RADAR BANJARMASIN - Man
to man lumrah dilakukan setiap permainan futsal. Umumnya pola seperti itu
diterapkan agar lawan tak mudah menembus ataupun melakukan passing. Tapi
nyatanya hal tersebut tak dilakukan oleh tim futsal Pra-PON Kalsel dalam
latihan rutin di Borneo Futsal, kemarin (7/10) pagi.
"Lupakan man
to man". Itulah kalimat yang dilontarkan oleh Edy Susanto. Lantas, apa
yang harus dilakukan oleh pemain? Rupanya, pelatih nyentrik itu punya pola
baru. Ya, Edy menuntut agar skuat Pra-PON Kalsel bisa mendominasi lapangan.
Tanpa harus membuang-buang tenaga. "Kalau man to man terus pasti pemain
lebih cepat capek," katanya.
Edy memberi
sedikit gambaran. Ketika ingin mendominasi lapangan, pemain tak lagi dituntut
untuk menerapkan pola man to man marking atau zone defense. Melainkan menutup
alur passing bola lawan dan menekan mundur lawan. "Intinya lawan harus
dibuat susah. Entah itu passing ataupun shooting," jelasnya.
Taktik seperti
itu memang terlihat lebih efektif dibandingkan man to man marking. Sebab,
pemain tak harus membuang-buang tenaga. Mereka hanya perlu memastikan tidak ada
bola yang mampu menembus pertahanan.
Selain
mendominasi lapangan. Memang ada beberapa pola lainnya yang sedang dimantapkan.
Termasuk antisipasi saat mendapatkan serangan tiba-tiba.
Terlepas dari
itu, Edy berharap dalam waktu satu pekan kedepan tim besutannya sudah siap
tampil di Pra-PON nanti. "Waktu yang tersisa tidak banyak. Sebelum
berangkat ke Jatim. Kami memang sudah harus siap," pungkasnya. (nur)
No comments:
Post a Comment