JAWA POS – Untuk
menjadi juara, sebuah tim tidak hanya cukup bermodal kekuatan fisik dan skill.
Mereka juga harus ditunjang mental yang kuat. Sebab, juara berarti soal
konsistensi menjaga peak performance.
Atas dasar
itulah, psychology class menjadi materi penting yang diberikan kepada skuat DBL
All-Star 2015. Motivator muda Andreas Bordes Febrianurdi menjadi pemateri pada
psychology class yang berlangsung di Gedung Graha Pena kemarin. Dia mengatakan,
banyak hal kecil yang belum disadari pelatih dan pemain dalam membentuk mental
juara. “Makanya saya berikan hal-hal yang sederhana, namun memiliki pengaruh
besar untuk mengubah mindset mereka. Caranya adalah membangun mental juara dari
gerakan tubuh,” terangnya.
Andreas
mencontohkan, saat anak-anak berdiri kurang tegak, itu sebenarnya
memperlihatkan pribadi yang tidak semangat dan ragu-ragu. “Kalau seorang juara,
pasti dia berdiri tegak karena selalu semangat dan penuh percaya diri,” ujar
pria 22 tahun itu.
Setelah membangun
rasa percaya diri Andreas juga berupaya mengubah fokus para pelatih dan pemain.
Dari hal negatif menjadi positif. Dia melanjutkan, pikiran pelatih dan pemain
sering terjebak kepada hal buruk. Contohnya, memikirkan kekalahan daripada
kemenangan. Hasilnya bisa ditebak, mereka akan takut mencoba hal-hal baru.
Akhirnya,
kemampuan terbaik
yang sudah dicapai sekonyong-konyong luntur.
Hal itu disadari
oleh skuat DBL All-Star. Bintang SMA Saint John’s Tangerang Abram Nathan
menyatakan mendapat manfaat dari kelas itu. “Jadinya lebih percaya diri dan
sekarang nggak perlu lagi mikir takut kalah,” katanya.(mat/c4/nur)
No comments:
Post a Comment