Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Wednesday, October 14, 2015

Pebasket Putri Pertama Bela Klub Luar Negeri

JAWA POS - Peraih MVP WNBL Indonesia 2013–2014 Nathasa Debby Christaline membuat bangga basket tanah air. Dia pebasket putri pertama Indonesia yang memperkuat tim luar negeri, yakni klub Malaysia Seven Star.
Nathasa Debby, 
Tidak percaya, begitu perasaan shooting guard Sahabat Wisma Sehati Semarang itu ketika kali pertama mendengar kabar bahwa dirinya akan direkrut salah satu klub yang bermain di Malaysia Women Basketball League (MWBL). Sebab, Debby tidak pernah membayangkan bahwa kemampuannya bakal dilirik klub dari luar negeri.
Dia makin terkejut ketika sang pelatih, Xaverius Wiwid, membenarkan kabar tersebut pada beberapa pekan lalu. “Kaget banget pas pelatih bilang kalau saya akan bermain untuk Seven Star,” kata pemain 22 tahun tersebut.
Bagaimana tidak, kepastian itu menjadikan Debby pebasket putri pertama yang bermain di klub liga luar negeri. Apalagi di level profesional. Jelas, hal itu sangat membanggakan. Kerja kerasnya selama ini ternyata mulai membuahkan hasil.
Usut punya usut, salah seorang sahabat Debby yang bermain di Segamat (klub MWBL), Talae, merekomendasikan dirinya untuk direkrut Seven Star. Pada waktu itu, lanjut Debby, Seven Star tengah membutuhkan satu pemain asing untuk memperkuat timnya.
Semula, Allana Lim, forward timnas Filipina, yang akan mereka rekrut. Namun, lantaran di Filipina tengah digelar turnamen serupa, Allana menolak pinangan Seven Star. Karena dekat dengan manajer Seven Star, Talae kemudian merekomendasikan Debby untuk menggantikan Allana.
Melihat kemampuan Debby yang mumpuni, manajer Seven Star meminta salah seorang agen pemain di Malaysia agar menghubungi Augie Fantinus, manajer tim basket putri ketika SEA Games 2015. Saat itu, Debby bersama rekan-rekannya meraih perak. Tepat Kamis lalu (8/10), Manajer Tim Sahabat Semarang Poa Seng Goeng meminta Debby untuk bersiap-siap lantaran Jumat pagi (9/10) dia harus segera bertolak ke Malaysia. “Kata A Seng (Poa Seng Goeng, Red), Seven Star ingin melihat gaya permainan saya secara langsung,” terang Debby yang talentanya terasah melalui kompetisi basket putri paling bergengsi tanah air, WNBL Indonesia.
Setiba di Selangor, Debby langsung menuju base camp Seven Star. Di sana, cewek penyuka potongan rambut pendek itu diminta untuk melakukan beberapa teknik andalannya ketika melakukan tembakan tiga angka. Dia terbukti berhasil mencetak three point berkali-kali.
Kemampuan Debby lantas kembali diuji. Shooting guard timnas Indonesia untuk SEA Games 2015 itu langsung di terjunkan untuk menjadi starter saat melawan Serawak Eagles esoknya. Meski timnya kalah 45-80, Debby menjadi penyumbang poin terbanyak untuk Seven Star, yakni 8 poin, 1 assist, 2 rebound, dan 2 steal. “Masih kurang maksimal. Mungkin karena saya belum terlalu beradaptasi dengan pemain-pemain Seven Star,” kata pemain bertinggi 175 cm tersebut.
Di sisi lain, Debby mengaku tidak tahu-menahu ketika ditanya soal durasi kontrak dengan Seven Star. Sebab, yang mengurusi tetek-bengek mengenai hal tersebut adalah manajer Sahabat Semarang dengan pihak Seven Star. “Saya ya tahunya cuma main. Kalau kontrak, biar manajer yang urus,” kilah Debby.
Meski sudah berstatus pemain Seven Star, Debby tidak lantas menetap Malaysia. Dia memilih untuk pergi-pulang lantaran masih fokus di basket Indonesia. “Mungkin baru dua minggu lagi saya bisa ke Malaysia. Itu pun langsung bertanding,” tuturnya.
Augie Fantianus kemudian menjelaskan terjadinya kesepakatan antara dirinya, Sahabat, dan Seven Star. Berhubung pemanggilan Debby itu berlangsung saat kompetisi bergulir, status Debby di klub Seven Star tidaklah resmi ditransfer dan dikontrak. Tetapi hanya dipinjam. “Debby hanya berstatus pemain pinjaman. Tetapi, kalau main bagus terus, tidak tertutup kemungkinan dia dikontrak tahun depan,” ujar Augie. Penampilan timnas basket putri yang ciamik di SEA Games, Singapura, Juni lalu, kata Augie, menjadi penyebab klubk-lub di Malaysia begitu kepincut memakai talenta-talenta terbaik di Indonesia.
Sementara itu, pelatih Sahabat Wis ma Sejati Semarang Xaverius Wiwid mengaku bangga anak didiknya bisa membela klub luar negeri. “Kami bangga pemain kami dipakai di luar. Saya sudah tekankan ke dia supaya main bagus di sana. Status dia sebagai pemain asing membuatnya jangan malu-maluin Indonesia,” ujarnya.
Kepindahan sementara Debby ke klub Seven Star pun sempat membuat heboh manajemen tim Sahabat Semarang. Mereka lantas mencari informasi terkait dengan tim yang dibela Debby itu. “Kami selidiki timnya apa, ternyata tim papan bawah. Tapi, ya itu tak apa. Itu jadi tantangan tersendiri bahwa di Malaysia Debby harus bekerja lebih keras,” ucapnya bijak.
Di tabel klasemen kompetisi, klub Seven Star berada di posisi kedua dari bawah dengan mengemas 2 kemenangan dan 7 kekalahan. Kepergian Debby, bagi coach Wiwid, tidaklah berpengaruh bagi tim. Lagi pula, kompetisi di Malaysia yang sebulan lagi usai membuat Debby bisa kembali sebelum kompetisi basket lokal dimulai. “Dia kan sudah lama gabung di sini. Jadi, kalau hanya pergi sebentar, ya tidak berpengaruh. Malah kami dukung penuh dia berangkat ke Malaysia untuk menambah jam terbang. Secara kompetisi kita menang, tetapi secara timnas Malaysia lebih baik,” tuturnya. (c19/ham)

No comments:

Post a Comment