Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Saturday, October 3, 2015

Persib Keberatan Final di GBK, Mahaka Siapkan Bali

JAWA POS - Keputusan Mahaka Sports and Entertainments untuk menggelar pertandingan final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, ternyata tidak di terima seluruh kontestan semifinalis Piala Presiden. Persib Bandung adalah salah satu yang paling resisten dengan kebijakan Mahaka tersebut.
“Kalau akhirnya kami berhasil lolos ke babak final, sudah tentu kami tidak ingin bermain di Senayan,” kata Manajer Persib Umuh Muchtar.
Umuh Muchtar
Dia beralasan, laga final adalah pertandingan yang seharusnya dinikmati seluruh pendukung dari tim yang lolos ke final. “Nah, kalau bermain di Jakarta, sudah pasti para Bobotoh (suporter Persib, Red) tidak bisa datang dong,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, selama ini Jakarta bukan tempat yang nyaman bagi Bobotoh. Begitu pun sebaliknya Bandung bagi Jakmania, suporter Persija Jakarta. Suporter dari dua tim raksasa itu memang telah lama berseteru. Umuh khawatir, bila laga final berlangsung di Jakarta, malah akan timbul masalah baru bagi sepak bola Indonesia. Dengan begitu, dia berharap Mahaka sebagai operator bisa mencari daerah lain untuk menjadi alternatif penyelenggaraan laga final nanti. “Emang pihak keamanan bersedia memberikan izin kalau Persib main di Jakarta,” tanya Umuh yang begitu yakin timnya bisa lolos ke babak pemungkas itu.
Persib harus mengandaskan Mitra Kutai Kartanegara sebelum berlaga di final nanti. Pada leg pertama, Maung Bandung—julukan Persib—bertandang ke markas Mitra Kukar besok sore (4/10). Mereka kemudian akan menjadi tuan rumah leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, sepekan kemudian.
Di sisi lain, CEO Mahaka Hasani Abdulgani mengungkapkan, mereka memilih Stadion Gelora Bung Karno sebagai akhir turnamen. Alasannya, selain berada di ibu kota, nilai sejarah stadion menjadi pertimbangan mereka. “Semua tim ingin bermain di sana, dan kami juga ingin laga final berlangsung di sana,” jelasnya.
Namun, Hasani tidak bisa berbuat banyak bila kemudian hari ada permintaan lain dari klub yang lolos ke babak final. Dengan begitu, mereka telah mempersiapkan Stadion I Wayan Dipta, Gianyar-Bali, sebagai stadion alternatif. “Kami memulai turnamen ini di sana (Bali, Red), dan bisa jadi, juga mengakhirinya di sana,” jelasnya. (dik/c23/ko)

No comments:

Post a Comment