RADAR BANJARMASIN
- Tim gabungan KONI Kalsel dan Asprov PSSI Kalsel berangkat ke Jakarta, kemarin
(8/10). Mereka menghadiri pertemuan bersama Ketua Umum KONI Pusat, Tono
Suratman. Agendanya melaporkan kronologi batalnya babak kualifikasi PON XIX
Jabar cabor sepak bola wilayah IV Kalimantan.
![]() |
Baktiansyah |
Sekretaris Asprov
PSSI Kalsel, Baktiansyah, menyebut dari hasil pertemuan tersebut Tono meminta
Asprov PSSI Kalsel agar melakukan koordinasi kepada pihak kepolisian. Dalam hal
ini adalah Polda Kalsel. "Kesimpulannya seperti itu. Bahwa babak
kualifikasi harus tetap jalan," tuturnya.
Pada dasarnya
KONI Pusat tak jera dan tetap menunjuk Asprov PSSI sebagai penyelenggara
Pra-PON sepak bola. Karena ini dianggap sudah menjadi ketentuan dasar penyelenggaraan
babak kualifikasi PON. "Jadi sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Tim
Transisi. Karena ini adalah kewenangan PSSI," sebut Bakti.
Bakti berharap
KONI Pusat juga melakukan koordinasi dengan Mabes Polri. Itu terkait soal izin
penyelenggaraan Pra-PON sepak bola di semua wilayah. Termasuk wilayah IV
Kalimantan. Sehingga nantinya masing-masing Asprov lebih mudah untuk
berkoordinasi dengan kepolisian setempat. "Mudah-mudahan KONI Pusat
melakukan itu," pungkasnya.
Saat bertemu
dengan Tono Suratman, Bakti didampingi Komisi Pembinaan cabor Permainan KONI
Kalsel, H Muchlis Mochtar. Nah, rencananya hari ini (9/10) mereka akan
menyambangi PSSI Pusat. Agendanya masih sama, yaitu koordinasi dan konsultasi
mengenai Pra-PON sepak bola.
Sekadar
diketahui, Pra-PON sepak bola wilayah Kalimantan gagal digelar karena izin
keramaian dicabut Polda Kalsel. Akar permasalahannya adalah Menpora Iman
Nahrawi mengganggap Tono Suratman salah fatal memberi rekomendasi kepada PSSI
untuk menggelar Pra-PON. Rekomendasi ini tidak linear dengan kebijakan
pemerintah yang sebelumnya membekukan PSSI versi La Nyala dan menyerahkan
penyelenggaraan Pra-PON pada Tim Transisi.(nur/gr/dye)
No comments:
Post a Comment