Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Friday, October 30, 2015

Bantah Pertemuan Rahasia Marquez-Lorenzo

JAWA POS – Graziano, ayah Valentino Rossi, menyatakan bahwa ada yang namanya konspirasi Spanyol. Anggotanya adalah Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan sejumlah pembalap Spanyol yang lain. Karena itu, seharusnya juga ada kubu yang pantas disebut konspirasi Italia. Anggotanya siapa lagi kalau bukan Rossi, Andrea Iannone, dan media-media Negeri Pisa. Mereka benar-benar ingin menghancurkan image Marc Marquez dan Jorge Lorenzo.
La Republica, media sayap kanan Italia, dengan kejam menyatakan ada semacam pakta rahasia antara Marquez dan Lorenzo. Menjelang GP Valencia yang bakal menjadi medan penentuan juara musim ini pada sepuluh hari lagi (8/11), dua pembalap Spanyol itu dikabarkan bertemu. Tujuannya, apalagi kalau bukan membahas rencana memuluskan jalan Lorenzo menjadi champion musim ini. Isu panas itu lantas dikipasi beberapa media lain yang sebelumnya bersikap moderat terhadap persaingan Rossi-Lorenzo. Kubu Lorenzo pun tidak punya pilihan selain membantah habis-habisan berita tersebut. “Kami secara resmi membantah segala berita yang dilansir media-media Italia dalam beberapa jam terakhir. Yaitu, tentang kemungkinan pertemuan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez,” papar pernyataan dari tim Lorenzo sebagaimana dilansir Motorsport. “Benar-benar sebuah pernyataan konyol dan tidak berdasar yang dikeluarkan La Republica. Sayangnya, berita itu dikutip oleh berbagai media lain di Italia,” lanjut pernyataan itu.
Kubu Lorenzo jelas tidak menginginkan apapun yang mereka katakan saat ini menjadi mangsa konspirasi Italia. Alhasil, mereka pun cenderung hati-hati dalam merilis pernyataan. “Kami ingin menyatakan bahwa pakta maupun pertemuan antara Lorenzo dan Marquez itu hanya rumor. Tidak pernah dikonfirmasi sebelum diluncurkan ke publik,” tegas pernyataan tim Lorenzo. “Sekali lagi, kami menekankan bahwa informasi itu sangat salah,” imbuhnya.
Pernyataan tersebut juga menyangkal bahwa Lorenzo sempat bertemu dengan race direction setelah insiden di GP Malaysia Minggu lalu (25/10). Dia dikabarkan meminta sang pemegang otoritas menjatuhkan hukuman lebih besar kepada Rossi. Bukan sekadar penalti tiga poin yang membuat The Doctor—sebutan Rossi—harus start dari urutan paling belakang di GP Valencia. “Beberapa media menyatakan bahwa Jorge mendatangi kantor race direction di Sirkuit Sepang. Itu juga salah besar,” tegas tim Lorenzo.
Cara media memandang perseteruan Marquez versus Rossi itu memang kadang bikin geleng-geleng. Sejumlah surat kabar (yang pro-Marquez, tentu saja) mengembuskan tuduhan bahwa Rossi mendapat keistimewaan dari race direction. Dalam kata lain, kalau yang menendang Marquez sampai jatuh dan harus out dari GP Malaysia bukan Rossi, tentu hukumannya lebih berat. Bukan hanya penalti tiga poin.
Rabu malam lalu Safety Director MotoGP Franco Uncini menjelaskan bahwa status kebintangan Rossi tidak ada pengaruhnya dalam penentuan hukuman. “Segera setelah melihat insiden itu kami memutuskan hendak menjatuhkan penalti kepada Valentino,” ungkap Uncini kepada Autosport.
Menurut Uncini, pihaknya melihat dengan jelas bahwa Rossi sengaja mendorong Marquez ke samping. Tetapi, mereka tetap menjalankan setiap prosedur. Yakni, mengikuti jalannya balapan hingga selesai, berbicara dengan kedua pembalap yang terlibat, serta menonton ulang rekaman insiden dari berbagai angle kamera.(c4/na)

No comments:

Post a Comment