Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Saturday, October 3, 2015

PSSI Gelar Pra-PON, Menpora Warning KONI Pusat

JAWA POS – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memberikan peringatan keras kepada Tono Suratman. Pria yang saat ini menjabat ketua umum KONI itu dianggap telah melakukan abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan dengan memberikan mandat kepada PSSI untuk supervisi penyelenggaraan kualifikasi sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Imam Nahrawi
Sebelumnya, saat Kemenpora dan Tim Transisi PSSI sedang sibuk-sibuknya menyelenggarakan turnamen Piala Kemerdekaan, KONI malah seenaknya memberikan mandat kepada PSSI sebagai penyelenggara kualifikasi sepak bola PON. Padahal, PSSI sedang dibekukan alias tidak diakui oleh pemerintah. Keputusan KONI tersebut tertuang dalam surat bernomor 327/ORG/VIII/15 yang bertanggal 26 Agustus 2015. Surat tentang pelaksanaan babak kualifikasi PON itu dengan jelas menugaskan PSSI untuk bertindak sebagai pelaksana dan penyelenggara babak kualifikasi cabang olahraga sepak bola. ”Saya sudah berikan peringatan keras ke KONI,” kata Nahrawi.
Menurut Nahrawi, KONI tidak linear dengan kebijakan pemerintah yang tidak mengakui PSSI di bawah kendali La Nyalla Mattalitti. ”KONI selama ini menggunakan uang negara. Jadi, jangan coba-coba melawan kebijakan negara,” tegasnya.
Menteri dari PKB itu lantas menyarankan pelaksanaan kualifikasi sepak bola PON segera dikembalikan kepada Tim Transisi PSSI. Sayang, tidak ada satu pun petinggi KONI yang berkomentar soal peringatan keras sang menteri itu. Tono pun sampai tadi malam tidak bisa dihubungi. (dik/c11/ko)

No comments:

Post a Comment