JAWA POS –
Indonesia masih memperlihatkan taji dalam Grand Prix (GP) Gold Thailand Open
2015. Di antara tiga wakil Indonesia yang masuk final, satu sukses merengkuh
gelar juara. Pasangan ganda putra Ade Yusuf/Wahyu Nayaka menjadi pelipur lara
Pelatnas Cipayung setelah menumbangkan pasangan Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon
Heong dalam rubber game 20-22, 23-21, 21-16 dalam waktu 72 menit pada
pertandingan kemarin (4/10).
![]() |
| Ade Yusuf/Wahyu Nayaka |
Pertandingan yang
berlangsung di Thunder Dome, Bangkok, Thailand, itu sekaligus menjadi saksi
sejarah Ade/Wahyu merebut gelar perdana di level GP Gold. Sejak dipasangkan
pada 2013, hasil tersebut merupakan capaian terbaik pasangan muda Indonesia
itu. “Tidak menyangka. Kami main nothing to lose,” kata Ade dalam surat
elektronik PBSI kemarin.
Selain itu, jam
pertandingan dan pengalaman pasangan lawan lebih banyak ketimbang Ade/Wahyu.
Kalah di game pertama, Ade/Wahyu justru bermain lepas. “Pada game kedua, kami
berusaha terus mencari poin sebanyak-banyaknya. Kami bisa membalikk an keadaan,”
timpal Wahyu.
Dalam turnamen
itu, Korsel tampil sebagai pengoleksi gelar terbanyak. Pebulu tangkis Negeri
Ginseng itu membawa pulang tiga gelar juara. Adapun Indonesia dan Tiongkok
berbagi satu gelar lainnya. Sebenarnya Indonesia punya peluang membawa dua
gelar yang lain. Tetapi, tren positif yang ditunjukkan Ihsan Maulana Mustofa
pada nomor tunggal putra terhenti di tangan pebulu tangkis Korea Selatan Lee
Hyun Il 17-21, 24-22, 8-21. Kekalahan tersebut dimaknai positif oleh pebulu
tangkis 19 tahun tersebut. “Bersyukur, masih bisa sampai final itu menjadi
prestasi baik buat saya,” ujar Ihsan.
Capaian itu
menjadi modal berharga pemuda kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut pada
masa mendatang. Sebab, dengan usianya yang masih muda, jenjang karir yang
panjang masih menunggu dia. Apalagi, PBSI sudah memberikan kebijakan untuk
mempromosikan para pebulu tangkis muda, terutama di sektor tunggal putra.
Tetapi, Ihsan melihat performa lawannya, Lee Hyun Il, merupakan lawan beratnya
sepanjang turnamen. “Apalagi, dia pemain kidal. Pukulannya juga sulit ditebak,”
sebutnya.
Pasangan ganda
campuran masa depan Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto juga takluk kepada
wakil Korsel Solgyu Choi/Eom Hye Won 19-21, 21-17, 16-21. Praveen/Debby saat
ini menjadi pelapis ganda campuran nomor satu Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana
Natsir.(nap/c4/tom)

No comments:
Post a Comment