![]() |
| Rita Subowo |
Selain jadwal, KOI mengumumkan tentang mulai berjalannya tim penjaringan calon ketua umum. Dalam sebulan ke depan, mereka melakukan penjaringan dan penyaringan calon. Meski belum dibuka ke publik, nama-nama seperti Rita Subowo, Erick Thohir, dan Muddai Madang kabarnya masuk dalam bursa. Hifni menjelaskan Komite Eksekutif KOI menggelar rapat secara maraton sejak Selasa untuk mempersiapkan pelaksanaan kongres. Karena itu, kini tidak ada lagi produk apapun di luar keputusan KOI dalam persiapan menuju kongres. Termasuk di dalamnya jadwal kongres 17 Oktober yang ditetapkan perwakilan 27 cabor.
Disinggung soal perwakilan cabor yang kecewa di rapat anggota istimewa dan mengirim tim negosiasi, Hifni mencibirnya. Menurut dia, sikap kumpulan cabor yang meneruskan rapat anggota istimewa yang sudah ditutup Ketua Umum Rita Subowo sangat tidak berdasar. ’’Jangan bikin aturan sendiri. Kami ini menjalankan AD/ART. Kalau mereka mau ketemu dengan KOI, kok lucu. Mereka menolak rapat anggota istimewa, lha sekarang malah mau ketemu,’’ kecam Hifni.
Hifni mengimbau cabor-cabor untuk tidak memperkeruh suasana olahraga nasional dengan perpecahan tersebut. Sudah banyak contoh induk organisasi olahraga yang pecah, kemudian merugikan olahraga itu sendiri.
Sekretaris Jenderal PB Perkemi, Timbul Thomas Lubis, menyatakan sudah menerima surat pemberitahuan soal jadwal kongres. Salah satu motor persatuan 27 cabor itu diberi amanah sebagai ketua penjaringan dan penyaringan calon ketua umum. Dia menyatakan belum akan melakukan apa pun terkait keputusan itu. ’’Nama-nama belum ada. Kita akan tunggu SK buat bekerja,’’ tutur Timbul. Saat ditanya surat keputusan (SK) dari siapa, Timbul tidak bisa memberikan jawaban pasti. Ya tentu saja, SK KOI pasti untuk tim penjaringan yang mereka bentuk.
Perselisihan KOI dengan perwakilan 27 cabor cukup miris. Kekuatan kedua kubu relatif berimbang. Ada 24 induk cabor yang patuh pada setiap keputusan KOI. Kalau tidak segera ada titik temu, bisa-bisa nanti muncul dua KOI. Sesuatu yang akan memalukan dan merepotkan Indonesia di pentas olahraga internasional. (dra/c23/ang)

No comments:
Post a Comment