JAWA POS – DBL
Academy makin menabalkan diri sebagai sekolah basket dengan standar tinggi,
standar internasional. Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan MoU antara PT
DBL Indonesia sebagai penyelenggara DBL Academy dan World Basketball Academy
(WBA) selaku mitra kerja sama. MoU tersebut diteken secara langsung oleh
Direktur Utama PT DBL Indonesia Azrul Ananda dan CEO WBA Andrew Vlahov di Hotel
Pullman Surabaya kemarin (16/10)
Sekolah basket
yang akan dimulai pada awal Januari 2016 itu memang mengusung konsep berbeda
dari sekolah basket yang sudah ada. Selain menjalin kerja sama dengan pihak
asing, DBL Academy mengk hususkan diri sebagai sarana pembibitan. “Jadi,
yang ikut di sini nanti tidak harus menjadi pebasket profesional. Tetapi,
pastinya mereka akan mendapatkan pelajaran yang baik dari basket untuk
kehidupan mereka,” kata Azrul.
Azrul
menambahkan, DBL Aca demy sesungguhnya merupakan sekolah basket yang premium.
Kelebihan utamanya, sekolah basket itu punya kurikulum yang jelas. Bahkan,
bukan sekadar kurikulum, kurikulumnya pun berstandar internasional. Nanti
anak-anak yang bergabung di dalamnya akan dilatih pelatih kelas dunia. Salah satunya
Mick Downer, asisten pelatih timnas basket Australia yang baru membantu
meloloskan timnya ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Azrul juga
menjelaskan bahwa DBL Academy tidak menarget jumlah peserta yang banyak.
Menurut dia, yang terpenting adalah interaksi intensif antara pelatih dan
pemain. Dia berharap DBL Academy bisa menjadi alternatif sekolah basket di Indonesia.
Karena makin banyak yang ikut, pastinya makin bagus pula untuk masa depan
basket di Indonesia.
Andrew Vlahov
mengaku sangat antusias ketika diajak bergabung sebagai mitra di DBL Aca demy. “Saya
suka dengan DBL. Saya pikir, apa yang DBL lakukan dalam hal pembinaan basket
secara fundamental sejak usia dini sangat bagus,” ujarnya.
Ya, di DBL
Academy, anak-anak usia 6 hingga 15 tahun akan diajari permainan basket dari
segi yang paling mendasar. Menurut pemain yang membela timnas Australia di
empat Olimpiade tersebut, hal itu sangat penting bagi mereka yang ingin menjadi
pemain basket profesional. “Jika anak-anak mampu menguasai aspek fundamental
dalam basket, perkembangan mereka akan lebih pesat dibandingkan dengan yang
lain,” jelas Andrew.
MoU yang
ditandatangani kedua pihak itu berlaku hingga tiga tahun ke depan. Direktur DBL
Academy Vincent Ngai mengatakan bahwa pihaknya berjanji memberikan yang terbaik
bagi para siswa di DBL Academy. “Kami sudah didukung oleh WBA yang punya reputasi
internasional. Pastinya ini menjadi persembahan terbaik kami kepada anak-anak
Indonesia yang ingin belajar bermain basket,” ungkapnya.(mat/c19/nur)

No comments:
Post a Comment