JAWA POS – Semua
sepakat sepak bola modern lahir di Inggris. Premier League adalah kompetisi
terbaik di dunia. Namun, saat berbicara timnas Inggris, perbincangan itu mendadak
tak seru. Mereka hanya menjadi favorit abadi, juara tunggu dulu.
Prestasi terakhir
mereka adalah juara Piala Dunia 1966 di rumah sendiri. Kalau di Eropa, mereka
malah belum pernah Inggris kalah hebat ketimbang Denmark, Republik Ceko, dan
Yunani yang sudah pernah sekali mencicipi juara Euro.
Nah, pada
kualifikasi Euro 2016, mereka sangat luar biasa. Sudah lolos. Hebatnya, mereka
selalu menang dalam delapan laga kualifikasi grup E. Akankah kesempurnaan itu
berlanjut pada dini hari nanti, saat menjamu tim ecek-ecek Estonia di Wembley?
(siaran langsung RCTI pukul 02.15 WITA). Ya, tuntutan untuk saat ini adalah
menjaga kesempurnaan.
Setelah semua itu
berlalu, ada tuntutan lainnya, akankah bisa juara di Euro 2016? Pelatih sekelas
Sir Alex Ferguson saja menampik tawaran melatih Three Lions, julukan Inggris.
Bukan apa-apa, tuntutan dan beban yang diberikan begitu berat. Bukan hanya dari
FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris), melainkan juga dari publik dan terutama media
Inggris. ”Sejujurnya, itu (melatih Inggris, Red) adalah pekerjaan yang mustahil.
Tekanan di pundak manajer Inggris terlalu besar,” katanya kepada BBC. ”Di
setiap kompetisi, baik Piala Dunia maupun Euro, media dan publik selalu
menempatkan mereka sebagai tim favorit. Padahal, menurut saya, mereka tak
pernah menjadi tim favorit,” kata mantan manajer Manchester United itu.
Dalam fase
kualifikasi, Inggris kerap tampil oke. Ekspektasi pun telanjur menjulang
tinggi. Lalu, jatuh secara menyakitkan. Pada kualifikasi Euro 2012 dan
kualifikasi Piala Dunia 2014, Inggris tampil dominan dengan menjadi pemuncak
klasemen dan tak pernah kalah sekali pun. Jaya di kualifikasi, hancur di turnamen
inti, itulah Inggris. Pada Euro 2012, setelah lolos dari fase grup, Wayne
Rooney dkk langsung
dipulangkan
Italia. Pada Piala Dunia 2014, mereka bahkan tak lolos dari fase grup sama
sekali. Pada kualifikasi Euro 2016, Inggris benar-benar mendominasi. Mereka
jadi satu-satunya tim yang meraih poin sempurna dengan delapan kemenangan beruntun.
Saat ini Inggris di puncak klasemen grup E dengan mengemas 24 poin. Mereka pun
jadi tim terproduktif dengan 26 gol dan tim pertahanan terbaik, hanya kebobolan
tiga gol.
Saat tim-tim
besar sekelas Jerman, Spanyol, dan Italia belum memastikan lolos, Inggris sudah
lolos pada September. Wajar jika pada laga melawan Estonia di Stadion Wembley
nanti malam Manajer Timnas Inggris Roy Hodgson ingin melakukan perombakan tim.
Dia tak ingin memforsir Wayne Rooney yang mengalami cedera. Karena itu, dia
memanggil penyerang Liverpool Danny Ings.
Secara eksplisit,
Hodgson tak menjamin Rooney akan dibawa ke Paris nanti. Itu wajar karena
performa penyerang Manchseter United tersebut
juga turun pada
musim ini. ”Sejauh ini saya belum bisa memastikannya. Saya sudah lama
berkecimpung di dunia sepak bola, begitu pula Rooney. Dia akan menganggap saya
sebagai orang yang salah jika mengatakan tempat Anda sudah kami jamin,” katanya
kepada Sky Sports.
Dua laga sisa
melawan Estonia dan Swiss akan dimanfaatkan secara betul untuk memantapkan tim
yang akan berangkat ke Euro 2016. Karena itu, rotasi besar-besaran mungkin akan
dilakukan. ”Keuntungan yang bisa saya miliki adalah kesempatan melakukan
percobaan karena kami tak mendapatkannya menjelang Piala Dunia, saat kami harus
menang di dua laga kualifikasi untuk bisa ke Brasil,” katanya. Dia pernah mengakui,
banyaknya bintang yang bertebaran membikin bingung dalam menentukan komposisi
tim.(wam/c10/ham)
No comments:
Post a Comment