Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Tuesday, November 3, 2015

Madridista Itu Kejam


JAWA POS - Kalah ada fans yang kejam, Real Madrid terhitung sebagai salah satunya. Menang saja tidak pernah cukup. Harus menang dan bermain indah.
Berapa banyak pelatih yang menjadi korban dari kekejaman publik Santiago Bernabeu. Karena itu, tidak ada alasan bagi Real untuk mempertontonkan laga membosankan tanpa gol layaknya bentrokan pertama dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada 21 Oktober lalu. Itulah tugas Cristiano Ronaldo dkk dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 03.45 WITA).
Sejatinya, peluang untuk melihat laga semembosankan sebelumnya sulit terjadi di Santiago Bernabeu. Selain karena Madridista, sebutan fans Real, sangat kritis, statistik mendukung itu. Terhitung sejak 7 November 2005, dari 273 laga semua ajang di Madrid, hanya lima yang berakhir dengan imbang tanpa gol. Kali terakhir, tim berjuluk Los Blancos itu bermain membosankan kala ditahan seri Malaga pada jornada keenam La Liga, 26 September lalu. Apabila dipersentase, hanya 1,8 persen laga kandang Real yang tidak mampu menciptakan sebiji gol pun dalam satu dekade terakhir.
Apalagi, matchday keempat nanti menjadi pijakan bagi kedua klub untuk memastikan diri lolos dari fase grup. Apabila Real atau PSG menang, si pemenanglah yang melaju terlebih dahulu. Syaratnya, dalam laga lain di grup A, Malmoe harus tumbang di kandang Shakhtar Donetsk. Real dan PSG kini masih mengoleksi tujuh poin. Apabila Malmoe tumbang, perolehan 10 poin Real atau PSG tidak bisa dikejar dengan sisa dua pertandingan fase grup. Motivasi untuk lolos lebih awal itulah yang akan menjauhkan Santiago Bernabeu dari laga membosankan. “Ini laga penting bagi kami untuk mengamankan step-by-step target mengangkat trofi di Liga Champions musim ini,” ujar kiper Real Keylor Navas dalam wawancara kepada situs resmi UEFA. “Makanya, kami perlu menyiapkan laga ini dengan sebaik-baiknya,” lanjutnya.
Navas menjadi satu bagian terpenting di balik kekuatan Real yang baru kebobolan empat gol dalam semua ajang musim ini. Menurut dia, Real bisa berbuat lebih banyak bukan hanya dalam urusan pertahanannya, melainkan juga untuk sisi serangan. Pelajaran dari Paris yang terlalu sering membuang peluang akan jadi pegangan dalam laga nanti.
Pada bentrokan pertama, hanya 35 persen tembakan Cristiano Ronaldo dkk tepat sasaran. Statistik itu membaik di laga La Liga setelahnya, mulai lawan Celta Vigo (24/10) dengan 55,5 persen on goal sampai 54,5 persen ke gawang Las Palmas (31/10). Kombinasi antara bertahan sempurna dan menyerang dengan ganas disebut Navas akan menjadi senjata mematikan yang siap melukai Les Parisiens, julukan PSG.
Sama seperti pada pertemuan sebelumnya, lini serang Real belum akan full team. Gareth Bale masih menjalani pemulihan pasca-cedera betis. Lalu, Karim Benzema juga baru sembuh dari hamstring. Marca menyebutkan keduanya masih bisa dimainkan, tetapi akan memulai dari bangku cadangan.
Dengan hanya menyisakan Ronaldo sebagai bagian trio BBC untuk starter, pelatih Rafael Benitez kembali memainkan formasi 4-3-3. Di atas kertas, Ronaldo tetap bermain di sayap kiri, lalu Isco di sayap kanan dan Jese Rodriguez di posisi striker. Namun, dalam pertandingan, Ronaldo bisa bertukar posisi dengan Jese. Formasi seperti itu kerap dimainkan Benitez begitu Bale absen. Termasuk saat bentrokan pertama di Paris. Dalam analisisnya, hanya kurang konsentrasi yang membuat anak asuhnya gagal menang kala itu. “Dan sekarang, saya ingin melihat yang terbaik dari tim kami,” ujarnya dalam konferensi pers tadi malam.
Pelatih yang pernah memberikan gelar juara Liga Champions kepada Liverpool pada edisi 2004–2005 tersebut menilai, PSG selevel dengan anak asuhnya. Selain sama-sama unbeaten di semua ajang, kedua tim sama-sama punya kualitas serangan dan defense terbaik di liga masing-masing. Apabila Real mencetak 24 gol dan kebobolan 4 gol dalam 10 jornada, PSG sudah mencetak 26 gol dan kebobolan 6 gol dari 12 journee.
Di sisi lain, pertandingan tandang kali ini disebut mediamedia di Prancis sebagai ujian bagi pelatih Laurent Blanc. Meskipun, masih panjang jalan PSG untuk melanjutkan tren selalu lolos ke 16 besar Liga Champions tiga musim terakhir. Andaikan kalah di Madrid, masih ada dua laga lain di grup A yang bisa jadi pijakannya untuk mendampingi Real. Mulai bertandang ke Malmoe (25/11) dan terakhir menjamu Shakhtar Donestk (8/12).
Di Le 10 Sport, Nasser Al Khelaifi sebagai petinggi PSG menjadikan pertandingan kali ini sebagai acuan untuk memperpanjang atau tidak durasi kontrak mantan entraineur timnas Prancis itu. Kontrak Blanc habis akhir musim ini.
Sayang, PSG tidak turun dengan kekuatan terbaik. Terutama di sektor tengah dan belakang nya, Javier Pastore dan Marquinhos. Kondisi Pastore sedang tidak fit, sedangkan Marquinhos dibekap cedera paha. Satu-satunya kabar gembira bagi Blanc adalah kembalinya bek tengah David Luiz dari cedera lutut. Kembalinya Luiz akan memperkuat pertahanan PSG bersama Thiago Silva. “Kedua tim sama-sama berpeluang menang. Kami gagal menang di Paris karena di bawah tekanan sebagai tuan rumah. Tetapi, ceritanya akan beda jika di luar kandang,” kata Blanc seba gaimana dikutip dari situs resmi klub.(ren/c19/ham)


Selamat Datang di Rumah Kedua

JAWA POS - Selain Rosario, Madrid adalah rumah kedua bagi Angel di Maria. Banyak kenangan manis yang didapatkannya selama empat musim di ibukota Spanyol tersebut bersama Real Madrid. Dini hari nanti dia kembali ke sana.
Ya, kali ini Di Maria datang sebagai lawan. Dia akan mengisi lini serang Paris Saint-Germain (PSG). Namun, belum tentu ada sambutan spanduk selamat datang baginya. Apalagi kalau dia menjebol gawang Real nanti. Bagi Di Maria, inilah reuni pertama dengan publik Santiago Bernabeu sejak dirinya hijrah pada musim panas 2014 menuju Manchester United. “Saya tidak akan pernah melupakan fans Real. Tepuk tangan mereka saat pertandingan terakhir saya di Santiago Bernabeu tetap spesial bagi saya. Kalau bisa, saya akan selalu berterima kasih kepada mereka,” ujar Di Maria dalam sebuah sesi wawancara dengan Marca sebelum terbang ke Madrid.
Selain ikut mempersembahkan enam trofi bagi Madrid, termasuk trofi Liga Champions 2013-2014, Di Maria nyaris tidak tergantikan selama empat musim di Real. Sebanyak 190 laga dan 36 gol dia catatkan bagi Real. “Kalau bisa saya mengulang waktu, saya ingin kembali bertahan di Madrid,” katanya.
Namun, dia mengakui, keretakan hubungan dengan Presiden Real Florentino Perez-lah yang membuatnya pergi dari Madrid menuju Manchester. Namun, jauh dari rumah kedua tidak membuat Di Maria nyaman. Di Manchester, selain hubungannya dengan Manajer Louis Van Gaal tidak harmonis, beberapa kejadian di luar arena, termasuk saat rumahnya disatroni maling, membuatnya tidak tenang.
Demikian pula begitu dirinya tiba di Paris. Belum genap setengah musim Di Maria menjadi bagian dari skuat mahal PSG, kritik sudah berdatangan. Kontribusi 4 gol dan 3 assist dari 11 kali laga di Ligue 1 serta Liga Champions dianggap belum sepadan dengan harga GBP 44 juta (Rp 929,7 miliar) yang digelontorkan PSG.
Berbicara kepada BeIn Sports, Di Maria menilai kritik itu salah alamat. “Saya bukan penyerang murni. Saya juga bukan goal getter. Saya bermain tidak untuk tujuan mencetak gol. Saya hanya senang mencetak gol. Yang perlu diingat, saya bukan penyelamat PSG,” ucap El Fideo, julukan Di Maria.
Untung, dalam reuni pertama Di Maria ini, tidak akan ada boo dari fans Real. Garansi itu diberikan Marcelo, bek kiri Real. “Dia akan mendapat sambutan hangat di sini. Sungguh kehormatan bisa kembali bermain dengan dia. Dia pemain hebat dan teman yang hebat,” tutur Marcelo sebagaimana dilansir dari FourFourTwo.(ren/c5/ham)

No comments:

Post a Comment