![]() |
| NGGAK DIPAKAI - Wasit Jerry Ellie (kiri) diprotes pelatih Bonek FC Ibnu Grahan (27/9). |
Pria asal Aceh tersebut menambahkan, dalam pemilihan sepuluh wasit terbaik itu, pihak Mahaka menyodorkan 25 wasit dari seluruh wasit yang bertugas selama turnamen. Nah, klub lantas dibebaskan menyetor 10 nama wasit terbaik. ’’Kami hanya memilih wasit yang namanya direkomendasikan empat klub,’’ katanya.
Hanya, dalam penugasan saat pertandingan nanti, klub tidak lagi berwenang meminta wasit yang layak memimpin pertandingan. ’’Sebab, sepuluh wasit itu sudah kami serahkan ke komisi wasit dan siapa yang akan bertugas nanti sudah menjadi tanggung jawab komisi wasit,’’ jelasnya.
Dengan alasan demi kelancaran pertandingan, Hasani enggan membocorkan nama sepuluh wasit terpilih itu. Namun, dia menegaskan, wasit kontroversi semacam Jefry Ellie dipastikan di-blacklist dari turnamen tersebut. Dengan begitu, Hasani berharap tidak ada lagi protes wasit yang berlebihan sehingga berujung ke aksi walkout. Sebelumnya, Bonek FC saat bertandang ke markas Sriwijaya FC dalam leg kedua babak delapan besar pada 27 September lalu walk out karena tidak terima dengan kepemimpinan wasit Jefry Ellie yang memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah. Manajemen Bonek FC mengungkapkan, protes mereka itu tidak hanya terkait dengan penalti. Tetapi juga atitude wasit Ellie yang tidak sopan. ’’Kalau akhirnya Mahaka menggunakan konsep penugasan wasit di semifinal berkat persetujuan klub adalah langkah bijak. Seharusnya, terobosan ini harus dilakukan semenjak di babak delapan besar biar wasit nakal tidak lagi berkeliaran,’’ kata CEO Bonek FC Gede Widiade.
Sementara itu, General Manger Arema Cronus Ruddy Widodo menuturkan, para wasit yang mereka ajukan telah benar-benar teruji dalam sejumlah pertandingan. ’’Kami memang hanya mengajukan wasit yang track record-nya bersih. Mereka yang kontroversial tidak kami usung,’’ jelasnya.(dik/c15/ko)

No comments:
Post a Comment