JAWA POS –
Berbagai upaya untuk meredakan ketegangan setelah insiden tikungan 14 di Sepang
pada Minggu lalu (25/10) sudah dilakukan. Namun, perseteruan antara Valentino
Rossi dan Marc Marquez tidak juga mereda. Malah terus menjadi-jadi.
![]() |
Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo |
Di Yamaha,
ketegangan antara kubu Rossi dan Lorenzo juga terus meruncing. Direktur Tim
Yamaha Massimo Meregalli mengatakan bahwa konflik di antara keduanya tidak bisa
dihindari. Dia akan perlu mempertemukan Rossi dan Lorenzo menjelang GP Valencia
pekan depan (8/11) untuk meredakan situasi. “Ya, kami memang perlu duduk
bersama. Tidak hanya membahas insiden di Sepang,” ungkap Meregalli kepada
Corriere dello Sport. “Kami harus mengobrol. Bukannya membahas hal-hal teknis
untuk persiapan GP Valencia. Sebab, soal teknis akan dibahas pada Rabu seperti
biasanya,” lanjut dia.
Lorenzo sedang
menjadi sorotan di internal Yamaha. Aksinya mengacungkan jempol ke bawah saat
Rossi menerima piala di podium ketiga GP Malaysia dianggap sebagai tindakan
melawan tim. Dia juga menolak ikut berpesta sampanye di podium yang menambah
kegeraman pihak Yamaha. Puncaknya, Lorenzo menyatakan bahwa seharusnya Rossi
mendapat hukuman lebih berat. Yakni, didiskualifikasi dari balapan atau sama
sekali tidak mendapat poin, sama dengan Marquez yang dia tendang.
Kontra dengan
sikap Yamaha yang mengajukan banding atas keputusan race director. Kepada Jawa
Pos saat itu, Lorenzo jelas-jelas menyatakan sudah kehilangan respek terhadap
rekan setimnya tersebut. Pernyataan itu sekaligus memunculkan dugaan bahwa
Yamaha akan memutus kontrak dia untuk musim depan. Lorenzo telah menandatangani
kontrak dengan Yamaha hingga akhir 2016. Namun, perseteruan dia dengan Rossi
jelas membuat tidak sehat suasana di internal tim. Sejumlah skenario kemudian
muncul (lihat grafis).
Di sisi lain,
Marquez punya masalah sendiri. Dua wartawan televisi Italia berusaha memaksa
masuk ke rumah Marquez di Lleida pada Jumat (30/10) untuk merekam kegiatannya.
Menurut El Pais, dua wartawan yang bekerja untuk program TV Italia Le Iene
(alias Si Hyena) itu bernama Stefano Corti dan Alessandro Onnis. Le Iene adalah
program komedi satir yang membahas berbagai kontroversi. Perkelahian pun
terjadi ketika keluarga Marquez mencoba menghentikan aksi mereka mengambil
gambar.
Manajemen Le Iene membantah. Menurut mereka, dua wartawan tersebut sedang bekerja untuk mengirimkan “Cup of Shit”, yakni sebuah ”penghargaan satir” untuk performa Marquez di Sepang. “Tapi, semua tidak berjalan mulus,” tulis manajemen di Facebook.
Manajemen Le Iene membantah. Menurut mereka, dua wartawan tersebut sedang bekerja untuk mengirimkan “Cup of Shit”, yakni sebuah ”penghargaan satir” untuk performa Marquez di Sepang. “Tapi, semua tidak berjalan mulus,” tulis manajemen di Facebook.
Perwakilan Le
Iene bilang, dua wartawan itulah yang diserang keluarga Marquez. ”Mereka
merebut kamera dan menghapus isi memory card. Mungkin mereka ingin piala lebih
besar,” sindirnya.(cak/c4/na)
No comments:
Post a Comment