Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Wednesday, October 14, 2015

Awas, Pedrosa Belum Puas

JAWA POS – Pintu juara MotoGP sudah tertutup bagi Dani Pedrosa. Jangankan itu, menembus peringkat ketiga saja sangat sulit. Namun, hasil hebat yang dibukukannya dalam dua lomba terakhir membuat Pedrosa kembali diperbincangkan. Pembalap mungil itu akan sangat menentukan akhir persaingan juara.
Kehebatan Pedrosa meraih kemenangan di MotoGP Jepang Minggu (11/10) bisa disebut menguntungkan pemuncak klasemen sementara Valentino Rossi. Aksi Pedrosa dalam mengejar dan menyalip Jorge Lorenzo yang sedang memimpin lomba ikut memberikan kepercayaan diri kepada Rossi untuk merebut posisi kedua.
Tapi, di Aragon, seri sebelumnya, sosok pembalap mungil 155 sentimeter tersebut justru memberikan berkah kepada Lorenzo. Dalam lomba yang dimenangi Lorenzo itu, Pedrosa memaksa Rossi untuk finis ketiga.
Nah, siapa yang akan diuntungkan akhir pekan ini, saat “sirkus” MotoGP datang ke Sirkuit Phillip Island? Tentu saja pembalap asal Spanyol itu tidak peduli siapa yang akan mendapat keuntungan dari dirinya. Dalam benaknya, kemenangan harus diraih. Momentum harus dipertahankan. “Saya meraih hasil yang luar biasa di Motegi,” kata Pedrosa sebagaimana dilansir Crash. “Saya merasa dalam kondisi yang sangat baik. Kami punya momentum yang bagus sebelum ke Australia,” lanjut juara dunia GP250 pada 2005 itu. Phillip Island adalah salah satu sirkuit yang belum pernah ditak lukkan Pedrosa.
Kondisi dia pun sekarang sangat baik untuk melakukannya. Di luar daya saing motor yang sudah terselesaikan, cedera arm pump yang pernah dialami Pedrosa sudah sepenuhnya pulih. Kini dia bisa tidur lebih nyenyak. Konsentrasinya lebih terjaga. Yang paling penting, rasa sakit tak lagi mengganggunya saat balapan.
Dalam sebuah wawancara dengan El Pais, dia mengaku tidak bisa tidur miring karena rasa nyeri yang parah pada bahu kanannya. Dia harus mengganti cara tidurnya agar cederanya tidak semakin parah dan rasa sakit itu tidak datang. “Bertahun-tahun aku tidak bisa tidur nyenyak,” ujarnya.
Satu-satunya penolong dalam mengarungi persaingan sengit di kelas Para Raja adalah performa mumpuni RC213V. “Kalau ditambah motor yang buruk, kesengsaraanku sudah pasti berlipat-lipat,” tandasnya dilansir motogp.com. Puncaknya, saat seri pembuka musim ini di Qatar, Pedrosa sudah tak sanggup menanggung derita tersebut dan memutuskan untuk menjalani operasi. Operasi berisiko tinggi tersebut sukses. Hasilnya, kondisi lengannya berangsur mengalami kemajuan pesat. Kebas-kebas yang dirasakan hingga tak bisa merasakan gerak handlebar di genggaman tangannya tidak ada lagi. “Nyaris tidak ada masalah yang tersisa,” ucap juara dunia kelas 250 cc tersebut.
Saat ini, performa terbaiknya telah kembali. Sudah jauh dari persaingan memburu juara justru membuat Pedrosa membalap dengan lepas, tanpa beban. Kepercayaan dirinya sedang di puncak. Dua balapan terakhir, Pedrosa menciptakan impresi dan kejutan. Pamor rekan setimnya sebagai juara  bertahan dua musim, Marc Marquez, ikut meredup atas moncernya performa Pedrosa.(cak/c5/ang)

No comments:

Post a Comment