RADAR BANJARMASIN -
Musim kemarau yang masih melanda daerah Kalsel, khususnya Banjarbaru, berdampak
pada Padang Golf Swargaloka. Lapangan semakin hari tambah cokelat. Pengunjung
Padang Golf Swargaloka pun menurun sebesar 30 persen dibanding musim kemarau
2014 lalu.
Danau Padang Golf Swargaloka mau kering |
Ketua Badang
Penglola Padang Golf Swargaloka, Khairul Saleh, mengatakan turunnya pengunjung
tersebut dikarenakan berkurangnya kenyamanan pegolf yang bermain karena
lapangan yang tidak lagi hijau. "Pengunjung menurun, pemasukan juga ikut
menurun. Kami cuma berharap cepat turun hujan agar lapangan kembali menghijau
seperti sediakala. Kalau terus menerus menurun, kami juga pusing jadinya,"
katanya.
Ia memaparkan
pada musim kemarau rumput yang ada di fairway sama sekali mereka biarkan
mengering dan cokelat. Mereka hanya menjaga jangan sampai ada api dan terjadi
kebakaran. Rumput yang benar-benar dirawat hanya rumput yang ada di green dan
apron. "Di green dan apron itu standart perawatannya harus dilakukan rutin
setiap hari. Karena perawatan green cukup mahal kalau sampai rusak. Untuk
fairway kami pasrah saja, tidak kami otak-atik sama sekali," paparnya.
Ada beberapa
alasan kenapa fairway dibiarkan cokelat dan mengering. Salah satunya karena
persediaan air untuk menyiram sudah semakin menipis. Sisa air yang ada di danau
buatan hanya digunakan untuk menyiram green dan apron. "Air yang ada di
danau tidak bisa kami gunakan untuk menyiram fairway. Lapangan ini kan sangat
luas. Sampai habis pun air yang ada di danau tidak cukup untuk menyiram
fairway,” ungkapnya.
Pengelola harus
menghemat sisa air yang ada. “Jangan sampai kejadian beberapa tahun lalu
kembali terulang. Kami sempat membeli air untuk mandi para pegolf karena saat
itu sangat kekeringan," jelasnya.(rzy/ma/dye)
No comments:
Post a Comment