JAWA POS – Yang
ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Tim Honda DBL All-Star 2015 berangkat ke
Amerika Serikat. Mereka bertolak dari Bandara Juanda, Surabaya, Senin (9/11).
DBL All-Star dijadwalkan mendarat di San Francisco International Airport,
Selasa malam.
Mereka sempat
transit di Bandara Changi, Singapura. Grup yang berisi 38 orang itu mendarat di
Negeri Singa pukul 13.10 setelah menempuh perjalanan 2 jam dari Juanda.
Senyum dan raut
wajah cerah ditampakkan para pemain putra dan putri DBL All-Star saat keluar
dari pesawat. Senyum mereka kian mengembang karena bisa merasakan kenyamanan
KrisFlyer Gold Lounge di Terminal 3 Changi. Bagaimana tidak, di tempat itu, mereka
bisa menikmati berbagai fasilitas sembari menunggu connecting flight
selanjutnya. “Kami mendapat pelayanan spesial karena penerbangan ke Amerika
di-support Singapore Airlines,” ujar General Manager PT Deteksi Basketball
Lintas (DBL) Indonesia Elfira Ahsanti Mahda yang turut bersama rombongan.
Canda dan tawa
terus mewarnai perjalanan mereka. Mulai di Surabaya, di atas pesawat bernomor
penerbangan SQ2931 yang membawa ke Singapura, hingga di Changi, energi para
pemain All-Star seakan tidak pernah habis. “Ya, kami sangat bersemangat. Sangat
menyenangkan bisa melakukan perjalanan jauh dengan teman-teman yang seru,” kata
Aloysius Winston Swen jaya, pemain Honda DBL All-Star 2015 asal SMA Santo
Yoseph Denpasar, saat bersantai di lounge yang menghadap ke runway Changi itu.
Terang saja raut
kelelahan belum tergambar pada wajah Winston dan teman-temannya. Sebab, mereka
baru melakoni sebagian kecil perjalanan ke Amerika. Lepas dari Negeri Singa,
mereka melanjutkan penerbangan ke Hong Kong. Di negara yang pernah menjadi bagian
dari Inggris itu, mereka transit selama 1,5 jam. Berikutnya, mereka melanjutkan
trip sebelum kemudian landing di San Fransisco. Jika dihitung dengan transit,
para pemain Honda atau DBL All-Star 2015 harus melakoni perjalanan 24 jam plus
35 menit.
Tim yang
dikapteni Abram Nathan (putra) dan Christine Aldorra Tjundawan (putri) tersebut
dijadwalkan tiba di San Fransisco pada 9 November pukul 19.40. Waktu di San
Fransisco lebih lambat 12 jam daripada WIB. Sampai di sana, mereka langung beristirahat
di hotel. Waktu istirahat itu memang benar-benar harus dimaksimalkan para
pemain. Sebab, agenda belajar dan bermain basket di AS begitu padat.(nar/c5/nur)
Dilatih Pemain
Hall of Fame
JAWA POS - Selasa
sore waktu Amerika Serikat, serangkaian agenda padat menanti tim Honda DBL
All-Star 2015. Meski tim yang berisi student athlete terbaik Indonesia itu
belum akan menjalani pertandingan. Malah agenda tim All-Star masih tergolong
santai.
Selama sehari
para pemain dan anggota rombongan lainnya bakal diajak untuk bertualang
menjelajahi San Francisco. Agendanya adalah mengunjungi Fisherman’s Wharf, Pier
39, serta berfoto di jembatan Golden Gate yang menjadi tetenger kota itu.
Sebelum bertolak
ke Sacramento untuk menjalani agenda-agenda seru lainnya, mereka akan diterima
di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di San Francisco Ardi Hermawan.
Nah, di Sacramento itulah, menu utama diberikan kepada para pemain Honda DBL
All-Star 2015. Mereka akan mendapatkan coaching clinic dari Myree Bowden dan
Henry Turner. Yang paling spesial tentu dari Ruthie Bolton, peraih dua emas
Olimpiade sekaligus mantan pemain klub WNBA, Sacramento Monarchs.
Bolton bukan nama
sembarangan karena dia merupakan anggota klub yang sangat prestisius, Women’s
Basketball Hall of Fame. Berikutnya, seperti pada edisi-edisi sebelumnya, tim
putra dan putri akan bertanding melawan tim-tim sekolah di sana. Mengingat
padatnya agenda selama bertanding dan belajar di Amerika, para pemain mutlak
harus menjaga kesehatan serta tetap disiplin. Hal itu ditegaskan Muhammad Hendra,
asisten pelatih tim putri. “Saya di sini harus jadi bapak juga bagi anak-anak.
Terkadang masih mengingatkan. Tapi, secara umum, mereka sudah mandiri dan
disiplin,” papar pelatih asal SMK 2 Balikpapan tersebut.
Sementara itu,
tim ADU Gold Coast All-Stars tak menyia-nyiakan kesempatan berkunjung ke
Surabaya. Di hari terakhir sebelum kembali ke Australia, mereka menghabiskan
waktu seharian di Jawa Timur Park 2, Kota Batu. ”Kami benar-benar
bersenang-senang di sana,” ujar Wendy O’Brien selaku tour manager.(nar/mat/c6/nur)
No comments:
Post a Comment