Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Sunday, November 1, 2015

Muncul Skenario Pecat Lorenzo

JAWA POS – Berbagai upaya untuk meredakan ketegangan setelah insiden tikungan 14 di Sepang pada Minggu lalu (25/10) sudah dilakukan. Namun, perseteruan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez tidak juga mereda. Malah terus menjadi-jadi.
Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
Di Yamaha, ketegangan antara kubu Rossi dan Lorenzo juga terus meruncing. Direktur Tim Yamaha Massimo Meregalli mengatakan bahwa konflik di antara keduanya tidak bisa dihindari. Dia akan perlu mempertemukan Rossi dan Lorenzo menjelang GP Valencia pekan depan (8/11) untuk meredakan situasi. “Ya, kami memang perlu duduk bersama. Tidak hanya membahas insiden di Sepang,” ungkap Meregalli kepada Corriere dello Sport. “Kami harus mengobrol. Bukannya membahas hal-hal teknis untuk persiapan GP Valencia. Sebab, soal teknis akan dibahas pada Rabu seperti biasanya,” lanjut dia.
Lorenzo sedang menjadi sorotan di internal Yamaha. Aksinya mengacungkan jempol ke bawah saat Rossi menerima piala di podium ketiga GP Malaysia dianggap sebagai tindakan melawan tim. Dia juga menolak ikut berpesta sampanye di podium yang menambah kegeraman pihak Yamaha. Puncaknya, Lorenzo menyatakan bahwa seharusnya Rossi mendapat hukuman lebih berat. Yakni, didiskualifikasi dari balapan atau sama sekali tidak mendapat poin, sama dengan Marquez yang dia tendang.
Kontra dengan sikap Yamaha yang mengajukan banding atas keputusan race director. Kepada Jawa Pos saat itu, Lorenzo jelas-jelas menyatakan sudah kehilangan respek terhadap rekan setimnya tersebut. Pernyataan itu sekaligus memunculkan dugaan bahwa Yamaha akan memutus kontrak dia untuk musim depan. Lorenzo telah menandatangani kontrak dengan Yamaha hingga akhir 2016. Namun, perseteruan dia dengan Rossi jelas membuat tidak sehat suasana di internal tim. Sejumlah skenario kemudian muncul (lihat grafis).
Salah satunya, Lorenzo “dibuang” ke Ducati. Dia sudah berkali-kali dikabarkan menjadi target tim pabrikan Italia itu. Yang paling anyar, awal musim ini Ducati secara blak-blakan menyatakan sedang mendekati Lorenzo untuk mengisi satu kursi balapnya musim ini. Ketika itu, Lorenzo menolak. Skenario lain, Lorenzo pindah ke Honda. “Kontrak hanya akan menjadi sebuah kertas perjanjian. Semua skenario masih bisa terjadi jika melihat situasinya seperti saat ini,” ujar Carlo Penat, rider manager Ducati.
Di sisi lain, Marquez punya masalah sendiri. Dua wartawan televisi Italia berusaha memaksa masuk ke rumah Marquez di Lleida pada Jumat (30/10) untuk merekam kegiatannya. Menurut El Pais, dua wartawan yang bekerja untuk program TV Italia Le Iene (alias Si Hyena) itu bernama Stefano Corti dan Alessandro Onnis. Le Iene adalah program komedi satir yang membahas berbagai kontroversi. Perkelahian pun terjadi ketika keluarga Marquez mencoba menghentikan aksi mereka mengambil gambar.
Manajemen Le Iene membantah. Menurut mereka, dua wartawan tersebut sedang bekerja untuk mengirimkan “Cup of Shit”, yakni sebuah ”penghargaan satir” untuk performa Marquez di Sepang. “Tapi, semua tidak berjalan mulus,” tulis manajemen di Facebook.
Perwakilan Le Iene bilang, dua wartawan itulah yang diserang keluarga Marquez. ”Mereka merebut kamera dan menghapus isi memory card. Mungkin mereka ingin piala lebih besar,” sindirnya.(cak/c4/na)

No comments:

Post a Comment