squawka. “Kami masih dalam
tahap awal pembicaraan. Namun, saya yakin Mourinho akan menangani Monaco,” ujarnya.
Selain Monaco, Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan sempat dihubungi Mou.
Rumor soal
pemecatan Mourinho membuat sedih Mark Hughes. Pelatih Stoke itu meminta
petinggi Chelsea tidak memecat Mourinho. Hughes yang pernah menjuluki Mourinho
sebagai Irreplaceable One menilai, Mou adalah sosok pelatih terbaik. “Dia menghadirkan
gelar Premier League musim lalu, mengapa harus dipecat gara-gara kekalahan ini?”
tutur Hughes kepada Daily Mail.
Di sisi lain, kasak-kusuk
soal suksesor Mourinho terus menguat. Meneer Guus Hiddink diprediksi akan
mengisi kursi pelatih Chelsea jika Mou dipecat. Kebetulan, Hiddink sedang
jobless alias menganggur setelah mundur dari kursi pelatih timnas Belanda.
Hiddink sendiri tertarik jika diminta kembali menangani Chelsea. “Sepak bola
level atas selalu atraktif. Akhir-akhir ini memang ada tawaran kepada saya.
Namun, kita akan lihat dalam waktu dekat,” kata Hiddink kepada Voetbal
International. (dra/c4/bas)
No comments:
Post a Comment