JAWA POS - Peraih
MVP WNBL Indonesia 2013–2014 Nathasa Debby Christaline membuat bangga basket
tanah air. Dia pebasket putri pertama Indonesia yang memperkuat tim luar
negeri, yakni klub Malaysia Seven Star.
![]() |
Nathasa Debby, |
Tidak percaya,
begitu perasaan shooting guard Sahabat Wisma Sehati Semarang itu ketika kali
pertama mendengar kabar bahwa dirinya akan direkrut salah satu klub yang bermain
di Malaysia Women Basketball League (MWBL). Sebab, Debby tidak pernah
membayangkan bahwa kemampuannya bakal dilirik klub dari luar negeri.
Dia makin
terkejut ketika sang pelatih, Xaverius Wiwid, membenarkan kabar tersebut pada
beberapa pekan lalu. “Kaget banget pas pelatih bilang kalau saya akan bermain
untuk Seven Star,” kata pemain 22 tahun tersebut.
Bagaimana tidak,
kepastian itu menjadikan Debby pebasket putri pertama yang bermain di klub liga
luar negeri. Apalagi di level profesional. Jelas, hal itu sangat membanggakan.
Kerja kerasnya selama ini ternyata mulai membuahkan hasil.
Usut punya usut,
salah seorang sahabat Debby yang bermain di Segamat (klub MWBL), Talae, merekomendasikan
dirinya untuk direkrut Seven Star. Pada waktu itu, lanjut Debby, Seven Star
tengah membutuhkan satu pemain asing untuk memperkuat timnya.
Semula, Allana
Lim, forward timnas Filipina, yang akan mereka rekrut. Namun, lantaran di
Filipina tengah digelar turnamen serupa, Allana menolak pinangan Seven Star.
Karena dekat dengan manajer Seven Star, Talae kemudian merekomendasikan Debby
untuk menggantikan Allana.
Melihat kemampuan
Debby yang mumpuni, manajer Seven Star meminta salah seorang agen pemain di
Malaysia agar menghubungi Augie Fantinus, manajer tim basket putri ketika SEA
Games 2015. Saat itu, Debby bersama rekan-rekannya meraih perak. Tepat Kamis
lalu (8/10), Manajer Tim Sahabat Semarang Poa Seng Goeng meminta Debby untuk
bersiap-siap lantaran Jumat pagi (9/10) dia harus segera bertolak ke Malaysia. “Kata
A Seng (Poa Seng Goeng, Red), Seven Star ingin melihat gaya permainan saya
secara langsung,” terang Debby yang talentanya terasah melalui kompetisi basket
putri paling bergengsi tanah air, WNBL Indonesia.
Setiba di
Selangor, Debby langsung menuju base camp Seven Star. Di sana, cewek penyuka
potongan rambut pendek itu diminta untuk melakukan beberapa teknik andalannya ketika
melakukan tembakan tiga angka. Dia terbukti berhasil mencetak three point
berkali-kali.
Kemampuan Debby
lantas kembali diuji. Shooting guard timnas Indonesia untuk SEA Games 2015 itu
langsung di terjunkan untuk menjadi starter saat melawan Serawak Eagles esoknya.
Meski timnya kalah 45-80, Debby menjadi penyumbang poin terbanyak untuk Seven
Star, yakni 8 poin, 1 assist, 2 rebound, dan 2 steal. “Masih kurang maksimal.
Mungkin karena saya belum terlalu beradaptasi dengan pemain-pemain Seven Star,”
kata pemain bertinggi 175 cm tersebut.
Di sisi lain,
Debby mengaku tidak tahu-menahu ketika ditanya soal durasi kontrak dengan Seven
Star. Sebab, yang mengurusi tetek-bengek mengenai hal tersebut adalah manajer
Sahabat Semarang dengan pihak Seven Star. “Saya ya tahunya cuma main. Kalau
kontrak, biar manajer yang urus,” kilah Debby.
Meski sudah
berstatus pemain Seven Star, Debby tidak lantas menetap Malaysia. Dia memilih
untuk pergi-pulang lantaran masih fokus di basket Indonesia. “Mungkin baru dua
minggu lagi saya bisa ke Malaysia. Itu pun langsung bertanding,” tuturnya.
Augie Fantianus
kemudian menjelaskan terjadinya kesepakatan antara dirinya, Sahabat, dan Seven
Star. Berhubung pemanggilan Debby itu berlangsung saat kompetisi bergulir,
status Debby di klub Seven Star tidaklah resmi ditransfer dan dikontrak. Tetapi
hanya dipinjam. “Debby hanya berstatus pemain pinjaman. Tetapi, kalau main bagus
terus, tidak tertutup kemungkinan dia dikontrak tahun depan,” ujar Augie. Penampilan
timnas basket putri yang ciamik di SEA Games, Singapura, Juni lalu, kata Augie,
menjadi penyebab klubk-lub di Malaysia begitu kepincut memakai talenta-talenta
terbaik di Indonesia.
Sementara itu,
pelatih Sahabat Wis ma Sejati Semarang Xaverius Wiwid mengaku bangga anak
didiknya bisa membela klub luar negeri. “Kami bangga pemain kami dipakai di
luar. Saya sudah tekankan ke dia supaya main bagus di sana. Status dia sebagai
pemain asing membuatnya jangan malu-maluin Indonesia,” ujarnya.
Kepindahan
sementara Debby ke klub Seven Star pun sempat membuat heboh manajemen tim
Sahabat Semarang. Mereka lantas mencari informasi terkait dengan tim yang
dibela Debby itu. “Kami selidiki timnya apa, ternyata tim papan bawah. Tapi, ya
itu tak apa. Itu jadi tantangan tersendiri bahwa di Malaysia Debby harus
bekerja lebih keras,” ucapnya bijak.
Di tabel klasemen
kompetisi, klub Seven Star berada di posisi kedua dari bawah dengan mengemas 2
kemenangan dan 7 kekalahan. Kepergian Debby, bagi coach Wiwid, tidaklah
berpengaruh bagi tim. Lagi pula, kompetisi di Malaysia yang sebulan lagi usai
membuat Debby bisa kembali sebelum kompetisi basket lokal dimulai. “Dia kan sudah
lama gabung di sini. Jadi, kalau hanya pergi sebentar, ya tidak berpengaruh.
Malah kami dukung penuh dia berangkat ke Malaysia untuk menambah jam terbang.
Secara kompetisi kita menang, tetapi secara timnas Malaysia lebih baik,”
tuturnya. (c19/ham)
No comments:
Post a Comment