JAWA POS –
Perpisahan Red Bull dengan Renault belum mendapat solusi. Belum ada pemasok
mesin bagi juara konstruktor empat kali tersebut untuk musim 2016. Kalau tidak
juga mendapatkan partner yang mau memberikan mesin kompetitif, mereka akan
pergi.
![]() |
Red Bull Daniel Ricciardo |
Grid Formula 1
pun terancam minimalis. Sebab, yang pergi bukan hanya Red Bull, melainkan juga
tim junior mereka, Toro Rosso. Kehilangan empat mobil adalah satu pukulan berat
bagi ajang balap paling bergengsi itu.
Lantas? Bos
Mercedes Toto Wolff punya solusi jangka pendek untuk masalah itu. Karena waktu
untuk masuknya tim baru sudah tidak memungkinkan, dia mewacanakan agar satu tim
menurunkan tiga mobil. “Bagi saya, ide ini bagus,” ujar Wolff sebagaimana
dilansir Eurosport.
Bagi Wolff, yang
terbaik adalah Red Bull bertahan. Namun, melihat sulitnya mencari harapan akan
adanya pemasok mesin membuat langkah alternatif harus disiapkan. Sejauh ini,
tidak ada pembahasan lebih lanjut di antara petinggi-petinggi tim untuk
membahas nasib Red Bull musim depan. Namun, bos komersial F1 Bernie Eccles tone
dikabarkan tengah getol melobi Ferrari untuk memberikan mesin bagi Red Bull.
Sementara itu,
gelar juara tidak menjamin satu tim F1 “juara” dalam hal finansial. Mercedes
mengungkapkan bahwa mereka rugi lumayan besar saat menjadi juara dunia
konstruktor dan pembalap musim lalu. Dalam laporan tahunannya, tim Mercedes F1
menyebut kerugian hingga GBP 76,9 juta (Rp 1,7 triliun) tahun lalu. Tingginya
biaya pengembangan mesin saat perubahan spek menjadi V6 Turbo adalah penyebab
utama. Selain itu, meroketnya bonus untuk setiap kemenangan pembalap membuat
pengeluaran membengkak.
Sejatinya,
penghasilan dari sponsor dan pendapatan sebagai tim F1 juga meningkat. Dari GBP
125,2 juta (Rp 2,8 triliun) pada 2013 menjadi GBP 146,9 juta (Rp 3,2 triliun)
tahun lalu. Tapi, dana operasional ikut melonjak dari GBP 190,7 juta (Rp 4,3
triliun) menuju GBP 240,2 juta (Rp 5,3 triliun) sebagai konsekuensi pencapaian
prestasi pembalap dalam pemecahan setumpuk rekor. Setelah terkena pajak,
kerugian menggendut dari GBP 51 juta (Rp 1,1) menjadi GBP 76,9 juta (Rp 1,7
triliun) berdasar parameter yang diajukan para pemegang saham.
Laporan tersebut
juga mengungkapkan, rata-rata tim mempekerjakan 765 orang pada 2014. Naik dari
663 pada tahun sebelumnya. Honor dan gaji naik dari GBP 49,7 juta (Rp 1,1
triliun) menjadi GBP 65,2 juta (Rp 1,4 triliun).
Menghadapi musim
depan, Mercedes rupanya bisa bernapas sedikit lega. Tambahan hadiah dari Bernie
Ecclestone sebagai juara dunia konstruktor dua musim beruntun bakal meningkat.
Jumlahnya belum diketahui. “Kesepakatan dengan pemegang hak komersial
(Ecclestone) telah menawarkan peningkatan pendapatan berdasar prestasi
sepanjang musim 2015,” tulis Mercedes sebagaimana dilansir Motorsport.
(cak/c19/ang)
No comments:
Post a Comment