JAWA POS –
Graziano, ayah Valentino Rossi, menyatakan bahwa ada yang namanya konspirasi
Spanyol. Anggotanya adalah Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan sejumlah pembalap
Spanyol yang lain. Karena itu, seharusnya juga ada kubu yang pantas disebut
konspirasi Italia. Anggotanya siapa lagi kalau bukan Rossi, Andrea Iannone, dan
media-media Negeri Pisa. Mereka benar-benar ingin menghancurkan image Marc
Marquez dan Jorge Lorenzo.
La Republica,
media sayap kanan Italia, dengan kejam menyatakan ada semacam pakta rahasia
antara Marquez dan Lorenzo. Menjelang GP Valencia yang bakal menjadi medan
penentuan juara musim ini pada sepuluh hari lagi (8/11), dua pembalap Spanyol
itu dikabarkan bertemu. Tujuannya, apalagi kalau bukan membahas rencana
memuluskan jalan Lorenzo menjadi champion musim ini. Isu panas itu lantas
dikipasi beberapa media lain yang sebelumnya bersikap moderat terhadap persaingan
Rossi-Lorenzo. Kubu Lorenzo pun tidak punya pilihan selain membantah
habis-habisan berita tersebut. “Kami secara resmi membantah segala berita yang
dilansir media-media Italia dalam beberapa jam terakhir. Yaitu, tentang
kemungkinan pertemuan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez,” papar pernyataan dari
tim Lorenzo sebagaimana dilansir Motorsport. “Benar-benar sebuah pernyataan
konyol dan tidak berdasar yang dikeluarkan La Republica. Sayangnya, berita itu
dikutip oleh berbagai media lain di Italia,” lanjut pernyataan itu.
Kubu Lorenzo jelas
tidak menginginkan apapun yang mereka katakan saat ini menjadi mangsa
konspirasi Italia. Alhasil, mereka pun cenderung hati-hati dalam merilis pernyataan.
“Kami ingin menyatakan bahwa pakta maupun pertemuan antara Lorenzo dan Marquez
itu hanya rumor. Tidak pernah dikonfirmasi sebelum diluncurkan ke publik,”
tegas pernyataan tim Lorenzo. “Sekali lagi, kami menekankan bahwa informasi itu
sangat salah,” imbuhnya.
Pernyataan
tersebut juga menyangkal bahwa Lorenzo sempat bertemu dengan race direction
setelah insiden di GP Malaysia Minggu lalu (25/10). Dia dikabarkan meminta sang
pemegang otoritas menjatuhkan hukuman lebih besar kepada Rossi. Bukan sekadar
penalti tiga poin yang membuat The Doctor—sebutan Rossi—harus start dari urutan
paling belakang di GP Valencia. “Beberapa media menyatakan bahwa Jorge
mendatangi kantor race direction di Sirkuit Sepang. Itu juga salah besar,”
tegas tim Lorenzo.
Cara media
memandang perseteruan Marquez versus Rossi itu memang kadang bikin
geleng-geleng. Sejumlah surat kabar (yang pro-Marquez, tentu saja) mengembuskan
tuduhan bahwa Rossi mendapat keistimewaan dari race direction. Dalam kata lain,
kalau yang menendang Marquez sampai jatuh dan harus out dari GP Malaysia bukan
Rossi, tentu hukumannya lebih berat. Bukan hanya penalti tiga poin.
Rabu malam lalu
Safety Director MotoGP Franco Uncini menjelaskan bahwa status kebintangan Rossi
tidak ada pengaruhnya dalam penentuan hukuman. “Segera setelah melihat insiden
itu kami memutuskan hendak menjatuhkan penalti kepada Valentino,” ungkap Uncini
kepada Autosport.
Menurut Uncini,
pihaknya melihat dengan jelas bahwa Rossi sengaja mendorong Marquez ke samping.
Tetapi, mereka tetap menjalankan setiap prosedur. Yakni, mengikuti jalannya
balapan hingga selesai, berbicara dengan kedua pembalap yang terlibat, serta
menonton ulang rekaman insiden dari berbagai angle kamera.(c4/na)
No comments:
Post a Comment