Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Thursday, November 12, 2015

San Francisco Memang Mempesona


JAWA POS – Jembatan Golden Gate menjadi penanda awal petualangan skuat Honda Developmental Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2015 di Amerika Serikat. Sebelum melakoni scrimmage game dan coaching clinic, para pemain memang diajak menjelajahi San Francisco pada Selasa waktu setempat (10/11).
Tentu, Golden Gate adalah visiting point yang tidak boleh terlewatkan di kota yang dipenuhi bangunan elok bergaya victorian tersebut. Bus yang ditumpangi tim yang beranggota 24 orang tersebut sampai di jembatan yang dioperasikan sejak 1937 itu sekitar pukul 10.00. Mereka pun berhamburan turun dari bus. Para student athlete terbaik di Indonesia itu pun mendapat kesempatan berfoto bersama dengan latar jembatan merah sepanjang 4,8 kilometer tersebut. Senyum terus mengembang di wajah mereka.
Walau matahari bersinar terang, tetap saja hawa dingin menyelimuti pinggir jembatan tempat para pemain berfoto. Suhunya saat itu 70 Celsius.
Destinasi berikutnya pasti membuat kalap para shopaholic. Tidak bisa tidak. Buat yang ingin memuaskan diri berbelanja dengan segala macam pernik berbau San Francisco, para pemain dan pelatih bisa memenuhi hasratnya di kawasan Pier 39, salah satu pusat belaja dan atraksi turis paling kondang di sana. Kota tersebut, kendati kontur tanahnya berbukit, memang akrab dengan budaya maritim karena berada di pinggir Teluk San Francisco. Mulai gantungan kunci, tempelan kulkas, pajangan meja, hingga T-shirt bergambar cable car diborong para pemain.
Sembari berbelanja, para anggota tim yang dikapteni Abram Nathan (putra) dan Christine Aldora Tjundawan (putri) itu bisa menikmati lunch. Menunya? Tentu saja berbagai hidangan laut. Para pemain dan pelatih juga baru benar-benar kalap berbelanja ketika diantar ke kawasan Union Square.
Bagaimana tidak, di pertokoan yang bertebaran itu sejumlah brand fashion maupun sport terkemuka dibanderol miring banget. Kesempatan tersebut pasti sangat-sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Ya, saat itu semua riang, semua have fun. Bukan hanya para pemain, pelatih pun merasakan kebahagiaan.
Agung Christyantho, pelatih kepala tim putra, mengatakan sangat senang mendapat kesempatan ke San Francisco. Lebih dari itu, menjadi coach Honda DBL Indonesia All-Star adalah mimpinya yang tertunda. “Tahun lalu saya diberi oleh-oleh Abram Nathan jersey latihan Kings (Sacramento Kings, Red). Tahun ini saya ke Amerika,” ungkap pelatih asal SMA Saint John Tangerang itu. “Malah, saya bisa berangkat bareng Abram,” sambungnya. (nar/c4/nur)










Ketemu Rawon di Amerika

JAWA POS - Rawon adalah makanan khas Jawa Timur yang banyak dijumpai di berbagai tempat di Indonesia. Salah satunya, Surabaya. Namun, para pemain Honda DBL Indonesia All-Star 2015 tidak disuguhi rawon di tempat mereka menghabiskan waktu sebelum bertolak ke Amerika Serikat tersebut. Justru, di Amerika itulah, mereka bisa menyantap makanan berkuah hitam tersebut.
Rawon adalah salah satu menu yang disajikan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Francisco Ardi Hermawan ketika menyambut rombongan Honda DBL Indonesia All-Star di Wisma Indonesia, San Francisco, Selasa malam waktu setempat (10/11). “Kebetulan saya dari Surabaya. Jadi, saya pilih menu rawon,” ucap Ardi, lalu mempersilakan tamunya itu masuk ke ruang makan.
Setelah berhari-hari harus membiasakan lidah dengan makanan barat, mereka pun merasa mendapat kemewahan saat bertemu rawon, nasi putih, telur asin tumis udang, serta aneka kudapan khas Indonesia. Tak pelak, para pemain tersebut pun menyantapnya dengan lahap.
Walau terbentang ribuan kilometer dari habitat aslinya, rasa masakannya tetap maknyus dan otentik. Itu tidak mengherankan karena semua bahan makanan, termasuk keluak yang menjadi bumbu utama rawon, tersedia di took-toko kelontong milik orang keturunan Tionghoa. Ardi yang didampingi istrinya, Yulina Puspasari, berharap rombongan Honda DBL Indonesia All-Star pada tahun-tahun berikutnya bisa kembali mampir ke Wisma Indonesia.
General Manager PT DBL Indonesia, Elfira Ahsanti Mahda, pun merasa terhormat bisa diterima di tempat di Jalan Scott, San Francisco, tersebut. “Senang sekali bisa ke sini. Ini adalah kali pertama kami ke sini selama membawa tim Honda DBL Indonesia All-Star ke Amerika,” ungkap perempuan 30 tahun itu. Dia pun berjanji bertandang ke sana lagi pada tahun-tahun berikutnya.(nar/c20/nur)

No comments:

Post a Comment