JAWA POS - Kerinduan
pencinta NBA akan berakhir kemarin ketika NBA 2015–2016 mulai bergulir. Apakah
sang juara bertahan Golden State Warriors mampu mempertahankan dominasinya?
Ataukah bakal muncul juara baru? Ikat sabuk pengaman. Mari kita nikmati
bersama-sama.
Warriors dengan
head coach mereka, Steve Kerr, menapaki musim 2015–2016 dengan penuh percaya
diri. Tidak banyak pergerakan transfer yang mereka lakukan pada off-season
musim panas kemarin. Warriors datang dengan mempertahankan the winning team
dengan Stephen Curry, Klay Thompson, dan Draymond Green sebagai inti kekuatan.
Ketiganya musim lalu merupakan tulang punggung Warriors dalam merajai klasemen
seri reguler wilayah barat dengan rekor menang-kalah fantastis 67-15. “Semua
tidak akan berjalan dengan mudah. Bagi kami, ini tentang meneruskan apa yang
telah berjalan dan berubah menjadi lebih baik,” tutur MVP NBA 2015 itu kepada
Associated Press.
Warriors
diprediksi 100 persen kembali menembus playoff. Lebih dari itu, Warriors
disebut-sebut punya kans besar menduduki ranking teratas wilayah barat seri
reguler dengan rekor-menang kalah 66-16.
Tim-tim lain
wilayah barat tentu tidak sudi membayangkan hal itu kembali terjadi. San Antonio
Spurs dengan power forward anyar LaMarcus Aldridge menjadi penantang utama.
Begitu pula Los Angeles Clippers dan Houston Rockets.
Situasi sudah
panas di pramusim. Head coach Clippers Doc Rivers melontarkan pernyataan pedas.
Dia mengatakan bahwa Warriors hanya klub beruntung yang mampu membawa pulang
trofi Larry O’Brien. Sebab, di playoff mereka tidak bentrok melawan timnya
ataupun Spurs. “Anda membutuhkan keberuntungan di (wilayah) barat,” ucap Rivers
kepada Fox Sport. “Lihatlah Golden State (Warriors). Mereka tidak perlu bertemu
kami atau Spurs (untuk menjadi juara),” tambahnya.
Komentar itu
sontak membuat kuping para pemain Warriors panas. “Setiap orang boleh berkata
apapun yang dia mau. Namun, itu bukan fokus kami. Nyatanya, kamilah juaranya,”
ucap power forward Warriors Draymond Green.
Oklahoma City
Thunder yang kembali kedatangan MVP 2014 Kevin Durant dari cedera kaki kanan
selama tujuh bulan juga siap menjegal. Bersama Memphis Grizzlies, tim-tim itu
diprediksi 100 persen menembus playoff. Dua spot tersisa bakal diperebutkan New
Orleans Pelicans, Phoenix Suns, Utah Jazz, dan Dallas Mavericks. Jangan lupa,
masih ada Sac ramento Kings dan Los Angeles Lakers. Sungguh persaingan yang
brutal.
Dari wilayah
timur, kedigdayaan LeBron James bersama Cleveland Cavaliers diprediksi sulit
dibendung. Ketika Cavs—julukan Cleveland Cavaliers—menemukan ritme permainan
yang mantap, mengalahkan mereka jelas adalah kerja keras.
Pesaing Cavs bisa
dihitung dengan jari. Atlanta Hawks dan Miami Heat, dua kompetitor utama, akan
sulit mengimbangi. Memang pulihnya Chris Bosh dari cedera panjang bakal membuat
Heat sangat solid. Tapi, memang sulit untuk menjadi juara. Menarik menunggu
kiprah Chicago Bulls yang akan bermain dengan gaya lebih offensive bersama
pelatih baru Fred Hoiberg. Namun, mereka tampaknya susah untuk menyaingi Cavs.
(irr/c19/nur)
Empat Bintang
Menuju MVP
JAWA POS - Selain
memprediksi tim juara, menerka-nerka calon kuat peraih most valuable player
(MVP) adalah keasyikan tersendiri. Tidak terkecuali musim ini. Banyak nama
bintang yang mencuat ke permukaan. Tapi, setelah diseleksi sana-sini, Stephen
Cur ry, Anthony Davis, James Harden, dan LeBron James diramalkan sebagai calon
terkuat.
Steph—panggilan akrab
Curry—sudah menerima gelar tersebut musim lalu. Acuannya, dialah motor utama
Warriors dalam meraih 67 kemenangan pada musim reguler. Di playoff,
penampilannya semakin ganas dengan memimpin statistik poin, assist, steal, dan
rata-rata efisiensi bermain.
Pemain 27 tahun
itu mengaku belum puas dengan torehan musim lalu. Dia ingin terus berkembang,
kembali memberikan yang terbaik untuk Warriors. Kepada San Francisco Examiner,
dia pernah berucap ingin punya fisik dan defense yang lebih baik serta
melakukan turnover yang lebih sedikit musim ini. ”Semua yang saya lakukan musim
lalu ingin saya ulangi musim ini dengan lebih baik,” kata point guard 27 tahun
itu. ”Saya terus berusaha lebih smart. Lebih baik menjadi leader di tim,”
tambahnya.
Jika mampu
mempertahankan gelar MVP, dia bakal menyamai raihan bintang Cleveland Cavaliers
LeBron James. King James—julukan LeBron—menjadi MVP back-to-back pada 2009–2010
dan 2012–2013.
Selain Steph,
Anthony Davis menjadi pemain yang melejit sebagai kandidat MVP musim ini. Pada
tahun keempatnya berkompetisi di NBA, center/power forward yang baru berumur 22
tahun tersebut dianggap sudah cukup matang. Musim lalu dia memimpin New Orleans
Pelicans yang biasa-biasa saja menembus playoff, menyingkirkan Oklahoma City
Thunder. Davis mencatat rata-rata 24,4 poin dan 10,2 rebound per game. Itu
belum ditambah dengan persentase field goal yang mencapai 53,5 persen. ”Dia
(Davis, Red) adalah pemain tinggi (208 cm, Red) yang bisa bergerak dengan
sangat lincah dan cepat,” puji Alvin Gentry, head coach baru Pelicans. ”Hanya sedikit
pemain di liga yang bisa menyamai itu,” tambahnya. (irr/c11/nur)