JAWA POS - Perjuangan Jonas
Gutierrez untuk melawan kanker testis setahun lalu sungguh membuat trenyuh.
Alih-alih dibantu dan diberi perhatian, kontrak dia diputus sepihak. Gutierrez
kini berencana menggugat Newcastle United.
![]() |
Jonas Gutierrez |
Publik St James
Park tentu masih ingat dengan Jonas Gutierrez. Pada akhir musim 2012–2013,
mantan gelandang Newcastle United itu tiba-tiba harus menyingkir dari lapangan.
Dia absen cukup lama. Bukan lantaran cedera, melainkan divonis menderita kanker
testis.
Pada 8 Mei lalu,
dia sembuh total dari penyakit mematikan tersebut. Namun, di balik perjuangan
pemain asal Argentina itu, ada kisah menyakitkan. Baru-baru ini Gutierrez
mengungkapkan bahwa selama sakit dirinya sama sekali tidak mendapatkan dukungan
dari manajemen Newcastle. Setelah menjalani operasi pada September 2013, dia
tidak lagi diterima di skuat The Magpies—sebutan Newcastle. “Alasannya kala itu
konyol. Mereka mengalami surplus pemain,” ungkap Gutierrez dalam wawancara dengan
Guardian.
Dia harus rela
dipinjam-pinjamkan ke Norwich City selama semusim. Musim lalu, harusnya dia
kembali ke St James Park. Namun, kenyataan jauh lebih buruk dari impian. Ketika
sedang berlatih di Belfast, Irlandia Utara, Gutierrez mendapat kabar kontraknya
tidak diperpanjang. Yang lebih menyakitkan, yang menelepon dia bukanlah bos
klub, CEO, ataupun Manajer John Carver. Sang pelatih malah menyuruh pemain
lain, Ryan Taylor, untuk memberi tahu Gutierrez. “Ryan yang mengabari saya saat
itu. Manajemen tidak pernah menelepon saya,” ungkap Gutierrez dalam wawancara
dengan Guardian.
Carver menyuruhnya
mencari klub lain lantaran tenaganya tak diperlukan lagi. Gutierrez semakin
kecewa karena Newcastle tidak mengizinkan dirinya untuk say goodbye ketika akan
kembali ke Argentina. “Saya pikir, dengan bertatap muka secara langsung, itu
merupakan hal yang baik (untuk
mengucapkan
perpisahan),” kata gelandang 32 tahun itu kepada BBC. “Mungkin, mereka bisa
memberi tahu saya sebelum musim berakhir. Jadi, saya bisa mengucapkan
perpisahan kepada para fans ketika pertandingan terakhir,” tambahnya.
Gutierrez mengaku
memahami perlakuan tersebut. Tapi, dia merasa Newcastle harusnya mempertimbangkan
pengabdiannya selama tujuh tahun membela klub hitam-putih tersebut. “Itu
membuat saya berpikir mereka tidak peduli tentang apapun,” ucap Gutierrez. “Saya
bersama mereka sejak tujuh tahun lalu, dan selalu melakukan yang terbaik. Baru
sekali, selama 18 bulan, saya tidak bermain karena penyakit saya,” tutur pemain
berjuluk El Galgo alias anjing greyhound itu.
Nah, gara-gara
perlakuan tidak manusiawi oleh Newcastle itu, Gutierrez kemudian melayangkan
gugatan. Nilainya mencapai GBP 2 juta atau Rp 41,9 miliar. Gugatan itu sesuai
dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan 2010 tentang Kesetaraan. Newcastle disebut
Gutierrez telah melakukan tindakan diskriminasi terhadap dirinya gara-gara
penyakitnya. “Saya tidak akan memaafkan klub atas perlakuan mereka kepada saya,”
ujar Gutierrez dalam wawancaranya bersama TV Prancis, Canal+. “Saya tidak pernah
meminta apa-apa. Saya membayar sendiri biaya pengobatan saya. Bagi saya, kesehatan
adalah yang paling penting,” tutur pria yang kini botak karena prosedur kemoterapi
itu.
Berbeda dengan
pihak klub, dukungan bertubi-tubi justru datang dari fans The Magpies. Mereka
tidak henti-henti mendoakan Gutierrez untuk segera pulih total. Dukungan itu
ampuh. Pada Mei lalu, Gutierrez terbebas dari kanker, lantas bergabung dengan
Deportivo La Coruna 2 September lalu.
Pantas saja kalau
Gutierrez begitu sakit hati. Bagaimana tidak? Dia yang mengawali perjalanan
profesionalnya di klub Velez Sarsfield itu menghabiskan setengah dari 14 musim
karir bersama The Magpies. Dia bermain 187 kali di Premier League dan mencetak
11 gol. Pemain yang juga mendapat sebutan Spider-Man (dia hobi memakai topeng
superhero Marvel itu setiap berselebrasi) juga sangat loyal. Ketika klub yang
pernah diperkuat Alan Shearer itu terdegradasi pada mus im 2008-2009, dia tetap
setia membela Newcastle.(okt/apu/c17/na)
No comments:
Post a Comment