Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Monday, October 19, 2015

Norwegia dan Hungaria Beruntung

JAWA POS - Sudah terlalu lama Hungaria tertidur di pentas sepak bola Eropa. Kali terakhir mereka tembus ke Euro pada edisi 1972 dan ketika itu mampu menggapai semifinal. Mereka memang punya reputasi hebat di masa lalu.
Ya, di masa lalu, Hungaria pernah dijuluki dengan nama The Magical Magyar. Mereka punya Ferenc Puskas dan bersinar di Piala Dunia 1954. Mereka mencapai final. Hungaria juga memiliki Sandor Kocsis dan Florian Albert yang pernah menyabet gelar sebagai top scorer di Piala Dunia 1954 dan 1962.
Namun, sekarang Hungaria hanya tim anak bawang dengan pemain level medioker. Sulit mengingat nama bintang Hungaria era ini. Paling banter hanya Adam Bogdan yang bermain di klub elite, yakni Liverpool. Tetapi, statusnya adalah cadangan.
Sudah 43 tahun Hungaria menanti momen lolos ke Euro. Namun, langkahnya tidak akan mudah karena harus menghadapi Norwegia yang sama-sama memiliki tradisi minim pada Euro. Dalam pernyataan di situs resmi UEFA, pelatih Hungaria Bernd Storck tidak bersedia untuk menjelaskan bagaimana peluang Balázs Dzsudzsák dkk. “Saya sudah paham sepak bola Norwegia. Jadi, tidak perlu dijelaskan sekuat apa mereka. Yang kami tahu, sekarang kami menghadapi tim hebat,” ujar Storck.
Baru tiga bulan memegang kendali di timnas Hungaria membuat Storck tidak mau terlalu mengumbar potensi timnya. Yang bisa dia andalkan untuk membuat sejarah di sepak bola Hungaria ini hanyalah factor luck. Sebab, melenggangnya Hungaria ke playoff ini pun berkat bantuan Dewi Fortuna. Di fase grup, Hungaria ditempatkan di grup F dengan tidak dipertemukan dengan negara hebat.
Performa Yunani yang juara Euro 2004 pun sedang anjlok. Finlandia dan Kepulauan Faroe bukan lawannya. Makanya, satu spot di bawah Irlandia Utara dan Rumania bisa diamankan. Tidak terhenti di situ. Di playoff pun, mereka hanya dipertemukan dengan Norwegia yang bukan negara kuat dalam kualifikasi Euro 2016 ini.
Dikutip dari Nemzeti Sports, Storck enggan mau terlalu fokus pada factor luck timnya. “Masih banyak pekerjaan yang harus saya lakukan untuk membuktikan satu tempat di Prancis memang jatah kami,” lanjutnya.
Lucky juga dirasakan Norwegia. Di fase grup, tim yang termasuk punya rasio usia termuda di antara delapan kontestan playoff ini sempat unbeaten dalam empat laga beruntun sebelum akhirnya ditekuk Italia 1-2 pada laga terakhir di Olimpico, Roma. Sejak matchday ketujuh pun, Norwegia mulai mengamankan jalur lolos minimal dari playoff. “Kami ingin mengakhiri semua ini dengan tiket lolos ke Euro 2016,” tegas pelatih Norwegia Per-Mathias Høgmo kepada situs NK Sport. (ren/c19/ham) 

No comments:

Post a Comment