JAWA POS - Awalnya,
sebagian besar skuat DBL All-Star 2015 tegang saat berada di Konsulat Jenderal
Amerika Serikat (Konjen AS). Maklum, penjagaan begitu ketat dan berlapis.
Kemarin skuat DBL
All-Star berada di Konjen AS dalam rangka pengurusan visa. Sejak masuk,
protokol keamanan yang ketat memang bikin gusar. Ketika sudah masuk pun, ada
yang masih tegang. Salah satunya Dewa Ayu Made Sriartha, pemain DBL All-Star
putri dari SMAN 1 Gianyar, Bali. Dia mengaku deg-degan jika staf konsulat mewawancarainya
dengan bahasa Inggris. “Eh, tiba-tiba pas pertama ditanya, bulenya pake bahasa
Indonesia. Saya langsung senyum-senyum sendiri,” ujarnya sembari tersipu.
Ayu ditanya
mengenai apa saja yang akan dilakukannya selama berada di Amerika. Lalu, dia
juga ditanya apakah memiliki keluarga di sana. Karena sudah rileks, Ayu mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi dengan lancar. “Selain bertanya tentang
kepentingan kami ke Amerika, mereka ngajak kami ngobrol hal-hal lain. Suasananya
jadi lebih santai,” lanjutnya.
Demikian halnya
dengan Kadek Sanis Jisanceghi, rekan satu sekolah Ayu. Dia mengaku khawatir kalau
saja ada pertanyaan yang tak bisa dijawab. “Untung, pewawancaranya baik dan
ngajak kenalan dulu. Saya jadi lancar jawabnya,” tutur Ayu.
Keceriaan mereka
pun bertambah. Setelah segala urusan di Konjen AS selesai, mereka berkunjung ke
SMA Gloria 1 Surabaya. Kedatangan tim DBL All-Star tersebut langsung disambut
hangat oleh sang kepala sekolah, Kennedy Yuandy.(mat/irr/c17/nur)
No comments:
Post a Comment