JAWA POS –
Sriwijaya FC terancam tak bisa bertanding di Palembang dalam semifinal Piala
Presiden. Mahaka Sport and Entertainment meminta Sriwijaya menyiapkan venue
alternatif bila sampai minggu depan kabut asap masih menggelayut di Kota
Pempek.
CEO Mahaka Hasani
Abdulgani menyatakan mereka saat ini masih menunggu rilis terbaru dari Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait situasi cuaca di
Palembang. Menurut Hasani, BMKG biasanya merilis perkembangan cuaca setiap awal
pekan. “Rilis mereka (BMKG, Red) itu berlaku selama sepekan atau hingga akhir
pekan berjalan,” kata Hasani.
Dengan begitu,
bila Senin (5/10) BMKG menyatakan bahwa kondisi udara di Palembang masih jauh
dari sehat, mereka akan memutuskan mencari daerah lain sebagai penyelenggara
leg kedua tersebut.
Hasani
menambahkan, daerah alternatif bisa saja di Jakarta dan sekitarnya. Itu pun
harus lewat persetujuan kedua tim. “Paling lambat Selasa pekan depan sudah bisa
kami putuskan, apakah pertandingan leg kedua bisa berlangsung di Palembang atau
terpaksa dipindahkan ke kota lain,” ujar pria asal Aceh itu.
Sriwijaya FC
seharusnya bertindak sebagai tuan rumah untuk menjamu Arema Cronus di leg
pertama lebih dulu. Namun, karena kondisi udara Palembang masih berbahaya,
Mahaka menunjuk Arema sebagai tuan rumah leg pertama.
Ya, pertandingan
leg pertama akan berlangsung di kandang Arema Cronus, Stadion Kanjuruhan,
Malang, pada Sabtu (3/10). Sementara itu, leg kedua seharusnya berlangsung di
kandang Laskar Wong Kito—julukan Sriwijaya FC—di Stadion Jakabaring, Palembang,
pada 11 Oktober mendatang.
Manajer Sriwijaya
FC Robert Herry optimistis pertandingan leg kedua tetap berlangsung di
Jakabaring. Optimisme itu pula yang membuat mereka belum berpikir untuk mencari
daerah lain sebagai home base alternatif. “Kami ingin melewati laga ekstra
penting ini bersama pendukung tercinta kami di Palembang,”
ungkapnya.(dik/c23/tom)

No comments:
Post a Comment