Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Wednesday, October 14, 2015

Debutan di Euro 2016 Bertambah

JAWA POS - Tak dapat dimungkiri, bertambahnya kuota kontestan Euro 2016 di Prancis berdampak pada meningkatnya jumlah debutan. Namun, itu bukan satu-satunya faktor.
Gareth Bale (Wales)
Slovakia menyusul langkah beberapa tim lainnya untuk lolos langsung ke Euro 2016. Sebelum mereka, Islandia, Irlandia Utara, Wales, dan Albania memastikan keikutsertaan di turnamen sepak bola paling bergengsi di Benua Biru itu. Setelah mereka, masih ada peluang calon debutan lain, bergantung hasil pada playoff.
Di jajaran tim yang bakal bermain di playoff, ada Bosnia-Herzegovina. Masih bersaing di grup B, kalau bisa lolos dan melewati playoff, mereka menjadi debutan keenam. Ini jumlah debutan terbanyak sejak Euro 1996. Saat ini, sama dengan edisi ini, terjadi penambahan jumlah kontestan secara drastis. Bila pada Euro 1996 berubah dari 8 menjadi 16, edisi kali ini dari 16 menuju 24 kontestan.
Ketika terjadi perubahan pada 1996, empat negara menjadi debutan. Mereka adalah Swiss, Turki, Kroasia, dan Bulgaria. Di antara empat debutan itu, Kroasia yang bersinar paling terang. Satu-satunya tim yang lolos dari fase grup. Di fase grup, mereka bergabung dengan Portugal, Denmark, dan Turki. Bersama Portugal, mereka lolos ke perempat final. Sayang, Kroasia yang merupakan pecahan Yugoslavia tertahan oleh Jerman setelah kalah 1-2.
Nah, pada edisi Euro 2016, dari lima negara ini, Wales dan Slovakia dinilai sebagai tim yang berpotensi jadi kuda hitam. Wales punya deretan pemain berkualitas yang menjadi pilar di klub elite Eropa. Mereka memiliki Gareth Bale (Real Madrid), Joe Allen (Liverpool), dan Aaron Ramsey (Arsenal).
Slovakia punya modal serupa. Selain itu, mereka memiliki pengalaman di major tournament. Memang, negara pecahan Ce koslovakia itu baru kali pertama lolos ke Euro. Tetapi,  mereka pernah ambil bagian pada Piala Dunia 2010. Bahkan, saat itu mereka mampu lolos hingga babak 16 besar. Ya, Slovakia yang bersaing di grup F bersama Paraguay, Selandia Baru, dan sang juara bertahan Italia secara mengejutkan lolos. Bahkan, mereka mengalahkan Italia 3-2 pada pertandingan terakhir. Lalu, di babak 16 besar, mereka kalah oleh Belanda 1-2.
Saat ini, Slovakia memiliki sejumlah pemain yang melanglang buana di kompetisi elite Eropa. Mereka menumpu kepada Martin Skrtel (Liverpool), Marek Hamsik (Napoli), Juraj Kucka (AC Milan), dan Norbert Gyomber (AS Roma). Harus diakui, kehadiran para pemain bintang yang membela klub elite Eropa sangat membantu kinerja tim. Setidaknya, itu bisa menjadi modal buat mereka ketika nanti bersaing dengan tim-tim elite dan memiliki tradisi hebat pada Euro 2016.
Soal bintang tim tidak menjadi ukuran utama untuk lolos. Lihat saja Irlandia Utara yang tanpa mengandalkan satu atau dua pemain bintang bisa lolos. Mereka mengandalkan pemain-pemain medioker dari klubklub ecek-ecek di liga Skotlandia atau Premier League.
Sementara itu, Slovakia memastikan diri lolos setelah menang 4-2 atas Luksemburg di Stade Josy Barthel kemarin dini hari WIB. Performa hebat Marek Hamsik dengan dua gol pada menit ke-24 dan 91 membawa mereka merebut tiket. Hamsik terpilih sebagai man of the match. Dua gol lainnya di ciptakan Adam Nemec pada menit ke-29 dan Robert Mak (65’). Sementara itu, gol Luksemb urg dicetak Mario Mutsch pada menit ke-61 dan eksekusi penalti Lars Krogh Gerson menit ke-65.
Slovakia pun memastikan satu tiket lolos langsung menuju putaran final Euro Prancis tahun depan setelah finis runner-up grup C. Mereka mengumpulkan 22 poin, tertinggal lima angka dari Spanyol yang menjadi pemuncak klasemen akhir. “Aku sama sekali tidak meragukan itu (lolos kualifikasi) sedetik pun,” ucap pelatih Slovakia Jan Kozak setelah pertandingan sebagaimana dilansir SME.sk. “Tim ini mempunyai karakter dan kualitas. Aku sangat yakin, kami bisa melaluinya,” imbuh pria 61 tahun tersebut.
Tentu, publik dunia tidak sekadar menyoroti lolosnya negara berpenduduk sekitar 5 juta jiwa itu ke Euro 2016. Melainkan juga kiprah mereka selama babak kualifikasi kemarin. Dalam empat laga terakhir, performa Martin Skrtel dkk memang tidak terlalu istimewa. Sebelum akhirnya menang kontra Luksemburg, mereka harus mencicipi dua ke kalahan masing-masing oleh Spanyol (0-2) dan Belarusia (0-1) serta ditahan imbang 0-0 kontra Ukraina.
Meski begitu, salah satu yang pencapaian hebat dalam perjalanan sepak bola mereka selama dua tahun terakhir adalah memberikan satu-satunya noda kekalahan kepada juara bertahan Spanyol dengan skor 2-1 di kandang Slovakia, Stadionpod Dubnom, Zilina, 9 Oktober 2014. Momen itu membuka mata dunia akan ancaman Slovakia.
Salah seorang pakar sepak bola Spanyol, Antolin Gonzalo, meyakini ada dua hal yang menjadi rahasia performa Slovakia sehingga mampu lolos serta berhasil mengalahkan Spanyol tersebut. “Dua hal itu adalah gaya permainan serta komposisi talenta berbakat,” ungkap Gonzalo sebagaimana dilansir Setfutbol tahun lalu.
Gonzalo mengatakan, untuk gaya permainan, kekuatan Slovakia terletak pada kemampuan dalam mempertahankan daerah permainan sendiri. Ketika mengalahkan Spanyol dalam bentrokan pertama, Slovakia menerapkan skema 4-3-3. “Mereka berhasil membatasi ruang gerak lawan dan mempertahankan zona lapangan mereka sendiri,” ujar Gonzalo.
Nah, untuk bisa mempertahankan permainan seperti itu, tentu dibutuhkan komposisi skuat yang berisi pemain berkualitas. Sejumlah pemain Slovakia yang membela klub besar Eropa membuat setiap lini mereka lebih hidup. “Mereka punya barisan pemain yang hebat untuk memperkuat daya serang. Misalnya Nemec yang selalu tampil efektif maupun Miroslav Stoch, Hamsik, dan Mak,” ujarnya.
Selain mereka, Albania bisa meloloskan diri ke Prancis karena terbantu pengalaman dan kualitas beberapa pemain yang berkiprah di liga elite Eropa. Mereka memiliki Etrit Berisha dan Elseid Hysaj yang bermain bagi Lazio serta Napoli di Serie A. Selain soal pemain, mereka me miliki pelatih asal Italia yang pernah melatih Udinese dan Torino, Gianni De Biasi. “Ketika aku mengatakan bahwa Albania bakal lolos, mereka menertawakanku. Namun, lihat sekarang,” kata De Biasi setelah timnya memastikan satu tempat lewat kemenangan 3-0 atas Armenia sebagaimana dilansir The Guardian.(apu/c19/ham)

No comments:

Post a Comment