Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Friday, October 9, 2015

Motivasi Belanda di Laga Century

JAWA POS – Kapan kali terakhir Robin van Persie mencetak gol buat timnas Belanda? Ternyata cukup lama. Tepatnya pada 16 November 2014 ketika Belanda menghajar Latvia dengan skor telak 6-0. Setelah itu, pundi-pundi gol bomber 32 tahun itu tak pernah bertambah.
 Wesley Sneijder (kiri) dan Robin van Persie
Nah, motivasi untuk mengakhiri scoreless muncul saat Belanda melawat ke Astana Arena besok petang. Van Persie sangat bersemangat di laga melawan Kazakhstan tersebut. Selain tekad membantu Belanda meraih angka untuk menjaga peluang lolos Euro 2016, duel melawan Kazakhstan tercatat sebagai laga century atau keseratus bagi Van Persie. “Harus ada yang berbeda di laga keseratus,” ucap Van Persie kepada NOS. “Saya tak peduli apa yang sedang kami alami. Yang penting kami menang,” tegas pemain dengan inisial RVP itu.
Danny Blind memang belum mengumumkan formasi inti timnya. Namun, dalam sesi latihan terakhir sebelum berangkat ke Astana, media sudah punya gambaran strategi apa yang bakal diterapkan Belanda. Danny sepertinya akan menerapkan formasi dengan dua striker. RVP menjadi pilihan utama, sedangkan Klaas-Jan Huntelaar disiapkan untuk menjadi tandem bomber Fenerbahce tersebut.
Algemeen Dagbald menyebutkan, Danny sepertinya ingin melakukan eksperimen di lini depan. Sebab, sebelumnya Belanda selalu memakai trisula atau tiga penyerang. “Dengan memainkan dua penyerang, Danny sepertinya ingin Belanda tampil beda di Astana,” cetus salah satu sumber Oranje—julukan timnas Belanda.
Padahal, lanjut sumber tadi, salah satu pangkal terpuruknya performa Belanda adalah tidak konsistennya strategi yang diterapkan di lapangan. Terutama pasca pergantian pelatih dari Louis van Gaal ke Guus Hiddink. Strategi kembali berubah setelah Belanda ditangani Danny sejak Agustus lalu. “Saat sudah nyaman dengan 5-3-2 bersama Van Gaal, di era Hiddink formasi malah berubah menjadi 4-3-3. Sampai sekarang tetap sama, 4-3-3. Lantas, apa masih mau berubah lagi?” tuturnya.
Grup A sebetulnya sudah meloloskan dua wakilnya ke Prancis (host Euro 2016). Dua wakil tersebut adalah Islandia dan Republik Ceko. Satu tiket sisa lewat jalur playoff masih diperebutkan Turki dan Belanda. Posisi Belanda memang lebih kritis. Sebab, mereka masih tertinggal dua poin di belakang Turki. Artinya, kemenangan di dua laga sisa saja tak cukup untuk meloloskan Oranje. “Kami sebetulnya punya kualitas untuk mengalahkan Islandia dan Turki,” keluh Frank de Boer, pelatih Ajax yang juga mantan asisten pelatih Belanda. “Saya tak ingin menyebut kegagalan itu sebagai bencana. Tapi, faktanya memang demikian,” ujarnya.
Islandia memang menjadi pengganjal Belanda di kualifikasi. Dua kali bertemu, dua kali pula Oranje keok. Ketika melawat ke Reykjavik (13/10/14), Belanda dipaksa menyerah 0-2. Nah, giliran menjamu Islandia di Amsterdam (4/9), Belanda kembali kalah 0-1. “Mungkin kami tak cukup siap untuk berlaga di kualifikasi,” ucapnya. “Jika Anda kehilangan poin melawan tim sekelas Islandia, tekanan akan semakin besar,” ujarnya.(ren/ c17/bas)

No comments:

Post a Comment