Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Monday, October 19, 2015

Derby Skandinavia di Playoff Euro 2016

JAWA POS – Kuota Euro 2016 di Prancis sudah terisi 20 tim. Hanya tersisa empat kursi yang diperebutkan delapan tim melalui playoff mulai 12 November mendatang.
Di antara empat pertandingan playoff, laga Swedia kontra Denmark memiliki rivalitas paling tua. Ya, bagi Denmark, Swedia adalah lawan yang paling dihindari. Begitu pula sebaliknya. Tapi, karena Swedia berada di pot unggulan dan Denmark di pot non unggulan, peluang bentrok menjadi lebih besar. Kenyataannya, mereka akhirnya bersua.
Selain Swedia versus Denmark, hasil drawing kemarin membuat Bosnia-Herzegovina bertemu Republik Irlandia dan Ukraina melawan Slovenia. Selain itu, dua tim minim tradisi berhadapan, yakni Norwegia dan Hungaria. Pertandingan pertama dimulai pada 15 November antara Norwegia versus Hungaria.
Rivalitas Swedia versus Denmark atau yang dikenal sebagai derby Skandinavia telah dimulai pada 1913. Lebih dari satu abad. Dari bentrokan kedua tim, sementara ini Swedia unggul head to head dengan 46 kemenangan Sedangkan 18 pertemuan lain menorehkan hasil imbang dan 40 kali Denmark menang.
Di antara sejumlah derby yang panas, yang sulit dilupakan pendukung kedua negara adalah laga kualifikasi Euro 2008. Ketika itu laga sampai dihentikan. Penyebabnya, pendukung Denmark di Parken Stadium, Copenhagen, menyerbu ke tengah lapangan sebelum pertandingan usai. Laga berlangsung sengit. Swedia sebagai tamu lebih dulu unggul 3-0 selama babak pertama. Lalu, dengan luar biasa, Denmark bangkit dan menyamakan skor menjadi 3-3. Situasi itu membuat para pemain tuan rumah sangat bersemangat. Karena terlalu bersemangat dan atmosfer sangat panas, pada menit ke-89 gelandang Denmark Christian Poulsen memukul perut Markus Rosenberg di area penalti. Wasit asal Jerman Herbert Fandel langsung memberikan kartu merah dan menjatuhkan hukuman penalti. Sebelum penalti dilakukan, tiba-tiba penonton menyerbu ke tengah lapangan dan memburu sang wasit. Laga dihentikan sebelum 2x45 menit dan Swedia diberi kemenangan 3-0. Pada edisi tersebut, Denmarkak hirnya gagal melaju ke Euro 2008.
Nah, bentrokan kali ini seolah mengorek luka lama. Lagi pula, kedua tim sepertinya ditakdirkan saling menghancurkan. Pada Piala Dunia 2010, Denmark menjadi tim yang menghancurkan mimpi Zlatan Ibrahimovic dkk untuk tampil di Afrika Selatan. Kali ini Denmark berambisi memutus rekor Swedia yang selalu lolos ke Euro sejak edisi 2000. ”Andai bisa memilih, saya tidak mau melawan Denmark di playoff. Tapi, sekarang sudah jadi lawan,” ujar pelatih Swedia Erik Hamren.
Leg pertama akan berlangsung pada 14 November dan tiga hari setelahnya giliran Zlatan Ibrahimovic dkk melawat ke Copenhagen. Menurut Hamren, bermain home di leg pertama itu tidak akan menentukan tim asuhannya. ”Sebaliknya, itu malah menjadi kelemahan kami,” lanjut dia.
Mengapa Hamren keder dengan laga penentuan di kandang lawan? Statistik Swedia di kualifikasi Euro 2016 kemarin menjadi alasan Hamren. Swedia selalu kesulitan apabila melawan tim besar di luar kandang. Dari lima pertandingan tandang di grup G, Swedia hanya bisa menang di laga home atas dua tim lemah seperti Moldova (28/3) dan Liechtenstein (10/10). Skornya pun sama-sama 2-0.
Sedangkan jika menghadapi tim yang punya kekuatan sepadan, Swedia susah menang. Dalam tiga kali main, mereka dua kali meraih hasil imbang dan sekali kalah. Satu kekalahan di laga tandang didapat dari Rusia pada 5 September lalu. Di kandang sendiri pun, Swedia dihabisi Austria 1-4 pada 9 September lalu.
Lini pertahanan harus menjadi titik perhatian Hamren. Dari sepuluh laga kualifikasi, gawang Andreas Isaksson sudah bobol sembilan kali. Artinya, kuartet pertahanan yang diisi Mikael Lustig, Andreas Granqvist, Mikael Antonsson, dan Martin Olsson kelewatan 0,9 gol per pertandingan.
Selain itu, ketergantungan lini depannya kepada sosok Ibrahimovic perlahan harus mulai dikurangi. Di antara 15 gol tim tersebut di kualifikasi, 8 gol dicetak striker Paris Saint-Germain itu. Sedangkan tujuh gol lain dicetak Erkan Zengin (3 gol), Marcus Berg (2), serta Jimmy Durmaz dan Ola Toivonen (1). Andai ketergantungan itu tidak bisa direduksi, sederhana bagi Denmark apabila ingin mengakhiri mimpi Swedia untuk lima edisi beruntun tampil di Euro. Cukup matikan Ibra.
Apalagi, pertahanan Denmark sudah teruji untuk menghadapi penyerang-penyerang ganas Eropa. Penyerang ganas sekelas Cristiano Ronaldo saja hanya mampu melesakkan satu gol ke gawang Kasper Schmeichel. ”Bersama Simon Kjaer, saya sudah pernah meredam striker haus gol seperti Ronaldo, lalu mengapa kami tidak mampu menghentikan Zlatan juga?” koar bek tengah Denmark Erik Sviatchenko dalam situs resmi UEFA.
Lolos ke playoff dengan kualitas pertahanan sama seperti Portugal dan Albania yang kebobolan lima gol dari delapan laga menjadi modal Denmark. Tim asuhan Morten Olsen itu tidak mengharapkan prestasi buruknya gagal lolos ke Piala Dunia 2014 berlanjut di Euro kali ini. (ren/c11/ham)




No comments:

Post a Comment