JAWA POS – Juara
konstruktor di ajang Formula 1 akan dipertaruhkan di GP Rusia akhir pekan ini.
Mercedes hanya butuh finis tiga poin lebih banyak dari Ferrari untuk mengakhiri
persaingan kontruktor musim ini. Tapi, kalau kekhawatiran NonExecutive Chairman
Mercedes Niki Lauda soal ban benar, perebutan juara konstruktor bisa jadi
panjang.
![]() |
Fernando Alonso |
Lauda punya dugaan
bahwa profil aspal di Sochi sama dengan di Singapura. Untuk balapan akhir pekan
ini, Mercedes akan bertemu lagi ban dengan profil lunak dan super lunak yang
membuat penampilan mereka compang-camping di Marina Bay.
Kalau benar
begitu, Ferrari bisa kembali mencuri kemenangan. Apalagi, Sebastian Vettel
punya karakter balap yang mampu menghemat ban lebih baik dari pada Lewis
Hamilton atau Nico Rosberg. “Peluang itu ada. Pembalap macam apa jika tidak
percaya pada peluang?” ucap pembalap Jerman itu dikutip situs resmi Formula 1.
Meski demikian,
Vettel juga menyebut peluangnya tetap dibatasi dengan realitas bahwa Mercedes
masih terbukti sebagai mesin terbaik musim ini. Bahkan tahun lalu juga meraih
kemenangan di seri debutan GP Rusia. “Mereka lebih kuat dari kami. Jadi, tidak
akan mudah membalikkan keadaan saat kau berada di belakang,” lanjutnya.
Soal kekhawatiran
Lauda, Vettel tak punya pendapat yang sama. Dia yakin bukan hanya perkara ban
yang memengaruhi performa buruk Mercedes di Singapura. “Aku rasa cuaca juga
memainkan peran penting. Karena mungkin kami tidak akan menggunakan ban soft
atau supersoft sama sekali. Kita lihat saja,” ujarnya.
Juara dunia empat
musim tersebut tetap percaya bahwa Marina Bay dan Sochi adalah berbeda. Tahun
lalu selisih antara pembalap jauh karena banyak yang masih menghafal layout
sirkuit. “Akan sulit menemukan setting-an pas pada sesi-sesi awal. Akan banyak
pembalap yang kali pertama menjajalnya,” katanya.
Red Bull juga
punya peluang naik podium di sini. Daniil Kvyat melakoni balapan kandang di
Sochi. Performanya juga sedang di atas. Meski tengah dibalut masalah
ketidakpastian tentang nasib pemasok mesin Red Bull musim depan, Kvyat mengaku tidak
akan kehilangan fokusnya untuk tampil di depan penggemarnya sendiri. “Ini bukan
situasi yang menyenangkan. Tapi, bagaimana lagi, sudah begini jadinya,” ujar
Kvyat.
Semangat Kvyat
itu mendapat sokongan positif dari Renault. Meski sudah memutuskan pecah kongsi
dengan Red Bull musim depan, sisa kalender balap ini akan tetap menggenjot
performa mesinnya. “Mesin kami sudah semakin dekat dengan potensi maksimalnya,”
ujar Direktur Operasi Renault Remi Taffin. (cak/c17/ang)
No comments:
Post a Comment