JAWA POS - Sudah terlalu
lama Hungaria tertidur di pentas sepak bola Eropa. Kali terakhir mereka tembus
ke Euro pada edisi 1972 dan ketika itu mampu menggapai semifinal. Mereka memang
punya reputasi hebat di masa lalu.
Ya, di masa lalu,
Hungaria pernah dijuluki dengan nama The Magical Magyar. Mereka punya Ferenc
Puskas dan bersinar di Piala Dunia 1954. Mereka mencapai final. Hungaria juga
memiliki Sandor Kocsis dan Florian Albert yang pernah menyabet gelar sebagai
top scorer di Piala Dunia 1954 dan 1962.
Namun, sekarang
Hungaria hanya tim anak bawang dengan pemain level medioker. Sulit mengingat
nama bintang Hungaria era ini. Paling banter hanya Adam Bogdan yang bermain di
klub elite, yakni Liverpool. Tetapi, statusnya adalah cadangan.
Sudah 43 tahun
Hungaria menanti momen lolos ke Euro. Namun, langkahnya tidak akan mudah karena
harus menghadapi Norwegia yang sama-sama memiliki tradisi minim pada Euro.
Dalam pernyataan di situs resmi UEFA, pelatih Hungaria Bernd Storck tidak bersedia
untuk menjelaskan bagaimana peluang Balázs Dzsudzsák dkk. “Saya sudah paham
sepak bola Norwegia. Jadi, tidak perlu dijelaskan sekuat apa mereka. Yang kami
tahu, sekarang kami menghadapi tim hebat,” ujar Storck.
Baru tiga bulan
memegang kendali di timnas Hungaria membuat Storck tidak mau terlalu mengumbar
potensi timnya. Yang bisa dia andalkan untuk membuat sejarah di sepak bola
Hungaria ini hanyalah factor luck. Sebab, melenggangnya Hungaria ke playoff ini
pun berkat bantuan Dewi Fortuna. Di fase grup, Hungaria ditempatkan di grup F
dengan tidak dipertemukan dengan negara hebat.
Performa Yunani
yang juara Euro 2004 pun sedang anjlok. Finlandia dan Kepulauan Faroe bukan
lawannya. Makanya, satu spot di bawah Irlandia Utara dan Rumania bisa diamankan.
Tidak terhenti di situ. Di playoff pun, mereka hanya dipertemukan dengan
Norwegia yang bukan negara kuat dalam kualifikasi Euro 2016 ini.
Dikutip dari
Nemzeti Sports, Storck enggan mau terlalu fokus pada factor luck timnya. “Masih
banyak pekerjaan yang harus saya lakukan untuk membuktikan satu tempat di
Prancis memang jatah kami,” lanjutnya.
Lucky juga
dirasakan Norwegia. Di fase grup, tim yang termasuk punya rasio usia termuda di
antara delapan kontestan playoff ini sempat unbeaten dalam empat laga beruntun
sebelum akhirnya ditekuk Italia 1-2 pada laga terakhir di Olimpico, Roma. Sejak
matchday ketujuh pun, Norwegia mulai mengamankan jalur lolos minimal dari
playoff. “Kami ingin mengakhiri semua ini dengan tiket lolos ke Euro 2016,”
tegas pelatih Norwegia Per-Mathias Høgmo kepada situs NK Sport. (ren/c19/ham)

No comments:
Post a Comment