Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Monday, October 5, 2015

Ade/Wahyu Selamatkan Indonesia

JAWA POS – Indonesia masih memperlihatkan taji dalam Grand Prix (GP) Gold Thailand Open 2015. Di antara tiga wakil Indonesia yang masuk final, satu sukses merengkuh gelar juara. Pasangan ganda putra Ade Yusuf/Wahyu Nayaka menjadi pelipur lara Pelatnas Cipayung setelah menumbangkan pasangan Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dalam rubber game 20-22, 23-21, 21-16 dalam waktu 72 menit pada pertandingan kemarin (4/10).
Ade Yusuf/Wahyu Nayaka
Pertandingan yang berlangsung di Thunder Dome, Bangkok, Thailand, itu sekaligus menjadi saksi sejarah Ade/Wahyu merebut gelar perdana di level GP Gold. Sejak dipasangkan pada 2013, hasil tersebut merupakan capaian terbaik pasangan muda Indonesia itu. “Tidak menyangka. Kami main nothing to lose,” kata Ade dalam surat elektronik PBSI kemarin.
Selain itu, jam pertandingan dan pengalaman pasangan lawan lebih banyak ketimbang Ade/Wahyu. Kalah di game pertama, Ade/Wahyu justru bermain lepas. “Pada game kedua, kami berusaha terus mencari poin sebanyak-banyaknya. Kami bisa membalikk an keadaan,” timpal Wahyu.
Dalam turnamen itu, Korsel tampil sebagai pengoleksi gelar terbanyak. Pebulu tangkis Negeri Ginseng itu membawa pulang tiga gelar juara. Adapun Indonesia dan Tiongkok berbagi satu gelar lainnya. Sebenarnya Indonesia punya peluang membawa dua gelar yang lain. Tetapi, tren positif yang ditunjukkan Ihsan Maulana Mustofa pada nomor tunggal putra terhenti di tangan pebulu tangkis Korea Selatan Lee Hyun Il 17-21, 24-22, 8-21. Kekalahan tersebut dimaknai positif oleh pebulu tangkis 19 tahun tersebut. “Bersyukur, masih bisa sampai final itu menjadi prestasi baik buat saya,” ujar Ihsan.
Capaian itu menjadi modal berharga pemuda kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut pada masa mendatang. Sebab, dengan usianya yang masih muda, jenjang karir yang panjang masih menunggu dia. Apalagi, PBSI sudah memberikan kebijakan untuk mempromosikan para pebulu tangkis muda, terutama di sektor tunggal putra. Tetapi, Ihsan melihat performa lawannya, Lee Hyun Il, merupakan lawan beratnya sepanjang turnamen. “Apalagi, dia pemain kidal. Pukulannya juga sulit ditebak,” sebutnya.
Pasangan ganda campuran masa depan Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto juga takluk kepada wakil Korsel Solgyu Choi/Eom Hye Won 19-21, 21-17, 16-21. Praveen/Debby saat ini menjadi pelapis ganda campuran nomor satu Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.(nap/c4/tom)

No comments:

Post a Comment