Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Tuesday, October 6, 2015

Liverpool Berburu Pelatih Baru

JAWA POS – Tiba-tiba nama Mike Gordon muncul di layar telepon genggam Manajer Liverpool Brendan Rodgers. Tidak biasanya. Panggilan itu datang hanya beberapa jam setelah Liverpool ditahan imbang 1-1 oleh Everton dalam Derby Merseyside (4/10).
Juergen Klopp
Kala itu Philippe Coutinho dkk sedang berada dalam bus menuju Melwood, markas latihan Liverpool. Rodgers begitu serius berbincang dengan Gordon melalui telepon dari Amerika Serikat. Saat telepon diputus, putus juga hubungan kerja Rodgers. Dia dipecat.
Mike Gordon adalah presiden Fenway Sports Group (FSG), konsorsium asal Amerika Serikat yang memiliki Liverpool. Dalam perbincangan melalui telepon lintas benua itu, Gordon menjelaskan bahwa direksi telah sepakat mendepak Rodgers. Munculnya Gordon sebagai penyampai kabar duka, menurut Liverpool Echo, cukup mengejutkan. Meski punya 12 persen saham FSG, Gordon tidak begitu populer di kalangan media atau fans. Dia tidak setenar John W Henry atau Tom Werner yang sering muncul. Pemecatan yang dilakukan oleh nama asing seolah menunjukkan FSG ingin berhati-hati dalam mengusir Rodgers dari Anfield.
Mereka tidak menginginkan gejolak yang pada akhirnya tidak akan produktif bagi klub berjuluk The Reds itu. Ingat, mengungkit kejayaan masa lalu adalah hal yang paling digemari fans Liverpool. Memang, jumlah trofi mereka di kasta teratas Liga Inggris terbanyak kedua di belakang Manchester United dengan 18 gelar. Namun, kali terakhir mereka juara pada 1989–1990. Saat itu, 12 pemain Liverpool musim ini belum terlahir ke bumi.
Jadi, betapa berat beban Rodgers. Nyaris saja mimpi yang terkubur lama menjadi nyata pada 2013–2014. Saat itu, hingga matchday ke-35, Liverpool berada di puncak klasemen. Tetapi, gelar juara di ambang mata buyar setelah Steven Gerrard terpeleset kala melawan Chelsea. Gelar pun jatuh ke tangan Manchester City. Nah, digadang-gadang kembali keempat besar, pada musim lalu mereka malah tergusur hingga posisi keenam. Desakan pemecatan pun muncul.
Kenyataannya, Rodgers tetap bertahan hingga melatih Liverpool di awal musim ini. Musim ini, Liverpool baru memainkan 11 laga di semua ajang. Premier League baru memasuki pekan kedelapan. Hasilnya kurang memuaskan. Dan, Rodgers dipaksa out. Tidak peduli sudah menghabiskan 291 juta pounds atau menjajal 10 variasi formasi, gelar pun tak kunjung datang. “Meski ini keputusan sulit,
kami percaya ini akan menjadi kesempatan terbaik kami untuk sukses di lapangan,” kata John W Henry, owner Liverpool. “Ambisi dan kemenangan adalah inti yang kami inginkan. Kami percaya, perubahan ini akan membuka kesempatan itu,” lanjutnya.
Dia mengungkapkan saat ini Liverpool masih mencari manajer baru. “Kami berharap sesegera mungkin segalanya terselesaikan,” katanya. Lagi pula, ini momen yang tepat karena ada beberapa pelatih top dunia yang sedang menganggur. Ada empat nama kandidat kuat pengganti Rodgers, yakni Juergen Klopp, Carlo Ancelotti, Frank de Boer, dan Walter Mazzarri. Dua nama awal yang disebut jadi teramai dibincangkan orang. Media Inggris meyakini Klopp yang akan menjadi manajer baru.
The Guardian mengabarkan, sebelum akhir pekan ini, Liverpool akan memberikan pengumuman secara resmi. Klopp tidak terikat kontrak dengan tim mana pun, dan kebetulan sekarang sedang jeda internasional, sehingga ada waktu low ong untuk bernegosiasi. Klopp bersaing dengan Ancelotti. Kabarnya, keduanya sedang berada di London saat ini.
Meski begitu, fans Liverpool tetap berharap Klopp yang diperkenalkan di Anfield nanti. Faktor kedekatan Klopp dengan suporter jadi alasannya. Tactician berusia 48 tahun tersebut memang dikenal senang meluapkan perasaannya dengan fans. Baik itu suka maupun duka.
Faktor kesamaan basis fans Liverpool dan Borussia Dortmund juga menjadi sebabnya. Itu diungkap wartawan Sky Sports di Dortmund, Sascha Bacinski, yang dekat dengan Klopp. “Dia menyukai kota dan klub Liverpool. Dia merasa Liverpool sangat mirip dengan Dortmund. Dua klub yang punya banyak potensi, sejarah, dan tradisi. Fans berasal dari kelas pekerja di kota industri. Melatih Liverpool adalah hal yang diinginkannya,” kata Sascha.
Kepada BBC, mantan gelandang Jerman Stefan Effenberg merasa yakin Klopp akan mengambil tawaran itu. Beberapa pekan lalu Klopp sempat berbincang dengan Effenberg. “Dia mengatakan, saya siap untuk sebuah tim yang tidak pada tingkat tertinggi, namun berambisi menciptakan dan membangun sesuatu,” kata Effenberg menirukan ucapan Klopp. “Itu bisa jadi merupakan Liverpool kan?” tambahnya. “Liverpool memiliki atmosfer yang sama besarnya dengan Dortmund. Fans akan mendukungnya habis-habisan. Ini adalah apa yang Juergen Klopp suka dan butuhkan,” terang Effenberg.
Kenapa fans Liverpool begitu menginginkan Klopp? Banyak yang mengatakan bahwa Klopp adalah reinkarnasi dari seorang Bill Shankly. Sosok tersebut adalah manajer legendaris Liverpool hingga dibuatkan patung di pintu gerbang Anfield. Shankly-lah yang membangun fondasi kejayaan Liverpool pada era 70–80-an. Namun, yang terpenting, sebagai seorang sosialis, Shankly begitu dekat dan dicintai fans. Dia akan jadi garda terdepan dalam membela pemain dan fans. Klopp pun demikian. Saat kali pertama datang ke Dortmund pada 2008, dia langsung mengundang fans untuk berdiskusi apa yang dimau mereka. Dia menjelaskan soal rencana bisnis klub, pola permainan, dan hal-hal detail lainnya. Dia meminta fans menyempurnakan konsepnya tersebut. “Itu yang membuat kami begitu mencintainya,” ucap seorang fans Dortmund dalam film dokumenter Klopp in Emotional Farewell.
Belum juga resmi menjadi pelat ih Liverpool, nama Klopp sudah dielu-elukan Liverpudlian, julukan fans Liverpool. Itu tidak terlepas dari sebuah foto dan video dua musim lalu di mana Klopp menyentuh logo Liverpool di tangga menuju ruang ganti. Saat itu, dia menangani Dortmund melawan Liverpool di Anfield. Ketika ditanya soal passionnya yang berlebihan terhadap sepak bola dan terkadang memosisikan diri sebagai seorang fans, Klopp menjawab enteng, “Ini adalah hal terkeren yang datang dari dunia olahraga. Sepak bola jadi sebuah kesempatan untuk membuat banyak orang bahagia.” Mirip seperti Shankly yang sering bersitegang dengan jajaran direksi, Klopp pun sangat mungkin sama.
Dilansir Daily Mail, belum resmi jadi manajer, Klopp sudah berani mengajukan tawaran agar diberi kebebasan melakukan transfer tanpa adanya campur tangan direksi. “Klopp sudah bilang ke Liverpool. Dia akan dengan senang hati menerima saran dan rekomendasi mengenai pemain. Tapi, keputusan akhir transfer harus tetap berada di tangann ya,” tulis Daily Mail.
Di era Rodgers, keberadaan komite transfer yang diisi para direksi FSG sering kali membuat Rodgers tak mendapat keleluasaan. Dalam konteks suporter,
Klopp pun bisa jadi penengah atau penyuara harga tiket di Anfield yang kelewat mahal. Itu membuat Anfield lebih didominasi turis ketimbang pendukung lokal.
Saat berada di Anfield, fans Li verpool sering mengibarkan bendera yang identik dengan kaum kiri. Wajah-wajah Karl Marx, Friedrich Engels, Vladimir Lenin, dan Joseph Stalin yang berimpitan digantikan dengan Bill Shankly, Bob Paisley, Joe Fagan, Kenny Dalglish, dan Rafael Benitez. Apabila Klopp resmi melatih di The Kop, nama lain Anfield, wajahnya mungkin akan muncul di bendera itu. Meski dikenal agak kiri, Klopp harus sadar bahwa yang dihadapinya di Liverpool adalah para dedengkot kapitalis. Lagipula, Inggris bukanlah Jerman. Pengelolaan kaum kapitalis itulah yang membuat sepak bola Inggris semakin harum.(wam/c17/ham)

No comments:

Post a Comment