JAWA POS – Tim
Honda DBL All-Star 2015 melalui uji coba perdana mereka di Vita School Senin (26/10)
tadi dengan lancar. Tim putra maupun putri sama-sama menang atas UK Petra.
Namun, hasil
pertandingan belum menjadi tolok ukur sesungguhnya. Tim pelatih yakin skuat
Honda DBL All-Star 2015 bakal lebih kompak pada laga-laga selanjutnya. Tim DBL
All-Star putra menang dengan skor mencolok 72-25. Sementara itu, tim putri
mengempaskan lawannya dengan skor tipis 44-38.
Head coach tim
DBL All-Star putra, Agung Christyantho, meminta anak asuhnya memperagakan full
court press sejak tip off. Hasilnya efektif. Pemain Petra terkejut. Mereka pun
tertinggal 5-25 pada akhir kuarter pertama.
Small forward
Ikram Fadhil menjadi pencetak poin terbanyak pada laga tersebut. Skuat DBL
All-Star asal SMAN 5 Surabaya itu mengemas 15 poin dan 8 rebound. Ikram
menunjukkan kemampuannya dalam mencari posisi yang tepat dan membaca arah bola.
”Itu memang kelebihannya,” puji Agung.
Meski demikian,
Ikram masih merasa jauh dari kata puas. Banyak hal yang menurutnya harus
ditingkatkan selama training camp. ”Tapi, secara tim, pada pertandingan pertama
ini, kami lumayan kompak,” ucapnya.
MVP Honda DBL
Camp 2015, Aloysius Winston Swenjaya, tidak kalah bersinar. Point guard asal
SMA Santo Yoseph Denpasar itu mengemas poin terbanyak kedua dengan donasi 13
poin. Permainannya mencuri perhatian karena beberapa kali melakukan gerakan
drive sulit menembus pertahanan lawan. Agung memberikan poin delapan untuk permainan
anak asuhnya dalam offense kemarin. Untuk defense, dia memberi poin lebih
pelit, tujuh.
Pelatih asal SMA
Saint John’s Tangerang itu menyebut anak asuhnya sukses mencuri poin dengan
memanfaatkan kesalahan lawan. ”Defense masih tampak kurang. Terutama di barisan
big man,” jelasnya.
Kesalahan
mendasar seperti footwork dan box out disebutnya masih sering dilakukan. Dia
berharap pada uji coba selanjutnya, Kamis (29/10), melawan Universitas Surabaya
(Ubaya), kekurangan itu bisa dihilangkan.
Sementara itu,
head coach tim DBL All-Star putri Syafiq Ali Barawas menuturkan, anak asuhnya
bermasalah karena banyak melakukan turnover. Namun, satu hal yang membuatnya
lega adalah pola-pola permainan yang dia ajarkan pada dua hari latihan mulai
menampakkan hasil. “Saat bertemu Ubaya, itu akan menjadi ujian bagus bagi
mental anak-anak. Di pertandingan kedua, saya harap mereka bisa lebih padu,”
ucap pelatih asal SMAN 6 Jakarta itu.(irr/mat/c6/nur)
No comments:
Post a Comment