RADAR BANJARMASIN – Apa
boleh buat. Izin pelaksanaan babak kualifikasi PON XIX sepak bola wilayah IV
Kalimantan telah dicabut. Semua peserta dipastikan tak akan bisa bertanding
untuk memperebutkan satu tiket menuju PON Jabar 2016 nanti.
Saking sakit
hatinya, kemarin (5/10) empat provinsi peserta Pra-PON sepak bola wilayah IV
Kalimantan melakukan pertemuan. Tak sekadar hanya bertemu, mereka ternyata
membentuk sebuah perkumpulan bertajuk Forum Sepak Bola Kalimantan Menggugat
(FSKM). Anggotanya adalah Kalsel, Kalteng, Kaltara serta Kalbar.
Ketua FSKM,
Djumadri Masrun, menyebut bahwa terbentuknya forum tersebut adalah efek dari
kekecewaan yang mereka rasakan. Terutama terhadap pemerintah, dalam hal ini
adalah Kemenpora. “Ini adalah aspirasi dari kawan-kawan di Kalimantan.
Khususnya peserta babak kualifikasi PON wilayah IV,” tutur Pak Djum—panggilan
akrab Djumadri Masrun.
Forum yang baru
dibentuk kemarin menuntut pemerintah dan federasi sepak bola di Indonesia untuk
bersinergi menyelamatkan sepak bola tanah air. Selain itu, mereka juga ingin
ada pertanggungjawaban terkait pembatalan izin Pra-PON sepak bola wilayah IV
Kalimantan, Minggu (4/10) tadi. “Kami ingin agar tata kelola sepak bola
dikembalikan seperti semula,” kata Pak Djum.
FSKM bahkan
mengancam akan memboikot penyelenggaraan sepak bola di tanah air, khususnya
Kalsel. Itu akan mereka lakukan jika petisi yang disampaikan tidak ditanggapi
oleh pemerintah. “Ini sudah menjadi komitmen kami,” pungkas Pak
Djum.(nur/az/dye)
Unek-Unek FSKM
Ada beberapa
kesepakatan yang dibuat FSKM dalam pertemuan kemarin. Semuanya berasal dari
unek-unek masing anggota. Nah, berikut adalah kesimpulan dari curhatan mereka.
Pernyataan Forum
Sepak Bola Kalimantan Menggugat
1. Kami kecewa
dengan dihentikannya pelaksanaan Pra Kualifikasi PON XIX wilayah IV Kalimantan
yang dilakukan secara mendadak, 2 menit sebelum kick off pertandingan pertama
antara Kalbar vs Kaltara dan pertandingan kedua Kalsel vs Kalteng.
2. Kami kecewa
karena izin yang sudah dikantongi Panitia Pelaksana dari Polda Kalsel mendadak
dicabut secara lisan dalam waktu 2 menit dan putus secara beberapa jam
kemudian.
3. Pembatalan dan
pemberhentian pertandingan babak kualifikasi PON XIX wilayah IV Kalimantan
sudah sangat merugikan baik materi dan imaterial. Untuk itu, kepada pihak-pihak
yang membatalkan pertandingan babak Pra Kualifikasi PON XIX wilayah IV
Kalimantan, yakni Menpora dan Tim Transisi agar mengganti kerugian yang dialami
oleh tim peserta wilayah Kalimantan.
4. Kepada Menpora
dan Tim Transisi agar bisa mempertanggungjawabkan pengambilan sikap atas
pencabutan izin secara sepihak kegiatan Pra Kualifikasi PON XIX wilayah IV
Kalimantan.
5. Mendesak agar
KONI Pusat agar menghapuskan sepak bola sebagai cabang olahraga yang
dipertandingkan pada PON XIX Jabar.
Petisi Forum
Sepak Bola Kalimantan Menggugat
1. Kepada bapak
Presiden RI agar segera memberhentikan (mencopot) saudara Imam Nahrawi sebagai
Menpora dan mencabut wewenangnya tugas tim transisi karena sudah merusak
nilai-nilai persatuan sepak bola di Kalimantan khususnya dan NKRI.
2. Kami meminta
kepada Menpora RI agar mencabut Keputusan Menpora RI Nomor 01307 tahun 2015
tanggal 17 April 2015 tentang pengenaan sanksi administratif berupa kegiatan
keolahragaan PSSI.
3. Forum Sepak Bola
Kalimantan Menggugat (FSKM) meminta pemerintah agar mengembalikan tata kelola
sepak bola sesuai dengan regulasi dan sejarah pendiriannya.
4. Pemerintah
dalam hal ini Menpora, KONI Pusat, Tim Transisi, PSSI sudah saatnya mawas diri
dan menghentikan berbagai potensi yang bisa menghancurkan sepak bola nasional.
5. Jika petisi
ini tidak diindahkan dan ditanggapi oleh pemerintah maka kami menyatakan diri
untuk menjalankan aksi boikot terhadap penyelenggaraan sepak bola di tanah
air.(nur/az/dye)
No comments:
Post a Comment