JAWA POS –
Asosiasi Pemain Pro fesional Indonesia (APPI) mengeluhkan sistem kontrak pemain
dalam sejumlah turnamen yang berlangsung di tanah air. Di antara semua
turnamen, salah satu yang paling mereka permasalahkan adalah kontrak pemain
yang diberlakukan sejumlah klub dalam perhelatan Piala Presiden.
Berdasar laporan
dari sejumlah pemain, banyak klub yang tidak manusiawi menerapkan kontrak. Akibatnya,
substansi digelarnya sejumlah turnamen untuk membantu pemain agar tetap survive
akibat kompetisi sepak bola yang sedang dihentikan PSSI menjadi hilang. Sebab,
turnamen tersebut hanya menguntungkan kantong para elite klub dan operator
turnamen.
Sementara itu,
sebagian besar pemain hanya bisa menjadi ob jek eksploitasi karena mendapat fee
yang sangat kecil. “Kami akan mengirimkan permintaan kepada Mahaka untuk memberlakukan
standar minimum kontrak,” kata anggota Executive Committee APPI Kurniawan Dwi
Yulianto setelah bertemu delegasi FIFA kemarin. Mahaka yang dimaksud Kurniawan
adalah Mahaka Sports and Entertainment, operator tunggal turnamen tersebut.
Menurut dia, Mahaka yang juga terlibat sebagai operator turnamen Piala Jenderal
Sudirman itu bisa bersikap tegas kepada klub-klub yang masih tidak
berperikemanusiaan dalam memberikan kontrak bagi pemain.
Kurniawan
menyatakan, selama turnamen Piala Presiden lalu, tidak ada keseragaman dari
klub dalam memberlakukan kontrak. Ada pemain yang hanya dibayar setiap pertandingan.
Ada juga pemain yang dikontrak perbulan saja. Artinya, bila dalam satu pertandingan
pemain tidak diturunkan, dia tidak akan dibayar. “Begitu juga pemain yang hanya
mendapat kontrak satu bulan. Kalau timnya tidak lolos ke babak selanjutnya, dia
juga tidak mendapat bayaran,” jelasnya. “Ada pemain yang cedera, tapi
penanganannya ala kadarnya,” kata pria yang juga mantan pemain timnas Primavera
itu.
Wakil Ketua APPI
Bambang Pamungkas menambahkan, akibat kontrak pemain yang jauh dari ideal itu,
dirinya memilih tidak berlaga bersama Persija Jakarta di Piala Jenderal Sudirman
nanti. “Bisa jadi begitu,” ujar Bambang saat ditanya apakah kontrak dengan
manajemen Persija bermasalah hingga dia memilih absen.
CEO Mahaka Hasani
Abdulgani mengatakan, keluhan APPI tersebut lebih pantas disampaikan kepada
manajemen klub. “Sebab, semua kewajiban kami ke klub seperti match fee dan akomodasi
sudah dipenuhi. Kalau dari klub ke pemain ada masalah, itu bukan lagi urusan
kami,” tegasnya.(dik/c7/ko)
No comments:
Post a Comment