JAWA POS – Tim
putra DBL All-Star menelan kekalahan di game perdananya pada ajang Honda DBL
Indonesia International Challenge 2015. Ya, skuat Geraldton Buccaneers Young
Guns berhasil membekuk mereka dengan skor 75-58.
Penampilan skuad
DBL All-Star kemarin (3/11) di DBL Arena tak seimpresif biasanya. Sejak kuarter
pertama, mereka tertinggal sembilan poin dari lawan. Para All-Star mengakhiri
kuarter pertama dengan skor 9-18.
Di kuarter kedua,
tim putra sempat memperkecil margin ketertinggalan dengan selisih tujuh poin.
Namun, hingga kuarter ketiga, mereka belum mampu mengejar skor.
Pada kuarter
keempat, performa para All-Star semakin turun. Offense mereka sering tak
menghasilkan poin. Padahal, defense mereka cukup bagus. Beberapa kali mereka
berhasil melakukan intersep dan steal. Sayangnya berakhir dengan jump shoot
yang terburu-buru. Alhasil, field goal mereka hanya 23,8 persen.
Agung
Christyantho, head coach tim putra, cukup kaget melihat permainan timnya
kemarin. Sebab, di tiga sparring game sebelumnya, tim putra selalu bermain
impresif. “Hari ini mereka bermain kurang lepas, sangat terlihat nervous. Waktu
tos sebelum tanding aja, tangan mereka dingin,” ungkap Agung.
Pria kelahiran
1983 itu harus segera membenahi mental bertanding timnya sebelum berjumpa ADU
Gold Coast All-Stars pada 7 November. “Anak-anak sudah bagus di defense.
Offense-nya yang masih kurang. Menurut saya, itu karena mereka nervous,” jelas
Agung.
Yullius Dobby
Putrandana melontarkan komentar yang sama. Assistant coach tim putra itu
menyatakan skuatnya berada dalam tekanan. “Kayaknya, mereka terbebani dengan
status tuan rumah. Apalagi, ini kali pertama mereka tampil bersama dengan membanjirnya
suporter di DBL Arena. Jadinya, ya mainnya kurang lepas,” ujar Dobby, sapaan
akrabnya.
Menurut dia,
dalam penguasaan teknik, tim putra sudah bagus. Di sparring game kontra UK
Petra, Ubaya, dan Unair, mereka mempraktikkannya dengan baik ketika defense dan
offense. “Tadi karena kurang pede. Big man kami kurang berani untuk berhadapan
langsung dengan big man lawan,” lanjutnya.
Head coach
Geraldton Mark Heron terlihat gembira begitu bel penanda akhir pertandingan
berbunyi. Menurut dia, pada game kemarin, timnya sudah menemukan kembali mood
bertanding. “Sebelumnya (2/11), ketika lawan Gold Coast, kami masih harus beradaptasi
dengan cuaca panas dan keramaian di sini. Untungnya, hari ini anak-anak sudah
bisa tampil bagus,” ujarnya.
Meskipun menang
dengan margin 17 angka, dia tetap mengakui sulitnya menembus defense tim DBL
All-Star. “Saya pikir defense mereka sudah bagus. Buktinya, beberapa kali kami
kena steal. Kami beruntung karena offense mereka hari ini kurang bagus,” terang
Mark.
Sementara itu,
hari ini (4/11) tim putri DBL All-Star akan berhadapan dengan tim putri ADU
Gold Coast All-Stars di DBL Arena. Pada pertandingan kemarin (3/11), tim dari
Australia itu dikalahkan Unair 60-56. (mat/c19/tom)
Sempatkan Balap
Karung di St Louis
JAWA POS - Kedatangan
ADU Gold Coast All-Stars ke Surabaya tidak hanya untuk bertanding di ajang
Honda DBL Indonesia International Challenge 2015. Mereka juga melakukan
kunjungan ke beberapa sekolah di Surabaya. Salah satu sekolah yang dikunjungi
kemarin (3/11) adalah SMA St Louis 1 Surabaya. Di sana mereka juga menjalani
sparring game dengan tim basket SMA St Louis 1 Surabaya.
Sebelum memulai
game tersebut, mereka pun disambut warga sekolah yang diwakili Stevanus
Arianto, sang wakil kepala sekolah. Stevanus menyatakan kunjungan tim Gold
Coast ke sekolahnya bisa menjadi kesempatan bagi tim basket SMA St Louis untuk
menjajal skill mereka. “Tentunya, ini menjadi kesempatan yang baik bagi kita
untuk saling bertukar ilmu,” ujarnya saat menyambut tim Gold Coast.
Di sparring game
kemarin, Gold Coast unggul jauh dari tim tuan rumah. Mereka sukses melibas tuan
rumah dengan skor 61-32. Ya, para pemain St Louis memang kalah tinggi jika
dibandingkan dengan pemain Gold Coast. Di sela-sela half time, panitia pun
membuat game kecil-kecilan, yakni balap karung estafet. Skuat tim Gold Coast
putri diajak menjadi peserta. Lawannya ialah siswa-siswa St Louis yang menonton
sparring game. Ternyata, lomba itu dimenangkan tim putri Gold Coast.
Brea Hamill,
salah seorang anggota tim Gold Coast yang ikut serta dalam lomba balap karung,
merasa senang diajak ikut lomba balap karung tersebut. Dia pernah melakukannya
di Australia sebelumnya. “Ya, waktu itu buat seru-seruan aja, enggak nyangka di
sini malah menang,” ujarnya, lalu tertawa.
Pero Cameron,
head coach tim Gold Coast, pun senang dengan sambutan meriah yang diberikan
tuan rumah meskipun harus membiasakan diri di tempat dengan cuaca yang panas. “Saya
berterima kasih kepada pihak sekolah yang menyambut kami. Kami merasa terhormat
sekali,” ungkap Pero. (Mat/c20/tom)
No comments:
Post a Comment