KALTIM POST –
Kelengahan pasukan Persib Bandung dalam mengantisipasi tembakan bola mati dari
Mitra Kukar berujung kekalahan Maung Bandung dalam pertandingan leg pertama
semifinal Piala Presiden 2015 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Minggu (4/10)
lalu.
![]() |
Djajang Nurjaman |
Carlos Raul
Sciucatti sukses mempecundangi pasukan Persib Bandung dengan memanfaatkan bola
tendangan bebas yang dikirimkan oleh Zulkifili Syukur ke dalam jantung
pertahanan Persib.
Untuk
pertandingan selanjutnya, yakni pertandingan leg kedua yang dijadwalkan akan
digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (11/10) nanti, pelatih
Persib Djajang Nurjaman telah mempersiapkan anak asuhnya untuk mengantisipasi
bola mati. “Namun, gol itu tetap terjadi. Itu membuat saya nyesek karena kami
sudah latihan beberapa kali dalam mengantisipasi bola-bola mati,” jelas Djanur
sapaan akrab Djajang Nurjaman.
Karena itu,
Djanur berharap, Atep dan kawan-kawan lebih berkonsentrasi dan disiplin pada
laga nanti. Pelatih asal Majalengka tersebut tak ingin timnya mengulang
kesalahan yang sama. “Pelanggaran seperti kemarin seharusnya tidak perlu.
Dibayang-bayangi saja sudah cukup selesai,” ujarnya. “Namun, kami tetap harus
mewaspadai Mitra Kukar, terutama waspada dalam mengantisipasi bola-bola mati.
Saya juga berharap anak-anak harus lebih gereget dalam memberikan tekanan ke
gawang Mitra Kukar,” ungkap Djanur.
Persib wajib
meraih kemenangan minimal skor 2-0 untuk meraih tiket final. Peluang untuk
meraih kemenangan nanti cukup terbuka, mengingat Maung Bandung bisa diperkuat
Illija Spasojevic, Vladimir Vujovic, Zulham Zamrun, Hariono, dan Ahmad
Jupriyanto. Kelima pemain tersebut absen pada semifinal pertama karena
akumulasi kartu.
Pemain yang
dituakan Firman Utina pun mengingatkan kepada rekan-rekannya untuk mewaspadai
motivasi yang ditunjukan skuad Naga Mekes—julukan Mitra Kukar. Selain akan bermain di kandang,
motivasi tim tamu akan berlipat karena belum pernah meraih juara dalam sebuah
turnamen. (*/int/is/k18)
No comments:
Post a Comment