Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Wednesday, November 4, 2015

Nervous, Tim Putra DBL All-Star Takluk

JAWA POS – Tim putra DBL All-Star menelan kekalahan di game perdananya pada ajang Honda DBL Indonesia International Challenge 2015. Ya, skuat Geraldton Buccaneers Young Guns berhasil membekuk mereka dengan skor 75-58.
Penampilan skuad DBL All-Star kemarin (3/11) di DBL Arena tak seimpresif biasanya. Sejak kuarter pertama, mereka tertinggal sembilan poin dari lawan. Para All-Star mengakhiri kuarter pertama dengan skor 9-18.
Di kuarter kedua, tim putra sempat memperkecil margin ketertinggalan dengan selisih tujuh poin. Namun, hingga kuarter ketiga, mereka belum mampu mengejar skor.
Pada kuarter keempat, performa para All-Star semakin turun. Offense mereka sering tak menghasilkan poin. Padahal, defense mereka cukup bagus. Beberapa kali mereka berhasil melakukan intersep dan steal. Sayangnya berakhir dengan jump shoot yang terburu-buru. Alhasil, field goal mereka hanya 23,8 persen.
Agung Christyantho, head coach tim putra, cukup kaget melihat permainan timnya kemarin. Sebab, di tiga sparring game sebelumnya, tim putra selalu bermain impresif. “Hari ini mereka bermain kurang lepas, sangat terlihat nervous. Waktu tos sebelum tanding aja, tangan mereka dingin,” ungkap Agung.
Pria kelahiran 1983 itu harus segera membenahi mental bertanding timnya sebelum berjumpa ADU Gold Coast All-Stars pada 7 November. “Anak-anak sudah bagus di defense. Offense-nya yang masih kurang. Menurut saya, itu karena mereka nervous,” jelas Agung.
Yullius Dobby Putrandana melontarkan komentar yang sama. Assistant coach tim putra itu menyatakan skuatnya berada dalam tekanan. “Kayaknya, mereka terbebani dengan status tuan rumah. Apalagi, ini kali pertama mereka tampil bersama dengan membanjirnya suporter di DBL Arena. Jadinya, ya mainnya kurang lepas,” ujar Dobby, sapaan akrabnya.
Menurut dia, dalam penguasaan teknik, tim putra sudah bagus. Di sparring game kontra UK Petra, Ubaya, dan Unair, mereka mempraktikkannya dengan baik ketika defense dan offense. “Tadi karena kurang pede. Big man kami kurang berani untuk berhadapan langsung dengan big man lawan,” lanjutnya.
Head coach Geraldton Mark Heron terlihat gembira begitu bel penanda akhir pertandingan berbunyi. Menurut dia, pada game kemarin, timnya sudah menemukan kembali mood bertanding. “Sebelumnya (2/11), ketika lawan Gold Coast, kami masih harus beradaptasi dengan cuaca panas dan keramaian di sini. Untungnya, hari ini anak-anak sudah bisa tampil bagus,” ujarnya.
Meskipun menang dengan margin 17 angka, dia tetap mengakui sulitnya menembus defense tim DBL All-Star. “Saya pikir defense mereka sudah bagus. Buktinya, beberapa kali kami kena steal. Kami beruntung karena offense mereka hari ini kurang bagus,” terang Mark.
Sementara itu, hari ini (4/11) tim putri DBL All-Star akan berhadapan dengan tim putri ADU Gold Coast All-Stars di DBL Arena. Pada pertandingan kemarin (3/11), tim dari Australia itu dikalahkan Unair 60-56. (mat/c19/tom)

Sempatkan Balap Karung di St Louis

JAWA POS - Kedatangan ADU Gold Coast All-Stars ke Surabaya tidak hanya untuk bertanding di ajang Honda DBL Indonesia International Challenge 2015. Mereka juga melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Surabaya. Salah satu sekolah yang dikunjungi kemarin (3/11) adalah SMA St Louis 1 Surabaya. Di sana mereka juga menjalani sparring game dengan tim basket SMA St Louis 1 Surabaya.
Sebelum memulai game tersebut, mereka pun disambut warga sekolah yang diwakili Stevanus Arianto, sang wakil kepala sekolah. Stevanus menyatakan kunjungan tim Gold Coast ke sekolahnya bisa menjadi kesempatan bagi tim basket SMA St Louis untuk menjajal skill mereka. “Tentunya, ini menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk saling bertukar ilmu,” ujarnya saat menyambut tim Gold Coast.
Di sparring game kemarin, Gold Coast unggul jauh dari tim tuan rumah. Mereka sukses melibas tuan rumah dengan skor 61-32. Ya, para pemain St Louis memang kalah tinggi jika dibandingkan dengan pemain Gold Coast. Di sela-sela half time, panitia pun membuat game kecil-kecilan, yakni balap karung estafet. Skuat tim Gold Coast putri diajak menjadi peserta. Lawannya ialah siswa-siswa St Louis yang menonton sparring game. Ternyata, lomba itu dimenangkan tim putri Gold Coast.
Brea Hamill, salah seorang anggota tim Gold Coast yang ikut serta dalam lomba balap karung, merasa senang diajak ikut lomba balap karung tersebut. Dia pernah melakukannya di Australia sebelumnya. “Ya, waktu itu buat seru-seruan aja, enggak nyangka di sini malah menang,” ujarnya, lalu tertawa.
Pero Cameron, head coach tim Gold Coast, pun senang dengan sambutan meriah yang diberikan tuan rumah meskipun harus membiasakan diri di tempat dengan cuaca yang panas. “Saya berterima kasih kepada pihak sekolah yang menyambut kami. Kami merasa terhormat sekali,” ungkap Pero. (Mat/c20/tom)

No comments:

Post a Comment