Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Friday, October 9, 2015

Inggris vs Estonia : Tiga Singa Kejar Sempurna

JAWA POS – Semua sepakat sepak bola modern lahir di Inggris. Premier League adalah kompetisi terbaik di dunia. Namun, saat berbicara timnas Inggris, perbincangan itu mendadak tak seru. Mereka hanya menjadi favorit abadi, juara tunggu dulu.
Prestasi terakhir mereka adalah juara Piala Dunia 1966 di rumah sendiri. Kalau di Eropa, mereka malah belum pernah Inggris kalah hebat ketimbang Denmark, Republik Ceko, dan Yunani yang sudah pernah sekali mencicipi juara Euro.
Nah, pada kualifikasi Euro 2016, mereka sangat luar biasa. Sudah lolos. Hebatnya, mereka selalu menang dalam delapan laga kualifikasi grup E. Akankah kesempurnaan itu berlanjut pada dini hari nanti, saat menjamu tim ecek-ecek Estonia di Wembley? (siaran langsung RCTI pukul 02.15 WITA). Ya, tuntutan untuk saat ini adalah menjaga kesempurnaan.
Setelah semua itu berlalu, ada tuntutan lainnya, akankah bisa juara di Euro 2016? Pelatih sekelas Sir Alex Ferguson saja menampik tawaran melatih Three Lions, julukan Inggris. Bukan apa-apa, tuntutan dan beban yang diberikan begitu berat. Bukan hanya dari FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris), melainkan juga dari publik dan terutama media Inggris. ”Sejujurnya, itu (melatih Inggris, Red) adalah pekerjaan yang mustahil. Tekanan di pundak manajer Inggris terlalu besar,” katanya kepada BBC. ”Di setiap kompetisi, baik Piala Dunia maupun Euro, media dan publik selalu menempatkan mereka sebagai tim favorit. Padahal, menurut saya, mereka tak pernah menjadi tim favorit,” kata mantan manajer Manchester United itu.
Dalam fase kualifikasi, Inggris kerap tampil oke. Ekspektasi pun telanjur menjulang tinggi. Lalu, jatuh secara menyakitkan. Pada kualifikasi Euro 2012 dan kualifikasi Piala Dunia 2014, Inggris tampil dominan dengan menjadi pemuncak klasemen dan tak pernah kalah sekali pun. Jaya di kualifikasi, hancur di turnamen inti, itulah Inggris. Pada Euro 2012, setelah lolos dari fase grup, Wayne Rooney dkk langsung
dipulangkan Italia. Pada Piala Dunia 2014, mereka bahkan tak lolos dari fase grup sama sekali. Pada kualifikasi Euro 2016, Inggris benar-benar mendominasi. Mereka jadi satu-satunya tim yang meraih poin sempurna dengan delapan kemenangan beruntun. Saat ini Inggris di puncak klasemen grup E dengan mengemas 24 poin. Mereka pun jadi tim terproduktif dengan 26 gol dan tim pertahanan terbaik, hanya kebobolan tiga gol.
Saat tim-tim besar sekelas Jerman, Spanyol, dan Italia belum memastikan lolos, Inggris sudah lolos pada September. Wajar jika pada laga melawan Estonia di Stadion Wembley nanti malam Manajer Timnas Inggris Roy Hodgson ingin melakukan perombakan tim. Dia tak ingin memforsir Wayne Rooney yang mengalami cedera. Karena itu, dia memanggil penyerang Liverpool Danny Ings.
Secara eksplisit, Hodgson tak menjamin Rooney akan dibawa ke Paris nanti. Itu wajar karena performa penyerang Manchseter United tersebut
juga turun pada musim ini. ”Sejauh ini saya belum bisa memastikannya. Saya sudah lama berkecimpung di dunia sepak bola, begitu pula Rooney. Dia akan menganggap saya sebagai orang yang salah jika mengatakan tempat Anda sudah kami jamin,” katanya kepada Sky Sports.

Dua laga sisa melawan Estonia dan Swiss akan dimanfaatkan secara betul untuk memantapkan tim yang akan berangkat ke Euro 2016. Karena itu, rotasi besar-besaran mungkin akan dilakukan. ”Keuntungan yang bisa saya miliki adalah kesempatan melakukan percobaan karena kami tak mendapatkannya menjelang Piala Dunia, saat kami harus menang di dua laga kualifikasi untuk bisa ke Brasil,” katanya. Dia pernah mengakui, banyaknya bintang yang bertebaran membikin bingung dalam menentukan komposisi tim.(wam/c10/ham)

No comments:

Post a Comment