Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Sunday, October 11, 2015

Didier Drogba Bersinar Bersama Montreal Impact

JAWA POS - Major League Soccer (MLS) ibarat pengasingan bagi para bintang tua dari liga-liga elite Eropa. Bintang yang mulai uzur, tetapi belum benar-benar habis. Didier Drogba menunjukkan bahwa dirinya masih punya banyak.
Didier Drogba
Kain panjang berwarna oranye dengan tulisan “Drogba Legend” terbentang di salah satu sisi depan gawang di Stadion Olimpiade Montreal pada laga Montreal Impact melawan Chichago Fire pada 6 September lalu. Jelas kain spanduk tersebut memberikan energi tersendiri kepada Drogba. Terbukti, Drogba mencetak hat-trick pada laga debutnya bermain di Major League Soccer (MLS) itu. Dia menjadi penentu kemenangan 4-3 Montreal Impact atas Chicago Fire. “Mereka luar biasa. Jika bukan karena mereka, saya tidak akan bisa seperti ini (mencetak hat-trick, Red),” kata striker 37 tahun itu sebagaimana dilansir situs klub.
Drogba memang baru bergabung dengan Montreal di tengah musim kompetisi MLS. Yakni, pada 27 Juli lalu. Pemain timnas Pantai Gading itu meninggalkan Stamford Bridge kali kedua dalam karirnya pada musim panas lalu. Nah, bersama Montreal, Drogba mendapat kontrak berdurasi semusim. Dia diharapkan bisa mengangkat prestasi Montreal yang bermain di MLS sejak tiga musim terakhir. Musim lalu klub besutan Frank Koplas itu berada di dasar klasemen.
Di sisi lain, perpindahan Drogba ke liga kasta tertinggi di AS itu sempat dicap miring oleh banyak pencinta sepak bola. Ya, hal tersebut terjadi lantaran MLS selama ini dianggap sebagai penampungan para pesepak bola jompo yang tersingkir dari Eropa. Seperti saat derby kota New York yang mempertemukan New York Red Bull dengan tim pendatang baru New York City FC. Fans Red Bull mengejek City FC yang menampung pemain-pemain jompo. Caranya, membentangkan spanduk bergambar Frank Lampard dan Andrea Pirlo yang terlihat sudah tua, bungkuk, dan menggunakan tongkat.
Nah, perpindahan Drogba ke Montreal juga diramalkan tidak akan bermain sebagus ketika masih berseragam Chelsea. Namun, Drogba justru mampu membungkam suara-suara sumbang tersebut dengan gol-gol yang diciptakannya. Bahkan, dia menjadi pemain pertama dalam sejarah MLS yang berhasil mencetak hat-trick dalam debutnya. Selain itu, Drogba meraih gelar MLS Player of the Month pada Jumat (2/10) setelah mencetak 7 gol dalam lima pertandingan selama September. Hingga saat ini, posisi klub yang bermarkas di Kanada itu merangkak ke peringkat keenam MLS wilayah timur.
Selain masih berkibar di lapangan bola, Drogba tetap menyibukkan diri dalam kegiatan amal. Terutama di negaranya sendiri, Pantai Gading. Melalui Yayasan Didier Drogba, pemain Shanghai Senhua musim 2012–2013 itu membangun lima rumah sakit di negara kelahirannya. Salah satu rumah sakit miliknya sudah jadi.
Dia juga baru saja me-launching rumah sakit lain di Distrik Attecoube, Abidjan. Dana yang dia sediakan untuk membangun kompleks kesehatan yang melayani perempuan miskin dan anak-anak itu tidak kurang dari Rp 13,3 miliar. “Saya sangat bangga dengan kerja keras di Abidjan dan mengucapkan terima kasih untuk semua yang telah membantu,” kata Drogba sebagaimana dilansir Daily Mail. Empat rumah sakit yang lain sedang dibangun di kota-kota Pantai Gading. Yakni, di Yamoussoukro, San Pedro, Man, dan Korhogo. Rencananya, rumah sakit tersebut diresmikan beberapa bulan mendatang.(okt/c4/ham)

No comments:

Post a Comment