JAWA POS –
Sebelum bertolak ke Amerika Serikat dua pekan lagi (9/11), tim DBL All-Star
2015 akan menjalani beberapa pertandingan lagi. Besok (29/10) mereka bakal
sparing dengan tim basket Universitas Surabaya (Ubaya).
Meski begitu,
para pelat ih tidak lantas menggeber latihan teknik. Sebaliknya, pelatih memberikan
menu latihan endurance dan fundamental. Agung Christyanto, head coach tim
putra, menyatakan baru akan memberikan menu latihan teknik kepada timnya H-1
sebelum sparing, atau hari ini. “Kali ini (kemarin, Red) biar anak-anak
berlatih endurance dulu. Sekalian penajaman kembali pola-pola offense yang kami
berikan sebelumnya,” tutur Agung.
Menu latihan
endurance kemarin ialah berlari mengelilingi lapangan selama 30 menit.
Targetnya, dalam waktu setengah jam itu, mereka harus bisa memutari lapangan 60
kali. Menurut Agung, semua anak buahnya mampu mencapai target tersebut.
Pola latihan
serupa diterapkan kepada tim putri. Head coach tim putri Syafiq Ali Barawas menyatakan
lebih baik memperbaiki fundamental permainan dahulu daripada langsung berlatih
pola offense dan defense. “Apalagi, dari evaluasi tim kami, saat sparing versus
UK Petra Senin lalu (26/10), banyak kesalahan di aspek fundamental permainan,”
jelas Syafiq. “Baik saat passing maupun dribbling. Akhirnya, banyak sekali
turnover,” lanjut dia.
Meski masih ada
sisa lelah setelah sparing dengan tim UK Petra, para all-stars berlatih
sungguh-sungguh. “Ya, meskipun lelah, tadi saya dan teman-teman tetap habis-habisan
kok saat latihan,” tutur Samuel Devin Susanto, shooting guard tim all-stars
cowok. “Untungnya, setelah latihan endurance, kami
banyak berlatih pola offense. Jadi enggak terlalu capek,” lanjut pelajar SMA
Regina Pacis Solo tersebut.
Setelah latihan,
para pemain menjalani terapi ice bath. Tujuannya, tubuh kembali fit dengan
cepat. Aksi saling siram pun melengkapi sesi ice bath therapy tersebut. Para
allstars itu, selain kembali segar, merasa sangat rileks. “Airnya dingin banget.
Enggak kuat nih lama-lama berendam di sini,” ujar Aloysius Winston Swenjaya,
guard dari SMA Santo Yoseph Denpasar. Namun, dia sangat gembira.(mat/c4/na)
Komitmen Bersama
Bikin Semangat
JAWA POS –
Menjalani karantina, menghabiskan hari dengan berlatih, dan bertemu dengan
orang yang sama setiap hari. Bosan? Bisa banget.
Untungnya,
motivator Andreas Bordes Febrianurdi punya banyak cara untuk menjaga semangat
skuat DBL AllStar 2015.
Kemarin (27/10) owner Bordes Success System itu
mengajak para all-star untuk membuat komitmen tertulis yang dibacakan bersama
di depan kelas. Andreas menjelaskan, para all-star akan menjalani serangkaian
latihan dan sparring game. Itu semua membutuhkan fokus tinggi. “Nah, biar
mereka ingat bahwa di sini harus terus semangat, mereka harus bikin komitmen
yang dibacakan bersama,” jelas Andrea. “Agar, kalau nanti lupa, mereka bisa
saling mengingatkan,” lanjut dia.
Andreas juga membangun
mindset para all-star supaya tidak jenuh menghadapi jadwal latihan yang padat.
Dia mengatakan, intinya manusia itu selalu mengejar kebahagiaan dan menghindari
kesengsaraan. Dalam konteks mereka, kemenangan adalah sumber happiness.
Para all-star diberi
waktu 20 menit untuk menyusun komitmen tertulis. Setelah itu, seluruh anggota
tim putra dan putri bergantian membacakan komitmennya di depan ruangan. Momen
tersebut direkam para pelatih. “Biar anak-anak inget terus dan selalu semangat
memberikan yang terbaik,” kata Muhammad Hendra, asisten pelatih tim putri.
Selesai membaca
komitmen, mereka jadi lebih semangat. “Kami jadi ngerasa punya tanggung jawab
bersama untuk tetap berfokus dan memberikan yang terbaik selama menjalani
latihan di sini. Juga saat bertanding di AS,” ucap Alvin Christian Santoso,
shooting guard dari SMA Gloria 1 Surabaya. (mat/c4/na)


No comments:
Post a Comment