JAWA POS – Kapan
kali terakhir Robin van Persie mencetak gol buat timnas Belanda? Ternyata cukup
lama. Tepatnya pada 16 November 2014 ketika Belanda menghajar Latvia dengan
skor telak 6-0. Setelah itu, pundi-pundi gol bomber 32 tahun itu tak pernah
bertambah.
![]() |
Wesley Sneijder (kiri) dan Robin van Persie |
Nah, motivasi
untuk mengakhiri scoreless muncul saat Belanda melawat ke Astana Arena besok
petang. Van Persie sangat bersemangat di laga melawan Kazakhstan tersebut.
Selain tekad membantu Belanda meraih angka untuk menjaga peluang lolos Euro
2016, duel melawan Kazakhstan tercatat sebagai laga century atau keseratus bagi
Van Persie. “Harus ada yang berbeda di laga keseratus,” ucap Van Persie kepada
NOS. “Saya tak peduli apa yang sedang kami alami. Yang penting kami menang,”
tegas pemain dengan inisial RVP itu.
Danny Blind
memang belum mengumumkan formasi inti timnya. Namun, dalam sesi latihan
terakhir sebelum berangkat ke Astana, media sudah punya gambaran strategi apa
yang bakal diterapkan Belanda. Danny sepertinya akan menerapkan formasi dengan
dua striker. RVP menjadi pilihan utama, sedangkan Klaas-Jan Huntelaar disiapkan
untuk menjadi tandem bomber Fenerbahce tersebut.
Algemeen Dagbald
menyebutkan, Danny sepertinya ingin melakukan eksperimen di lini depan. Sebab, sebelumnya
Belanda selalu memakai trisula atau tiga penyerang. “Dengan memainkan dua
penyerang, Danny sepertinya ingin Belanda tampil beda di Astana,” cetus salah
satu sumber Oranje—julukan timnas Belanda.
Padahal, lanjut
sumber tadi, salah satu pangkal terpuruknya performa Belanda adalah tidak
konsistennya strategi yang diterapkan di lapangan. Terutama pasca pergantian
pelatih dari Louis van Gaal ke Guus Hiddink. Strategi kembali berubah setelah
Belanda ditangani Danny sejak Agustus lalu. “Saat sudah nyaman dengan 5-3-2
bersama Van Gaal, di era Hiddink formasi malah berubah menjadi 4-3-3. Sampai
sekarang tetap sama, 4-3-3. Lantas, apa masih mau berubah lagi?” tuturnya.
Grup A sebetulnya
sudah meloloskan dua wakilnya ke Prancis (host Euro 2016). Dua wakil tersebut
adalah Islandia dan Republik Ceko. Satu tiket sisa lewat jalur playoff masih
diperebutkan Turki dan Belanda. Posisi Belanda memang lebih kritis. Sebab,
mereka masih tertinggal dua poin di belakang Turki. Artinya, kemenangan di dua
laga sisa saja tak cukup untuk meloloskan Oranje. “Kami sebetulnya punya
kualitas untuk mengalahkan Islandia dan Turki,” keluh Frank de Boer, pelatih
Ajax yang juga mantan asisten pelatih Belanda. “Saya tak ingin menyebut
kegagalan itu sebagai bencana. Tapi, faktanya memang demikian,” ujarnya.
Islandia memang
menjadi pengganjal Belanda di kualifikasi. Dua kali bertemu, dua kali pula
Oranje keok. Ketika melawat ke Reykjavik (13/10/14), Belanda dipaksa menyerah
0-2. Nah, giliran menjamu Islandia di Amsterdam (4/9), Belanda kembali kalah
0-1. “Mungkin kami tak cukup siap untuk berlaga di kualifikasi,” ucapnya. “Jika
Anda kehilangan poin melawan tim sekelas Islandia, tekanan akan semakin besar,”
ujarnya.(ren/ c17/bas)
No comments:
Post a Comment