Iklan Radar Banjarmasin

Iklan Radar Banjarmasin

Thursday, November 12, 2015

San Francisco Memang Mempesona


JAWA POS – Jembatan Golden Gate menjadi penanda awal petualangan skuat Honda Developmental Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2015 di Amerika Serikat. Sebelum melakoni scrimmage game dan coaching clinic, para pemain memang diajak menjelajahi San Francisco pada Selasa waktu setempat (10/11).
Tentu, Golden Gate adalah visiting point yang tidak boleh terlewatkan di kota yang dipenuhi bangunan elok bergaya victorian tersebut. Bus yang ditumpangi tim yang beranggota 24 orang tersebut sampai di jembatan yang dioperasikan sejak 1937 itu sekitar pukul 10.00. Mereka pun berhamburan turun dari bus. Para student athlete terbaik di Indonesia itu pun mendapat kesempatan berfoto bersama dengan latar jembatan merah sepanjang 4,8 kilometer tersebut. Senyum terus mengembang di wajah mereka.
Walau matahari bersinar terang, tetap saja hawa dingin menyelimuti pinggir jembatan tempat para pemain berfoto. Suhunya saat itu 70 Celsius.
Destinasi berikutnya pasti membuat kalap para shopaholic. Tidak bisa tidak. Buat yang ingin memuaskan diri berbelanja dengan segala macam pernik berbau San Francisco, para pemain dan pelatih bisa memenuhi hasratnya di kawasan Pier 39, salah satu pusat belaja dan atraksi turis paling kondang di sana. Kota tersebut, kendati kontur tanahnya berbukit, memang akrab dengan budaya maritim karena berada di pinggir Teluk San Francisco. Mulai gantungan kunci, tempelan kulkas, pajangan meja, hingga T-shirt bergambar cable car diborong para pemain.
Sembari berbelanja, para anggota tim yang dikapteni Abram Nathan (putra) dan Christine Aldora Tjundawan (putri) itu bisa menikmati lunch. Menunya? Tentu saja berbagai hidangan laut. Para pemain dan pelatih juga baru benar-benar kalap berbelanja ketika diantar ke kawasan Union Square.
Bagaimana tidak, di pertokoan yang bertebaran itu sejumlah brand fashion maupun sport terkemuka dibanderol miring banget. Kesempatan tersebut pasti sangat-sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Ya, saat itu semua riang, semua have fun. Bukan hanya para pemain, pelatih pun merasakan kebahagiaan.
Agung Christyantho, pelatih kepala tim putra, mengatakan sangat senang mendapat kesempatan ke San Francisco. Lebih dari itu, menjadi coach Honda DBL Indonesia All-Star adalah mimpinya yang tertunda. “Tahun lalu saya diberi oleh-oleh Abram Nathan jersey latihan Kings (Sacramento Kings, Red). Tahun ini saya ke Amerika,” ungkap pelatih asal SMA Saint John Tangerang itu. “Malah, saya bisa berangkat bareng Abram,” sambungnya. (nar/c4/nur)










Ketemu Rawon di Amerika

JAWA POS - Rawon adalah makanan khas Jawa Timur yang banyak dijumpai di berbagai tempat di Indonesia. Salah satunya, Surabaya. Namun, para pemain Honda DBL Indonesia All-Star 2015 tidak disuguhi rawon di tempat mereka menghabiskan waktu sebelum bertolak ke Amerika Serikat tersebut. Justru, di Amerika itulah, mereka bisa menyantap makanan berkuah hitam tersebut.
Rawon adalah salah satu menu yang disajikan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Francisco Ardi Hermawan ketika menyambut rombongan Honda DBL Indonesia All-Star di Wisma Indonesia, San Francisco, Selasa malam waktu setempat (10/11). “Kebetulan saya dari Surabaya. Jadi, saya pilih menu rawon,” ucap Ardi, lalu mempersilakan tamunya itu masuk ke ruang makan.
Setelah berhari-hari harus membiasakan lidah dengan makanan barat, mereka pun merasa mendapat kemewahan saat bertemu rawon, nasi putih, telur asin tumis udang, serta aneka kudapan khas Indonesia. Tak pelak, para pemain tersebut pun menyantapnya dengan lahap.
Walau terbentang ribuan kilometer dari habitat aslinya, rasa masakannya tetap maknyus dan otentik. Itu tidak mengherankan karena semua bahan makanan, termasuk keluak yang menjadi bumbu utama rawon, tersedia di took-toko kelontong milik orang keturunan Tionghoa. Ardi yang didampingi istrinya, Yulina Puspasari, berharap rombongan Honda DBL Indonesia All-Star pada tahun-tahun berikutnya bisa kembali mampir ke Wisma Indonesia.
General Manager PT DBL Indonesia, Elfira Ahsanti Mahda, pun merasa terhormat bisa diterima di tempat di Jalan Scott, San Francisco, tersebut. “Senang sekali bisa ke sini. Ini adalah kali pertama kami ke sini selama membawa tim Honda DBL Indonesia All-Star ke Amerika,” ungkap perempuan 30 tahun itu. Dia pun berjanji bertandang ke sana lagi pada tahun-tahun berikutnya.(nar/c20/nur)

Disambut Suhu 12 Derajat



JAWA POS - Amerika Serikat adalah negeri harapan bagi banyak orang. American dream. Tidak terkecuali bagi para pemain Honda Developmental Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2015. Mereka bermimpi mendapatkan pengalaman dan pelajaran bermain basket dari negeri yang liga profesionalnya paling elite di dunia itu.
Nah, setelah menempuh perjalanan panjang selama 24 jam dan 45 menit dari Surabaya, pada Senin (9/10) mereka menginjakkan kaki di tanah Amerika. Tepatnya di San Francisco. Waktu setempat menunjukkan pukul 19.40.
Leonardo Effendy mengatakan, ini adalah pengalaman berharga yang tidak boleh disia-siakan. “Pasti seneng banget bisa main basket di Amerika,” ucap pemain bertinggi badan 195 cm asal SMA Xaverius 1 Palembang tersebut, lalu tersenyum.
Suhu di kota yang masuk Negara Bagian California itu masih sejuk, 12 derajat Celsius. Bukannya kelelahan, para student athlete terbaik di Indonesia itu masih tampak semangat. Meski perjalanannya panjang dan lama, mereka tak henti tertawa dan bercanda hingga mendarat di San Francisco International Airport.
Selain selalu memasang wajah happy, ada satu hal yang tak henti mereka lalukan. Berfoto! Yes, anak-anak ini selalu sigap berpose kapan pun dan di mana pun. Turun dari pesawat Singapore Airlines (SQ 002), mereka langsung berfoto dengan latar belakang tulisan raksasa “Welcome to San Francisco” yang terpampang sebelum area imigrasi.
Setelah mengambil barang masing-masing, para pemain Honda DBL Indonesia All-Star 2015 plus anggota rombongan lainnya langsung naik bus yang telah menjemput. Mereka menuju Motel 6, tempat menginap selama di San Francisco. Danny Ridell, sang driver bus, menyambut dengan sangat ramah. Danny bilang, dirinya suka banget dengan rombongan DBL dari Indonesia. Dia mendapat pengalaman menyenangkan selama mengangkut grup Honda DBL Indonesia All-Star tahun lalu. “Saya sampai menolak mengangkut rombongan San Antonio Spurs demi membawa kalian. I love you, guys,” serunya, lalu disambut tepuk tangan para pemain.
Kebetulan, hari itu Spurs bertanding melawan Sacramento Kings di Sacramento. Mereka tiba di penginapan sejam kemudian. Menyantap makan malam, kemudian istirahat. Ketika bangun, mereka harus langsung sarapan, lalu bersiap untuk melakoni sejumlah agenda. Yaitu berkeliling Kota San Francisco, termasuk berfoto dengan latar belakang Jembatan Golden Gate yang legendaris itu.
Sebelum bertolak dari kota yang salah satu julukannya adalah Paris of the West itu ke Sacramento, mereka akan diundang makan malam oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di San Francisco Ardi Hermawan. Khoiris Sabeila, kepala rombongan Honda DBL All-Star 2015, bersyukur rombongannya sampai dengan selamat di Amerika Serikat. “Semoga anak-anak tetap sehat dan tidak ada masalah apa-apa sampai kembali ke Indonesia,” harap perempuan 26 tahun yang juga menjabat event supervisor PT DBL Indonesia itu.(nar/c19/na)

Tim Cewek Pede, Cowok Target Revans

JAWA POS - Bermain dan belajar basket di Amerika Serikat adalah pengalaman pertama bagi sebagian besar pemain Honda DBL Indonesia All-Star 2015. Memang, di tim itu tidak semua debutan.
Ada tiga pemain yang pernah merasakan serunya pengalaman di Amerika. Mereka adalah Abram Nathan dari SMA Saint John Tangerang, Christine Aldora Tjunndawan (SMA Saint Louis 1 Surabaya), dan Jasmin Diana Aojis (SMA Dyatmika Denpasar). Ketiganya bergabung dengan tim Honda DBL Indonesia All-Star 2014.
Jika dibandingkan dengan rekan-rekan lainnya, tentu mereka lebih berpengalaman. “Sekarang lebih cepat beradaptasi,” tutur Abram.
Small forward bertinggi badan 185 cm itu menambahkan, dirinya siap menghadapi suhu di San Francisco, Sacramento, plus Lake Tahoe yang bisa di bawah 10 derajat Celsius. Selain persiapan pribadi, dia membawa informasi berharga untuk teman-teman dan para pelatih yang baru kali ini bertanding di Amerika. Di antaranya berkaitan dengan lawan yang akan mereka hadapi dalam scrimmage game. Selama berada di Negeri Paman Sam, mereka dijadwalkan bertanding melawan South Lake Tahoe School (12/11) serta Natomas High School (14/11).
Sebenarnya, melawan tim dari luar negeri bukan barang baru bagi para All-Star. Sebelumnya, mereka menjajal kekuatan dua tim asal Australia, ADU Gold Coast All-Star dan Geralton Buccan eers Young Guns, dalam Honda DBL All-Star International Challenge 2015. Tapi, bagi Abram, tetap saja sensasinya berbeda. “Secara fisik memang sama. Tapi, anak-anak Amerika lebih powerful dan hustle,” ungkapnya.
Dalam dua kali uji coba tahun lalu, tim Honda DBL Indonesia All-Star putra selalu kalah. Melawan Natomas, mereka menyerah 35-41. Lalu, kontra Willam Jessup University kalah 56-60. Tak heran, dia pun memiliki keinginan untuk revans. “Paling tidak, harus menang tahun ini,” seru kapten tim putra tersebut.
Tim putri justru sebaliknya. Tahun lalu, mereka sukses meraup dua victory. Menang telak 43-9 kontra Natomas serta menang 38-34 atas Grant Union High School. Jasmin, anggota tim All-Star Putri 2014 yang kembali masuk tahun ini, menegaskan tim yang dibelanya sangat solid. “Teman-teman sekarang juga kenceng-kenceng larinya,” kata pemain yang bisa beroperasi sebagai shooting guard maupun point guard itu.(nar/c19/na)


Amerika, Kami Datang...


JAWA POS – Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Tim Honda DBL All-Star 2015 berangkat ke Amerika Serikat. Mereka bertolak dari Bandara Juanda, Surabaya, Senin (9/11). DBL All-Star dijadwalkan mendarat di San Francisco International Airport, Selasa malam.
Mereka sempat transit di Bandara Changi, Singapura. Grup yang berisi 38 orang itu mendarat di Negeri Singa pukul 13.10 setelah menempuh perjalanan 2 jam dari Juanda.
Senyum dan raut wajah cerah ditampakkan para pemain putra dan putri DBL All-Star saat keluar dari pesawat. Senyum mereka kian mengembang karena bisa merasakan kenyamanan KrisFlyer Gold Lounge di Terminal 3 Changi. Bagaimana tidak, di tempat itu, mereka bisa menikmati berbagai fasilitas sembari menunggu connecting flight selanjutnya. “Kami mendapat pelayanan spesial karena penerbangan ke Amerika di-support Singapore Airlines,” ujar General Manager PT Deteksi Basketball Lintas (DBL) Indonesia Elfira Ahsanti Mahda yang turut bersama rombongan.
Canda dan tawa terus mewarnai perjalanan mereka. Mulai di Surabaya, di atas pesawat bernomor penerbangan SQ2931 yang membawa ke Singapura, hingga di Changi, energi para pemain All-Star seakan tidak pernah habis. “Ya, kami sangat bersemangat. Sangat menyenangkan bisa melakukan perjalanan jauh dengan teman-teman yang seru,” kata Aloysius Winston Swen jaya, pemain Honda DBL All-Star 2015 asal SMA Santo Yoseph Denpasar, saat bersantai di lounge yang menghadap ke runway Changi itu.
Terang saja raut kelelahan belum tergambar pada wajah Winston dan teman-temannya. Sebab, mereka baru melakoni sebagian kecil perjalanan ke Amerika. Lepas dari Negeri Singa, mereka melanjutkan penerbangan ke Hong Kong. Di negara yang pernah menjadi bagian dari Inggris itu, mereka transit selama 1,5 jam. Berikutnya, mereka melanjutkan trip sebelum kemudian landing di San Fransisco. Jika dihitung dengan transit, para pemain Honda atau DBL All-Star 2015 harus melakoni perjalanan 24 jam plus 35 menit.
Tim yang dikapteni Abram Nathan (putra) dan Christine Aldorra Tjundawan (putri) tersebut dijadwalkan tiba di San Fransisco pada 9 November pukul 19.40. Waktu di San Fransisco lebih lambat 12 jam daripada WIB. Sampai di sana, mereka langung beristirahat di hotel. Waktu istirahat itu memang benar-benar harus dimaksimalkan para pemain. Sebab, agenda belajar dan bermain basket di AS begitu padat.(nar/c5/nur)

Dilatih Pemain Hall of Fame

JAWA POS - Selasa sore waktu Amerika Serikat, serangkaian agenda padat menanti tim Honda DBL All-Star 2015. Meski tim yang berisi student athlete terbaik Indonesia itu belum akan menjalani pertandingan. Malah agenda tim All-Star masih tergolong santai.
Selama sehari para pemain dan anggota rombongan lainnya bakal diajak untuk bertualang menjelajahi San Francisco. Agendanya adalah mengunjungi Fisherman’s Wharf, Pier 39, serta berfoto di jembatan Golden Gate yang menjadi tetenger kota itu.
Sebelum bertolak ke Sacramento untuk menjalani agenda-agenda seru lainnya, mereka akan diterima di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di San Francisco Ardi Hermawan. Nah, di Sacramento itulah, menu utama diberikan kepada para pemain Honda DBL All-Star 2015. Mereka akan mendapatkan coaching clinic dari Myree Bowden dan Henry Turner. Yang paling spesial tentu dari Ruthie Bolton, peraih dua emas Olimpiade sekaligus mantan pemain klub WNBA, Sacramento Monarchs.
Bolton bukan nama sembarangan karena dia merupakan anggota klub yang sangat prestisius, Women’s Basketball Hall of Fame. Berikutnya, seperti pada edisi-edisi sebelumnya, tim putra dan putri akan bertanding melawan tim-tim sekolah di sana. Mengingat padatnya agenda selama bertanding dan belajar di Amerika, para pemain mutlak harus menjaga kesehatan serta tetap disiplin. Hal itu ditegaskan Muhammad Hendra, asisten pelatih tim putri. “Saya di sini harus jadi bapak juga bagi anak-anak. Terkadang masih mengingatkan. Tapi, secara umum, mereka sudah mandiri dan disiplin,” papar pelatih asal SMK 2 Balikpapan tersebut.
Sementara itu, tim ADU Gold Coast All-Stars tak menyia-nyiakan kesempatan berkunjung ke Surabaya. Di hari terakhir sebelum kembali ke Australia, mereka menghabiskan waktu seharian di Jawa Timur Park 2, Kota Batu. ”Kami benar-benar bersenang-senang di sana,” ujar Wendy O’Brien selaku tour manager.(nar/mat/c6/nur)



Wednesday, November 4, 2015

Nervous, Tim Putra DBL All-Star Takluk

JAWA POS – Tim putra DBL All-Star menelan kekalahan di game perdananya pada ajang Honda DBL Indonesia International Challenge 2015. Ya, skuat Geraldton Buccaneers Young Guns berhasil membekuk mereka dengan skor 75-58.
Penampilan skuad DBL All-Star kemarin (3/11) di DBL Arena tak seimpresif biasanya. Sejak kuarter pertama, mereka tertinggal sembilan poin dari lawan. Para All-Star mengakhiri kuarter pertama dengan skor 9-18.
Di kuarter kedua, tim putra sempat memperkecil margin ketertinggalan dengan selisih tujuh poin. Namun, hingga kuarter ketiga, mereka belum mampu mengejar skor.
Pada kuarter keempat, performa para All-Star semakin turun. Offense mereka sering tak menghasilkan poin. Padahal, defense mereka cukup bagus. Beberapa kali mereka berhasil melakukan intersep dan steal. Sayangnya berakhir dengan jump shoot yang terburu-buru. Alhasil, field goal mereka hanya 23,8 persen.
Agung Christyantho, head coach tim putra, cukup kaget melihat permainan timnya kemarin. Sebab, di tiga sparring game sebelumnya, tim putra selalu bermain impresif. “Hari ini mereka bermain kurang lepas, sangat terlihat nervous. Waktu tos sebelum tanding aja, tangan mereka dingin,” ungkap Agung.
Pria kelahiran 1983 itu harus segera membenahi mental bertanding timnya sebelum berjumpa ADU Gold Coast All-Stars pada 7 November. “Anak-anak sudah bagus di defense. Offense-nya yang masih kurang. Menurut saya, itu karena mereka nervous,” jelas Agung.
Yullius Dobby Putrandana melontarkan komentar yang sama. Assistant coach tim putra itu menyatakan skuatnya berada dalam tekanan. “Kayaknya, mereka terbebani dengan status tuan rumah. Apalagi, ini kali pertama mereka tampil bersama dengan membanjirnya suporter di DBL Arena. Jadinya, ya mainnya kurang lepas,” ujar Dobby, sapaan akrabnya.
Menurut dia, dalam penguasaan teknik, tim putra sudah bagus. Di sparring game kontra UK Petra, Ubaya, dan Unair, mereka mempraktikkannya dengan baik ketika defense dan offense. “Tadi karena kurang pede. Big man kami kurang berani untuk berhadapan langsung dengan big man lawan,” lanjutnya.
Head coach Geraldton Mark Heron terlihat gembira begitu bel penanda akhir pertandingan berbunyi. Menurut dia, pada game kemarin, timnya sudah menemukan kembali mood bertanding. “Sebelumnya (2/11), ketika lawan Gold Coast, kami masih harus beradaptasi dengan cuaca panas dan keramaian di sini. Untungnya, hari ini anak-anak sudah bisa tampil bagus,” ujarnya.
Meskipun menang dengan margin 17 angka, dia tetap mengakui sulitnya menembus defense tim DBL All-Star. “Saya pikir defense mereka sudah bagus. Buktinya, beberapa kali kami kena steal. Kami beruntung karena offense mereka hari ini kurang bagus,” terang Mark.
Sementara itu, hari ini (4/11) tim putri DBL All-Star akan berhadapan dengan tim putri ADU Gold Coast All-Stars di DBL Arena. Pada pertandingan kemarin (3/11), tim dari Australia itu dikalahkan Unair 60-56. (mat/c19/tom)

Sempatkan Balap Karung di St Louis

JAWA POS - Kedatangan ADU Gold Coast All-Stars ke Surabaya tidak hanya untuk bertanding di ajang Honda DBL Indonesia International Challenge 2015. Mereka juga melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Surabaya. Salah satu sekolah yang dikunjungi kemarin (3/11) adalah SMA St Louis 1 Surabaya. Di sana mereka juga menjalani sparring game dengan tim basket SMA St Louis 1 Surabaya.
Sebelum memulai game tersebut, mereka pun disambut warga sekolah yang diwakili Stevanus Arianto, sang wakil kepala sekolah. Stevanus menyatakan kunjungan tim Gold Coast ke sekolahnya bisa menjadi kesempatan bagi tim basket SMA St Louis untuk menjajal skill mereka. “Tentunya, ini menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk saling bertukar ilmu,” ujarnya saat menyambut tim Gold Coast.
Di sparring game kemarin, Gold Coast unggul jauh dari tim tuan rumah. Mereka sukses melibas tuan rumah dengan skor 61-32. Ya, para pemain St Louis memang kalah tinggi jika dibandingkan dengan pemain Gold Coast. Di sela-sela half time, panitia pun membuat game kecil-kecilan, yakni balap karung estafet. Skuat tim Gold Coast putri diajak menjadi peserta. Lawannya ialah siswa-siswa St Louis yang menonton sparring game. Ternyata, lomba itu dimenangkan tim putri Gold Coast.
Brea Hamill, salah seorang anggota tim Gold Coast yang ikut serta dalam lomba balap karung, merasa senang diajak ikut lomba balap karung tersebut. Dia pernah melakukannya di Australia sebelumnya. “Ya, waktu itu buat seru-seruan aja, enggak nyangka di sini malah menang,” ujarnya, lalu tertawa.
Pero Cameron, head coach tim Gold Coast, pun senang dengan sambutan meriah yang diberikan tuan rumah meskipun harus membiasakan diri di tempat dengan cuaca yang panas. “Saya berterima kasih kepada pihak sekolah yang menyambut kami. Kami merasa terhormat sekali,” ungkap Pero. (Mat/c20/tom)

APPI Keluhkan Kontrak Pemain

JAWA POS – Asosiasi Pemain Pro fesional Indonesia (APPI) mengeluhkan sistem kontrak pemain dalam sejumlah turnamen yang berlangsung di tanah air. Di antara semua turnamen, salah satu yang paling mereka permasalahkan adalah kontrak pemain yang diberlakukan sejumlah klub dalam perhelatan Piala Presiden.
Berdasar laporan dari sejumlah pemain, banyak klub yang tidak manusiawi menerapkan kontrak. Akibatnya, substansi digelarnya sejumlah turnamen untuk membantu pemain agar tetap survive akibat kompetisi sepak bola yang sedang dihentikan PSSI menjadi hilang. Sebab, turnamen tersebut hanya menguntungkan kantong para elite klub dan operator turnamen.
Sementara itu, sebagian besar pemain hanya bisa menjadi ob jek eksploitasi karena mendapat fee yang sangat kecil. “Kami akan mengirimkan permintaan kepada Mahaka untuk memberlakukan standar minimum kontrak,” kata anggota Executive Committee APPI Kurniawan Dwi Yulianto setelah bertemu delegasi FIFA kemarin. Mahaka yang dimaksud Kurniawan adalah Mahaka Sports and Entertainment, operator tunggal turnamen tersebut. Menurut dia, Mahaka yang juga terlibat sebagai operator turnamen Piala Jenderal Sudirman itu bisa bersikap tegas kepada klub-klub yang masih tidak berperikemanusiaan dalam memberikan kontrak bagi pemain.
Kurniawan menyatakan, selama turnamen Piala Presiden lalu, tidak ada keseragaman dari klub dalam memberlakukan kontrak. Ada pemain yang hanya dibayar setiap pertandingan. Ada juga pemain yang dikontrak perbulan saja. Artinya, bila dalam satu pertandingan pemain tidak diturunkan, dia tidak akan dibayar. “Begitu juga pemain yang hanya mendapat kontrak satu bulan. Kalau timnya tidak lolos ke babak selanjutnya, dia juga tidak mendapat bayaran,” jelasnya. “Ada pemain yang cedera, tapi penanganannya ala kadarnya,” kata pria yang juga mantan pemain timnas Primavera itu.
Wakil Ketua APPI Bambang Pamungkas menambahkan, akibat kontrak pemain yang jauh dari ideal itu, dirinya memilih tidak berlaga bersama Persija Jakarta di Piala Jenderal Sudirman nanti. “Bisa jadi begitu,” ujar Bambang saat ditanya apakah kontrak dengan manajemen Persija bermasalah hingga dia memilih absen.
CEO Mahaka Hasani Abdulgani mengatakan, keluhan APPI tersebut lebih pantas disampaikan kepada manajemen klub. “Sebab, semua kewajiban kami ke klub seperti match fee dan akomodasi sudah dipenuhi. Kalau dari klub ke pemain ada masalah, itu bukan lagi urusan kami,” tegasnya.(dik/c7/ko)

PSSI Klaim Masuk Tim Khusus

JAWA POS – Pemerintah dan PSSI ternyata mempunyai persepsi sendiri soal tim khusus yang akan dibentuk FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Ya, itu terlihat dari sikap para elite PSSI yang menyatakan bahwa mereka juga terlibat dalam tim yang dibentuk untuk mengakhiri kisruh sepak bola nasional tersebut.
Kozo Tashima
Padahal, sesuai kesepakatan awal antara FIFA dan Presiden Indonesia Joko Widodo, tim khusus itu dibentuk dari unsur pemerintah dan perwakilan dari FIFA serta AFC (Federasi Sepak Bola Asia). Tetapi, belakangan, PSSI menyatakan bahwa mereka harus menjadi bagian dalam tim tersebut. “Hasilnya sudah jelas bahwa kita akan membentuk tim dan akan segera disusun. Tim itu akan melibatkan seluruh unsur. Yang dari pemerintah ada. Yang dari PSSI ada. Yang dari pelatih, pemain, dan media sampai pihak PT Liga Indonesia juga ada,” ujar Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti di kantor PSSI kemarin (2/11).
Menurut dia, tim tersebut akan dibentuk langsung oleh FIFA. Artinya, tim itu bukan dibentuk pemerintah maupun PSSI. “Tim ini berfungsi me-reform sepak bola Indonesia. Katanya ingin me-reform, ayo. Yang disampaikan presiden kita apresiasi dalam perbuatan, bukan dalam omongan,” tegasnya.
Yang dikatakan La Nyalla tersebut jauh berbeda dengan pernyataan perwakilan federasi sepak bola internasional itu. Ya, dalam rilis delegasi FIFA setelah pertemuan dengan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) di kantor PSSI kemarin, mereka tidak secara eksplisit menyarankan tim khusus tersebut harus terdiri atas komponen yang dimaksud La Nyalla itu. “Delegasi juga mencatat bahwa semua pemangku kepentingan sepak bola Indonesia, termasuk Liga, pemain, media, dan pemerintah, yang sepenuhnya mendukung mengakhiri kebuntuan dalam sepak bola Indonesia. Delegasi akan mempresentasikan temuan-temuan mereka kepada Komite Eksekutif FIFA dalam rapat pada 2 dan 3 Desember 2015,” tulis pernyataan dalam rilis FIFA tersebut.
Namun, pernyataan FIFA dalam rilis mereka itu, oleh PSSI, dimaknai seakan-akan para pemangku kepentingan seperti Liga, pemain, dan media tersebutlah yang harus dimasukkan dalam tim khusus itu. Padahal, FIFA tidak secara khusus menyebutkan yang harus menjadi bagian dalam anggota dari tim yang dibentuk tersebut.
Sayangnya, terkait dengan kepastian pembentukan tim itu, tidak seorang pun elite FIFA tersebut yang bersedia memberikan komentar. Ketua delegasi Kozo Tashima yang juga anggota Komite Eksekutif FIFA tidak mau berkomentar banyak. “Silakan lihat rilis kami, semua pernyataan kalian sudah terjawab di sana,” kata Kohzo, lantas naik ke mobil.
Menteri Pemuda dan Olah raga Imam Nahrawi juga mengaku terkejut dengan adanya perwakilan PSSI dan unsur-unsur lain yang harus masuk dalam tim khusus yang telah mereka sepakati dengan FIFA tersebut. “Karena kesepakatan awal di istana, tim itu hanya terdiri atas wakil pemerintah, FIFA, dan AFC. Tetapi, kalau FIFA dalam perkembangannya meminta lain, kami akan pelajari itu semua,” ucapnya. “Namun, bagi saya, sikap FIFA yang mulai melibatkan pemerintah tersebut adalah sebuah langkah maju untuk mereformasi sepak bola nasional,” imbuhnya.(dik/c20/ko)

Sulitnya Merawat Harapan


JAWA POS – Liga Champions bersahabat dengan tradisi-tradisi. Arsenal memiliki itu. Memang mereka belum pernah juara. Setidaknya, sebelas musim terakhir tim berjuluk The Gunners tersebut selalu lolos ke fase knockout.
Musim ini tradisi itu bisa saja terhenti. Hanya kemenangan yang bisa menjaga harapan mereka lolos dari persaingan di grup F. Masalahnya, agar harapan itu terjaga, mereka harus mengalahkan Bayern Muenchen di Allianz Arena dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 03.45 WITA).
Saat ini Arsenal menghadapi situasi yang sulit di grup F. Mereka menjadi penghuni dasar klasemen dengan raihan tiga poin. Kalau kalah, upaya mereka untuk lolos dari grup sangat sulit. Secara matematis mereka belum habis, tetapi bisa menjadi misi yang mustahil. Lebih-lebih jika dini hari nanti mereka kalah oleh Bayern, dan Olympiacos yang sekarang berada di posisi kedua klasemen grup F dengan mengemas enam poin menang atas Dinamo Zagreb. Jelas itu mimpi buruk.
Bagaimana tidak, dengan hasil itu Bayern dan Olympicos sama-sama mengemas sembilan poin dan tersisa dua laga. Tambahan satu poin saja dari dua laga yang tersisa sudah memastikan mereka lolos dari grup F. Nasib bakal lebih baik bagi Arsenal apabila bisa menang atas Bayern dini hari nanti dan pada saat yang sama Olympicos kalah oleh Zagreb. Itu akan membuat semua tim mengoleksi enam poin. Persaingan di sisa dua laga bakal sangat menarik.
Namun, sekarang Arsene Wenger tidak perlu memikirkan hasil dari laga tim lain. Ada baiknya dia lebih berfokus merawat harapan untuk lolos. Itu hanya bisa dilakukan kalau dapat melanjutkan tren hebat selama Oktober lalu. Tentu sulit mengulang kemenangan atas Bayern yang digapai pada pertemuan sebelumnya di Emirates Stadium. Namun, performa hebat mereka selama Oktober bisa meningkatkan kepercayaan diri menuju Allianz Arena. Di Premier League bulan lalu Arsenal menyapu bersih kemenangan. “Aku menginstruksikan untuk bisa mendapat poin kali ini,” ujar Wenger sebagaimana dilansir Reuters. “Namun, menjinakkan Bayern dengan serangan mereka yang berkualitas adalah hal sulit selama 90 menit ke depan. Kami mencamkan ini; lakukan pressure seperti yang kami bisa dan berusaha untuk mencetak gol,” lanjut pelatih asal Prancis tersebut.
Wenger punya modal dalam meredam serangan Bayern. Selain empat kemenangan beruntun di Premier League se la ma Oktober, Arsenal memiliki partner serangan sempurna dalam diri Olivier Giroud dan Mesut Oezil. Keduanya bisa turun sebagai starter dini hari nanti. Pada musim ini, kolaborasi ke duanya menjadi yang tersubur. Oezil menyumbangkan empat assist yang berujung gol ke pada Giroud. Raihan itu lebih banyak satu gol ketimbang servis Oezil kepada Alexis Sanchez yang berbuah tiga gol.
Selain itu, Giroud memiliki satu lagi senjata rahasia. Yaitu, sundulan. Dengan cara tersebut, Arsenal tentu memiliki keunggulan ketika terjadi duel dari bola mati. Striker timnas Prancis berusia 29 tahun itu sudah melesakkan empat gol lewat kepala di semua ajang. “Mereka (Bayern) pastinya sangat marah,” ujar bek tengah sekaligus kapten kedua Arsenal Per Mertesacker. “Sebab, kami adalah tim pertama yang mampu menantang dan mengalahkan mereka. Mereka pastinya akan agresif dalam memburu bola dan menunjukkan bahwa mereka lebih baik daripada kami,” jelas Mertesacker kembali.
Namun, Wenger mempunyai handicap pada laga kali ini. Kekurangan itu tidak lain adalah tidak mempunyai barisan cadangan yang berkualitas sama dengan first team-nya. Gap kualitas itu terjadi karena badai cedera yang terjadi di klub berlogo meriam tersebut. Sembilan pemain—sialnya adalah pilar kunci—tergolek di ruang perawatan karena mengalami cedera. Mereka itu,
antara lain, Theo Walcott (cedera betis), Alex OxladeChamberlain (hamstring), Aaron Ramsey (hamstring), Jack Wilshere (cedera betis), dan Danny Welbeck (cedera lutut).
Banyaknya pemain penting yang cedera itu belum ditambah dengan fakta bahwa mereka kerap kesulitan kala berhadapan dengan para wakil Jerman di kompetisi Benua Biru. Dari 28 kali pertemuan, Arsenal memenangi 12 laga dan 11 kali menelan kekalahan. Mimpi buruk bagi Wenger bertambah dengan kembalinya winger Bayern Arjen Robben dari cedera otot ketika membela timnas Belanda di ajang kualifikasi Euro September lalu. Robben bahkan mencetak satu gol ketika Bayern menggulung FC Koln 4-0 pada 24 Oktober lalu. Kembalinya winger 31 tahun itu jelas menambah daya gedor klub yang mempunyai julukan lain FC Hollywood itu dengan ditopang Robert Lewandowski dan Douglas Costa.
Lewandoski sendiri berujar bahwa dirinya gatal untuk kembali mencetak gol setelah gagal menyumbangkan gol ketika dikalahkan Arsenal dan ditahan imbang Eintracht Frankfurt pekan lalu. “Aku sudah melewati dua pertandingan tanpa gol,” ujar Lewy sebagaimana dilansir London Evening Standard. “Aku sudah pasti ingin kembali mencetak gol. Aku bakal mempertaruhkan segalanya untuk itu,” tutur eks striker Borussia Dortmund itu.
Der trainer Bayern Pep Guardiola sendiri menyatakan sudah memiliki resep untuk menaklukkan Arsenal. Resep itu tidak lain adalah ketergantungan Arsenal akan Giroud setelah Walcott dan Oxlade Chamberlain cedera. Dengan begitu, mereka pasti bakal memainkan bola-bola panjang. Karena itu, Guardiola bakal menginstruksi para pemainnya untuk menerapkan pressing ketat agar Giroud tidak sempat mendapat suplai bola. “Arsenal tentu saja sangat kuat,” ujar Guardiola sebagaimana dilansir Goal. “Mereka pasti bakal memainkan sepak bola menyerang. Namun, akan sangat sulit ketika mereka melawan kami dengan pressing bagus yang kami miliki,” jelas pelatih asal Spanyol tersebut.(apu/c4/ham)

Kejar Victory sebelum Pergi


JAWA POS – Apapun hasil yang diraih Chelsea saat menjamu Dynamo Kiev dini hari nanti rasanya sulit menyelamatkan masa depan Jose Mourinho.  Mou—sapaan Mourinho—mungkin bakal didepak akhir pekan ini.
Willian (Chelsea)
Prediksi itu disampaikan Dan Levene, jurnalis yang juga fans berat Chelsea. “Saya dengar dari internal klub, dia (Mourinho) memang akan pergi pada Minggu (8/11),” kata Levene kepada 101greatgoals. “Seperti vonis pemecatan (pelatih) sebelumnya, Chelsea hanya menunggu momen yang tepat. Mereka menunggu kesempatan untuk meminimalkan dampak negatif buat klub,” ujarnya.
Rumor itu diperkuat dengan kehadiran Carlo Ancelotti dan Claude Makalele di London. Ancelotti bakal didapuk sebagai pelatih dan Makalele menjadi asisten. Namun, saat bertemu dengan wartawan, Ancelotti mengatakan bahwa kehadirannya di London hanya untuk menikmati masa liburan. “Jadi bukan karena ada urusan dengan Roman Abramovich (bos Chelsea),” ujar Ancelotti.
Mourinho terlihat mulai pasrah. Tidak ada lagi komentar yang meledak-ledak saat ditanya soal kelanjutan karirnya. “Pada Mei 2004, atau setelah Porto memenangi Liga Champions, saya pernah berkata dalam jumpa pers,” kata Mourinho kepada situs resmi UEFA. “Bahwa suatu hari nanti, dalam karirku, periode buruk itu akan datang,” ujarnya.
Pelatih asal Portugal itu menegaskan, saat ini konsentrasinya hanya tercurah untuk laga melawan Kiev. Dia berharap bisa meraih victory dalam laga ini. Sebab, Chelsea saat ini berada di peringkat ketiga grup H. Mereka baru mengantongi empat poin. “Saya sebetulnya tahu problem yang ada di tim ini. Sebab, saya sudah berada di sini (Chelsea) dalam waktu yang cukup lama,” ujarnya. “Saya tidak perlu menyalahkan problem sosial atau politik. Ini adalah kombinasi dari sejumlah faktor,” lanjut mantan pelatih Real Madrid dan Inter Milan itu.
The Blues—julukan Chelsea—sudah bisa menurunkan Branislav Ivanovic. Bek kanan asal Serbia itu absen tiga pekan karena cedera hamstring. Sebaliknya, Radamel Falcao harus menepi karena cedera otot. Chelsea hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Kiev di NSK Stadium dua pekan silam. Namun, Kiev punya rekor buruk di Inggris. Klub Ukraina itu belum pernah menang dalam 12 kali lawatan ke Inggris (2 kali seri, 10 kali kalah). Fakta itulah yang membuat Sergiy Rebrov berhati-hati dalam memberikan pernyataan. “Chelsea sedang terpuruk? Saya percaya mereka akan bangkit besok (dini hari nanti),” ucap pelatih Kiev itu.(dra/c/bas)


Berang Dituduh Pembangkang

JAWA POS - Presenter BBC Garry Richardson membuat pernyataan mengejutkan. Garry mengaku bahwa dirinya mendapat informasi ada pemain senior yang mulai membangkang terhadap Jose Mourinho.
Bentuk pembangkangan itu berupa bermain asal-asalan di lapangan dengan harapan Chelsea menelan kekalahan. “Ya, ada individu yang mencoba membuat tim ini (Chelsea) tidak stabil,” ujar Garry kepada Mirror.
Nah, spekulasi soal individu yang dimaksud Garry pun bermunculan. Media langsung menuding Cesc Fabregas-lah biangnya. Maklum, performa Fabregas awal musim ini memang merosot drastis. Dia hanya mencetak 1 gol dan 2 assist dalam 15 kali penampilan di semua ajang. Tudingan itu membuat Fabregas berang. Dia langsung memberikan klarifikasi. “Saya ingin memberikan klarifikasi, terutama berita di beberapa media online terkait keberadaan saya di klub,” ucap Fabregas. “Saya sangat senang berada di Chelsea sejauh ini. Dan saya memiliki hubungan yang apik dengan pelatih,” tutur mantan pemain Barcelona itu.
Fabregas balik menuduh bahwa ada seseorang yang mencemarkan nama baiknya. “Pengacau ini ingin memperparah kondisi Chelsea,” kecamnya.
Mourinho ikut memberikan klarifikasi. Menurut dia, tak ada anak asuhnya yang menunjukkan sikap membangkang. “Itu tuduhan yang menyedihkan,” keluh Mourinho. “Sebab, mereka menuduh pemain atau salah satu pemain telah membangkang,” ujarnya. “Jika saya menuduh kalian adalah wartawan pembangkang, Anda tentu sangat kesal. Lalu, Anda pasti akan mengajukan tuntutan hukum,” paparnya.(dra/c19/bas)

Carneiro Siap Tuntut Mou

JAWA POS - Masalah yang merundung tactician Chelsea Jose Mourinho semakin besar saja. Sedang puyeng menghadapi kondisi internal tim, dia direpotkan masalah lain yang merupakan buah kelakuannya pula. Mourinho menghadapi tuntutan hukum dari mantan dokter tim Chelsea, Eva Carneiro.
Eva Carneiro
Dikutip dari Skysports, pengacara Carneiro kemarin menyiapkan serangkaian tuntutan kepada Mourinho. Semua disebabkan arogansi Si Special One ketika Chelsea ditahan imbang Swansea pada 8 Agustus silam. Dia mencecar dan mencemooh Carneiro yang sedang merawat pemain di lapangan. Ucapan Mou yang menyebut sang dokter naif dan impulsif juga menjadi bagian dari tuntutan perbuatan tidak menyenangkan. “Awalnya, masalah ini mungkin mengenai perlakuan yang tak setara untuk urusan gender,” ucap pakar hukum sekaligus pengacara ketenagakerjaan Helen Brooks. “Namun, yang terjadi kemudian adalah pencemaran nama baik terhadap tenaga profesional yang sedang bekerja,” lanjut dia.
Menurut Brooks, sikap Mourinho terhadap Carneiro kala itu merupakan pelanggaran kerja profesional. Sebagai tenaga medis profesional sebuah klub, Carneiro punya kekuasaan tak terbatas dalam situasi tertentu. Termasuk saat menangani Eden Hazard yang mengalami cedera di lapangan. Walau tenaganya sangat dibutuhkan tim, Hazard tetap harus mendapat treatment yang sesuai.
Proses sidang ketenagakerjaan tersebut bisa memakan waktu hingga enam bulan. Bergantung bukti-bukti yang terkumpul. Ulah Mourinho yang melarang Carneiro berada di lapangan saat pertandingan juga mengundang cercaan. Sebab, medis termasuk salah satu aspek yang harus tersedia dalam pertandingan.(dra/c5/na


Tuesday, November 3, 2015

Madridista Itu Kejam


JAWA POS - Kalah ada fans yang kejam, Real Madrid terhitung sebagai salah satunya. Menang saja tidak pernah cukup. Harus menang dan bermain indah.
Berapa banyak pelatih yang menjadi korban dari kekejaman publik Santiago Bernabeu. Karena itu, tidak ada alasan bagi Real untuk mempertontonkan laga membosankan tanpa gol layaknya bentrokan pertama dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada 21 Oktober lalu. Itulah tugas Cristiano Ronaldo dkk dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 03.45 WITA).
Sejatinya, peluang untuk melihat laga semembosankan sebelumnya sulit terjadi di Santiago Bernabeu. Selain karena Madridista, sebutan fans Real, sangat kritis, statistik mendukung itu. Terhitung sejak 7 November 2005, dari 273 laga semua ajang di Madrid, hanya lima yang berakhir dengan imbang tanpa gol. Kali terakhir, tim berjuluk Los Blancos itu bermain membosankan kala ditahan seri Malaga pada jornada keenam La Liga, 26 September lalu. Apabila dipersentase, hanya 1,8 persen laga kandang Real yang tidak mampu menciptakan sebiji gol pun dalam satu dekade terakhir.
Apalagi, matchday keempat nanti menjadi pijakan bagi kedua klub untuk memastikan diri lolos dari fase grup. Apabila Real atau PSG menang, si pemenanglah yang melaju terlebih dahulu. Syaratnya, dalam laga lain di grup A, Malmoe harus tumbang di kandang Shakhtar Donetsk. Real dan PSG kini masih mengoleksi tujuh poin. Apabila Malmoe tumbang, perolehan 10 poin Real atau PSG tidak bisa dikejar dengan sisa dua pertandingan fase grup. Motivasi untuk lolos lebih awal itulah yang akan menjauhkan Santiago Bernabeu dari laga membosankan. “Ini laga penting bagi kami untuk mengamankan step-by-step target mengangkat trofi di Liga Champions musim ini,” ujar kiper Real Keylor Navas dalam wawancara kepada situs resmi UEFA. “Makanya, kami perlu menyiapkan laga ini dengan sebaik-baiknya,” lanjutnya.
Navas menjadi satu bagian terpenting di balik kekuatan Real yang baru kebobolan empat gol dalam semua ajang musim ini. Menurut dia, Real bisa berbuat lebih banyak bukan hanya dalam urusan pertahanannya, melainkan juga untuk sisi serangan. Pelajaran dari Paris yang terlalu sering membuang peluang akan jadi pegangan dalam laga nanti.
Pada bentrokan pertama, hanya 35 persen tembakan Cristiano Ronaldo dkk tepat sasaran. Statistik itu membaik di laga La Liga setelahnya, mulai lawan Celta Vigo (24/10) dengan 55,5 persen on goal sampai 54,5 persen ke gawang Las Palmas (31/10). Kombinasi antara bertahan sempurna dan menyerang dengan ganas disebut Navas akan menjadi senjata mematikan yang siap melukai Les Parisiens, julukan PSG.
Sama seperti pada pertemuan sebelumnya, lini serang Real belum akan full team. Gareth Bale masih menjalani pemulihan pasca-cedera betis. Lalu, Karim Benzema juga baru sembuh dari hamstring. Marca menyebutkan keduanya masih bisa dimainkan, tetapi akan memulai dari bangku cadangan.
Dengan hanya menyisakan Ronaldo sebagai bagian trio BBC untuk starter, pelatih Rafael Benitez kembali memainkan formasi 4-3-3. Di atas kertas, Ronaldo tetap bermain di sayap kiri, lalu Isco di sayap kanan dan Jese Rodriguez di posisi striker. Namun, dalam pertandingan, Ronaldo bisa bertukar posisi dengan Jese. Formasi seperti itu kerap dimainkan Benitez begitu Bale absen. Termasuk saat bentrokan pertama di Paris. Dalam analisisnya, hanya kurang konsentrasi yang membuat anak asuhnya gagal menang kala itu. “Dan sekarang, saya ingin melihat yang terbaik dari tim kami,” ujarnya dalam konferensi pers tadi malam.
Pelatih yang pernah memberikan gelar juara Liga Champions kepada Liverpool pada edisi 2004–2005 tersebut menilai, PSG selevel dengan anak asuhnya. Selain sama-sama unbeaten di semua ajang, kedua tim sama-sama punya kualitas serangan dan defense terbaik di liga masing-masing. Apabila Real mencetak 24 gol dan kebobolan 4 gol dalam 10 jornada, PSG sudah mencetak 26 gol dan kebobolan 6 gol dari 12 journee.
Di sisi lain, pertandingan tandang kali ini disebut mediamedia di Prancis sebagai ujian bagi pelatih Laurent Blanc. Meskipun, masih panjang jalan PSG untuk melanjutkan tren selalu lolos ke 16 besar Liga Champions tiga musim terakhir. Andaikan kalah di Madrid, masih ada dua laga lain di grup A yang bisa jadi pijakannya untuk mendampingi Real. Mulai bertandang ke Malmoe (25/11) dan terakhir menjamu Shakhtar Donestk (8/12).
Di Le 10 Sport, Nasser Al Khelaifi sebagai petinggi PSG menjadikan pertandingan kali ini sebagai acuan untuk memperpanjang atau tidak durasi kontrak mantan entraineur timnas Prancis itu. Kontrak Blanc habis akhir musim ini.
Sayang, PSG tidak turun dengan kekuatan terbaik. Terutama di sektor tengah dan belakang nya, Javier Pastore dan Marquinhos. Kondisi Pastore sedang tidak fit, sedangkan Marquinhos dibekap cedera paha. Satu-satunya kabar gembira bagi Blanc adalah kembalinya bek tengah David Luiz dari cedera lutut. Kembalinya Luiz akan memperkuat pertahanan PSG bersama Thiago Silva. “Kedua tim sama-sama berpeluang menang. Kami gagal menang di Paris karena di bawah tekanan sebagai tuan rumah. Tetapi, ceritanya akan beda jika di luar kandang,” kata Blanc seba gaimana dikutip dari situs resmi klub.(ren/c19/ham)


Selamat Datang di Rumah Kedua

JAWA POS - Selain Rosario, Madrid adalah rumah kedua bagi Angel di Maria. Banyak kenangan manis yang didapatkannya selama empat musim di ibukota Spanyol tersebut bersama Real Madrid. Dini hari nanti dia kembali ke sana.
Ya, kali ini Di Maria datang sebagai lawan. Dia akan mengisi lini serang Paris Saint-Germain (PSG). Namun, belum tentu ada sambutan spanduk selamat datang baginya. Apalagi kalau dia menjebol gawang Real nanti. Bagi Di Maria, inilah reuni pertama dengan publik Santiago Bernabeu sejak dirinya hijrah pada musim panas 2014 menuju Manchester United. “Saya tidak akan pernah melupakan fans Real. Tepuk tangan mereka saat pertandingan terakhir saya di Santiago Bernabeu tetap spesial bagi saya. Kalau bisa, saya akan selalu berterima kasih kepada mereka,” ujar Di Maria dalam sebuah sesi wawancara dengan Marca sebelum terbang ke Madrid.
Selain ikut mempersembahkan enam trofi bagi Madrid, termasuk trofi Liga Champions 2013-2014, Di Maria nyaris tidak tergantikan selama empat musim di Real. Sebanyak 190 laga dan 36 gol dia catatkan bagi Real. “Kalau bisa saya mengulang waktu, saya ingin kembali bertahan di Madrid,” katanya.
Namun, dia mengakui, keretakan hubungan dengan Presiden Real Florentino Perez-lah yang membuatnya pergi dari Madrid menuju Manchester. Namun, jauh dari rumah kedua tidak membuat Di Maria nyaman. Di Manchester, selain hubungannya dengan Manajer Louis Van Gaal tidak harmonis, beberapa kejadian di luar arena, termasuk saat rumahnya disatroni maling, membuatnya tidak tenang.
Demikian pula begitu dirinya tiba di Paris. Belum genap setengah musim Di Maria menjadi bagian dari skuat mahal PSG, kritik sudah berdatangan. Kontribusi 4 gol dan 3 assist dari 11 kali laga di Ligue 1 serta Liga Champions dianggap belum sepadan dengan harga GBP 44 juta (Rp 929,7 miliar) yang digelontorkan PSG.
Berbicara kepada BeIn Sports, Di Maria menilai kritik itu salah alamat. “Saya bukan penyerang murni. Saya juga bukan goal getter. Saya bermain tidak untuk tujuan mencetak gol. Saya hanya senang mencetak gol. Yang perlu diingat, saya bukan penyelamat PSG,” ucap El Fideo, julukan Di Maria.
Untung, dalam reuni pertama Di Maria ini, tidak akan ada boo dari fans Real. Garansi itu diberikan Marcelo, bek kiri Real. “Dia akan mendapat sambutan hangat di sini. Sungguh kehormatan bisa kembali bermain dengan dia. Dia pemain hebat dan teman yang hebat,” tutur Marcelo sebagaimana dilansir dari FourFourTwo.(ren/c5/ham)

Sunday, November 1, 2015

Muncul Skenario Pecat Lorenzo

JAWA POS – Berbagai upaya untuk meredakan ketegangan setelah insiden tikungan 14 di Sepang pada Minggu lalu (25/10) sudah dilakukan. Namun, perseteruan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez tidak juga mereda. Malah terus menjadi-jadi.
Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
Di Yamaha, ketegangan antara kubu Rossi dan Lorenzo juga terus meruncing. Direktur Tim Yamaha Massimo Meregalli mengatakan bahwa konflik di antara keduanya tidak bisa dihindari. Dia akan perlu mempertemukan Rossi dan Lorenzo menjelang GP Valencia pekan depan (8/11) untuk meredakan situasi. “Ya, kami memang perlu duduk bersama. Tidak hanya membahas insiden di Sepang,” ungkap Meregalli kepada Corriere dello Sport. “Kami harus mengobrol. Bukannya membahas hal-hal teknis untuk persiapan GP Valencia. Sebab, soal teknis akan dibahas pada Rabu seperti biasanya,” lanjut dia.
Lorenzo sedang menjadi sorotan di internal Yamaha. Aksinya mengacungkan jempol ke bawah saat Rossi menerima piala di podium ketiga GP Malaysia dianggap sebagai tindakan melawan tim. Dia juga menolak ikut berpesta sampanye di podium yang menambah kegeraman pihak Yamaha. Puncaknya, Lorenzo menyatakan bahwa seharusnya Rossi mendapat hukuman lebih berat. Yakni, didiskualifikasi dari balapan atau sama sekali tidak mendapat poin, sama dengan Marquez yang dia tendang.
Kontra dengan sikap Yamaha yang mengajukan banding atas keputusan race director. Kepada Jawa Pos saat itu, Lorenzo jelas-jelas menyatakan sudah kehilangan respek terhadap rekan setimnya tersebut. Pernyataan itu sekaligus memunculkan dugaan bahwa Yamaha akan memutus kontrak dia untuk musim depan. Lorenzo telah menandatangani kontrak dengan Yamaha hingga akhir 2016. Namun, perseteruan dia dengan Rossi jelas membuat tidak sehat suasana di internal tim. Sejumlah skenario kemudian muncul (lihat grafis).
Salah satunya, Lorenzo “dibuang” ke Ducati. Dia sudah berkali-kali dikabarkan menjadi target tim pabrikan Italia itu. Yang paling anyar, awal musim ini Ducati secara blak-blakan menyatakan sedang mendekati Lorenzo untuk mengisi satu kursi balapnya musim ini. Ketika itu, Lorenzo menolak. Skenario lain, Lorenzo pindah ke Honda. “Kontrak hanya akan menjadi sebuah kertas perjanjian. Semua skenario masih bisa terjadi jika melihat situasinya seperti saat ini,” ujar Carlo Penat, rider manager Ducati.
Di sisi lain, Marquez punya masalah sendiri. Dua wartawan televisi Italia berusaha memaksa masuk ke rumah Marquez di Lleida pada Jumat (30/10) untuk merekam kegiatannya. Menurut El Pais, dua wartawan yang bekerja untuk program TV Italia Le Iene (alias Si Hyena) itu bernama Stefano Corti dan Alessandro Onnis. Le Iene adalah program komedi satir yang membahas berbagai kontroversi. Perkelahian pun terjadi ketika keluarga Marquez mencoba menghentikan aksi mereka mengambil gambar.
Manajemen Le Iene membantah. Menurut mereka, dua wartawan tersebut sedang bekerja untuk mengirimkan “Cup of Shit”, yakni sebuah ”penghargaan satir” untuk performa Marquez di Sepang. “Tapi, semua tidak berjalan mulus,” tulis manajemen di Facebook.
Perwakilan Le Iene bilang, dua wartawan itulah yang diserang keluarga Marquez. ”Mereka merebut kamera dan menghapus isi memory card. Mungkin mereka ingin piala lebih besar,” sindirnya.(cak/c4/na)

Gianluigi Donnarumma, Kiper Belia AC Milan yang Naik Daun

JAWA POS - Usia Donnarumma baru 16 tahun. Tetapi, sudah dua kali dia mengawal gawang klub sebesar AC Milan. Dia langsung menjadi sorotan dan disebut-sebut sebagai The Next Gianluigi Buffon.
Gianluigi Donnarumma
Bagaimana Diego Lopez tidak kesal. Posisinya sebagai penjaga gawang utama tergusur oleh anak bau kencur. Pelatih Milan Sinisa Mihajlovic lebih percaya kepada Donnarumma ketimbang Lopez maupun kiper senior Christian Abbiati.
Kepercayaan Mihajlovic kepada Donnarumma sebagai starter dimulai ketika melawan Sassuolo (25/10). Hasilnya, meski kebobolan satu gol, tim berjuluk Rossoneri itu menang 2-1 atas lawannya. Karena performanya yang baik saat itu, dia kembali dipilih saat melawan Chievo Verona (28/10). Ternyata hasilnya jauh lebih baik. Donnarumma tidak kebobolan alias clean sheet. Itu adalah kali pertama sepanjang musim ini Milan tidak kebobolan di Serie A Italia. Mereka menang 1-0 melalui gol Luca Antonelli pada menit ke-53.
Statistik La Gazzetta dello Sport memperlihatkan bagaimana Donnarumma dibekali dengan tinggi 196 cm mampu menggagalkan tiga peluang matang yang dimiliki Keledai Terbang—sebutan Chievo. Hal itulah yang membuat publik geleng-geleng. Sebab, dengan usia yang begitu muda, Donnarumma memecahkan rekor sebagai kiper termuda dalam sejarah Serie A. Dia mampu tampil tenang serta memberikan rasa aman di lini belakang Milan. Wajar jika kemudian beberapa orang tidak percaya bahwa Donnarumma benar-benar remaja yang bahkan belum merasakan nikmatnya sweet seventeen.
Keraguan yang sama sering diterimanya sejak belia. Kolumnis sepak bola Paolo Bandini pun menceritakan bagaimana sang ibu, Marinella, harus bersusah payah meyakinkan klub di liga lokal bahwa anaknya itu berusia 11 tahun. Itu kejadian lima tahun lalu. “Minggu demi minggu, tidak aneh jika melihat Marinella membawa akta kelahiran dan dokumen lain ke setiap pertandingan hanya untuk meyakinkan mereka bahwa Donnarumma sesuai dengan umurnya,” ujar Bandini dalam kolomnya di The Guardian.
Berlatih sejak umur 4 tahun bersama sang paman Ernesto yang juga seorang pelatih kiper, Donnarumma kecil sempat dipandang sebelah mata oleh beberapa talent scout yang saat itu berkunjung ke Castellammare untuk mengajak sang kakak, Antonio Donnarumma, ke akademi Milan. Bandini mengisahkan bagaimana para pemandu bakat itu bertanya dengan nada bercanda kepada Donnarumma. “Apakah kamu seorang kiper?
Begitu yang mereka tanyakan yang kemudian dijawab oleh Gianluigi dengan mantap, Ya.”
Pada usia 14 tahun, Donnarumma mencoba peruntungan dengan menjajal trial ke berbagai klub besar selain Milan. Misalnya, Juventus, Inter Milan, AS Roma, Udinese, dan Fiorentina. Semua menunjukkan hasil yang membuat klub-klub tersebut ingin mendapatkan talentanya. Namun, sang ayah, Alfonso Donnarumma, mengatakan bahwa sejak awal sang anak hanya menginginkan bermain di Milan, klub pengoleksi tujuh gelar Liga Champions. “Aku hanya bisa mengatakan bahwa klub-klub tersebut pernah mencoba untuk mengontraknya. Bahkan, dia juga pernah menjalani trial bersama dengan Juventus dan Inter. Namun, dia tidak menginginkan semua klub itu dan hanya ingin bermain bagi Milan,” jelas Alfonso sebagaimana dilansir Corriere dello Mezzogiorno.
Donnarumma pun masuk ketika setahun sebelumnya kakaknya, Antonio, harus menghadapi kenyataan dijual ke Genoa. Sejak dipromosikan pada 2008, Antonio gagal menunjukkan penampilan memuaskan. Tercatat sudah dua klub yang dijalani dengan status pinjaman ketika dia menjadi bagian dari Il Diavolo—sebutan Milan. Kini Antonio malah bermain di Serie B bersama Bari dengan status pinjaman.
Dua tahun dibutuhkan Donnarumma untuk menimba ilmu sebelum dinaikkan ke tim senior. Kiper timnas Italia U-17 itu menjalani debut ketika Milan melakoni agenda pramusim International Champions Cup di Tiongkok melawan rival sekota Inter dan raksasa La Liga Real Madrid. Dia menggantikan Diego Lopez pada menit ke-72 saat menghadapi Real dan berhasil mengamankan gawangnya hingga laga berakhir. Namun, tetap saja Milan gagal karena kalah adu penalti dengan skor 9-10. “Mamma mia, aku sangat emosional saat ini,” ucapnya sebagaimana dilansir VivoAzzuro.it. “Setiap saat aku keluar dari terowongan sambil memimpikan hal ini. Impian masa kecilku menjadi kenyataan,” imbuhnya.
Meski begitu, kemampuannya sudah membuat allenatore Sinisa Mihajlovic terpincut. Walaupun Donnarumma belum dimainkan secara utuh ketika liga telah bergulir. Puncaknya adalah saat Mihajlovic kehilangan kesabaran terhadap Lopez. Sebab, dalam delapan giornata terakhir, gawang Milan kebobolan 14 gol. Karena itulah, pelatih asal Serbia tersebut melakukan perjudian dengan memasang Donnarumma sejak menit pertama ketika Milan menjamu Sassuolo 25 Oktober lalu. Keputusan yang membuat Lopez berang dan mengancam bakal hengkang dari San Siro.
Namun, Miha menegaskan bahwa dirinya memasang Donnarumma karena kemampuannya. “Aku tidak melihat umur. Aku melihat dia bagus atau tidak,” papar Miha. “Dia (Donnarumma) berlatih dengan bagus. Itu memberiku kepercayaan diri terhadapnya,” tutur eks pelatih Sampdoria tersebut.
Bakat menawan Donnarumma juga membuat sang superagen Mino Raiola membantunya mendapatkan kontrak pertama. Raiola yang menangani pemain pemain hebat, misalnya Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, dan Mario Balotelli, tanpa ragu menyatakan bahwa Donnarumma adalah mutiara dan pemain masa depan Milan. Dia bahkan tidak ragu menyandingkannya dengan portiere Juventus yang kebetulan mempunyai nama depan yang sama dengan Donnarumma, Gianluigi Buffon. “Bagi publik, Gigi mungkin adalah kejutan. Namun, tidak buat kami,” tuturnya seperti dilansir MilanNews. “Dia sangat ramah. Dia tahu untuk tetap merendah. Hal itu sudah ditunjukkan dengan sanjungan media yang diterimanya akhir-akhir ini. Jika Milan bisa kembali ke level Eropa, aku pikir dia bisa menjadi Buffon baru. Ini yang kami harapkan,” tandas Raiola.(apu/c4/ham)

Dead Man Walking


JAWA POS – Halloween identik dengan hantu, setan, dan penyihir jahat. Tradisi yang dimulai dari Irlandia itu menyebar hingga Amerika Serikat dan dirayakan setiap 31 Oktober.
Jose Mourinho
Di Stamford Bridge kemarin malam, Chelsea yang merasakan betapa mengerikannya hantu kekalahan. Sejatinya, pada awal musim ini, hantu kekalahan terus bergentayangan di kubu juara bertahan Premier League. Kekalahan oleh Liverpool 1-3 menjadi kekalahan keenam Chelsea di Premier League musim ini. Kekalahan terbanyak Mourinho dalam semusim selama berkarir.
Puncaknya, saat semua sibuk merayakan Halloween, Mourinho merasakan hantu lain yang mendekatinya; hantu pemecatan. Saat ini dia ibarat dead man walking alias orang mati yang sedang berjalan. Istilah untuk menunjukkan masa depannya di Chelsea yang nyaris dipastikan busuk. Mungkin hanya kompensasi pemecatan yang begitu besar hingga 30 juta pounds (Rp 626,9 miliar) yang menjadi penghambat para petinggi Chelsea memecat Mourinho.
Pelatih yang menyebut dirinya The Special One itu kehilangan respek di ruang ganti dan juga di hadapan fans. Tidak biasa para fans The Blues—julukan Chelsea—keluar dari stadion sebelum pertandingan bubar. Namun, tadi malam itu terjadi. Bahkan, sebelum gol ketiga Liverpool
tercipta dari kaki Christian Benteke pada menit ke-83, penonton berduyung-duyung menuju pintu keluar. Tidak heran, ketika injury time, beberapa kali kamera televisi menyorot bangku penonton yang mulai lowong.
Para pendukung Chelsea terpaku, menopang dagu, dan seolah tidak percaya tim kesayangannya dipermalukan di rumah sendiri. Mulanya para fans begitu gembira ketika menit keempat Chelsea unggul melalui gol tandukan Ramires. Tetapi, dua gol Philippe Coutinho pada menit ke-45 dan 74 menjadi mimpi buruk bagi fans Chelsea dan tentu juga Mourinho. Sekarang tinggal menunggu kado Halloween seperti apa yang didapat Mourinho? Pemecatan ataukah tetap dipertahankan.
Kalaupun bertahan, dia hanya tinggal menunggu waktu untuk dipecat. Beberapa nama, antara lain Carlo Ancelotti dan Guus Hiddink, mulai dibicarakan sebagai alternatif pengganti. Mourinho yang biasanya angkuh dan hebat saat diwawancarai media begitu sulit berkata-kata menanggapi kekalahan itu. “Saya tidak bisa berkata apa-apa,” kata Mourinho kepada BT Sport setelah laga. Kata-kata itu bahkan tercatat diulang sebelas kali sepanjang wawancara. Hanya, kemudian pelatih yang pernah menukangi Real Madrid dan Inter Milan itu mencoba sedikit tenang dengan ancaman pemecatannya. “Fans tidak bodoh. Tetapi, saya merasa tidak pelu mengkhawatirkan apapun (terkait dengan pemecatan, Red),” lanjutnya.
Dalam pertandingan kemarin malam, sejatinya Chelsea mengawali dengan baik dan tegang. Menerapkan garis pertahanan rendah, mereka bisa menahan Liverpool pada babak pertama. Saat Liverpool menyerang, setidaknya lima hingga enam pemain Chelsea berada di area pertahanan. Begitu rapat. Sering, ketika serangan dilakukan Chelsea, Diego Costa sendirian bekerja di depan. Terkadang dia ditopang William yang sangat aktif tadi malam. Eden Hazard yang musim lalu menjadi pemain terbaik seolah hilang di tengah lapangan.
Pada babak kedua, Manajer Liverpool Juergen Klopp dengan cerdik menarik pressing agak ke belakang. Tidak lagi di area pertahanan Chelsea. Tujuannya, Chelsea lebih terbuka dan menarik pemain ke area pertahanan Liverpool. Rupanya, itu berjalan dengan baik. Dampaknya, pertahanan
Chelsea lebih terbuka. Apalagi, Chelsea tertinggal pada pertengahan babak kedua. “Hingga pada satu momen, pemain kami merasa mustahil untuk bermain lebih baik,” keluh Mourinho.
Kekalahan itu semakin menegaskan kesulitan Mou mencundangi Klopp. Sepanjang karirnya, dia sudah dua kali kalah melawan klub yang diarsiteki pelatih berjuluk The Normal One itu. Itu dialami di Liga Champions 2012–2013 saat menjadi arsitek Real Madrid dan Klopp membesut Borussia Dortmund. “Saya bisa melawan siapa pun, menghadapi pelatih mana pun menang atau kalah. Tetapi, kadang ada pertandingan yang sangat tidak mungkin untuk bisa dimenangkan,” tuturnya.
Nah, apakah laga tersebut menjadi momen terakhir dia menukangi Chelsea. “Tidak. Saya tidak mau,” ucap Mou.
Perubahan formasi di babak kedua menjadi perbedaan display Liverpool. Dari 4-3-2-1, lalu menjadi 4-2-3-1 pada babak kedua. Masuknya Benteke membuat Liverpool tidak lagi bermain false 9. Roberto Firmino bermain sedikit mundur di belakang Benteke. Masuknya Jordon Ibe memperkuat serangan dari sisi kanan The Reds.
Naiknya garis pertahanan Chelsea disertai dengan meningkatnya tekanan Liverpool yang seolah menjadikan mereka serasa bermain di rumah sendiri. Secara keseluruhan, di babak kedua setidaknya tercatat sepuluh kali tembakan dilancarkan penggawa Liverpool. Dari performa Liverpool kemarin malam, taktik gegenpressing sudah mulai menemukan jalannya. Para pemain Liverpool seperti Coutinho tidak ragu beradu otot dengan penggawa Chelsea. Begitu rapat tekanan pemain Liverpool saat kehilangan bola. Statistik Whoscored menunjukkan, sentuhan bola penggawa Chelsea tidak lebih dari 65 kali.
Yang terbanyak adalah Oscar dengan 64 sentuhan. Bandingkan dengan sentuhan Mamadou Sakho yang mencapai 90 kali. Hingga akhir laga, Liverpool tetap unggul penguasaan bola 57 persen. Dilansir dari Liverpool Echo, Klopp menyebut anak asuhnya masih bisa meledak lagi. “Tetapi, karena ini baru pertama (permainan gegenpressing-nya optimal, Red), ya oke saja,” ucapnya.
Karena merasa kemenangan timnya berdampak dengan masa depan Mou, pelatih berusia 48 tahun itu menyampaikan maaf kepada Mou. Dalam pernyataannya, Klopp menilai Mou tetap pelatih yang hebat sekalipun timnya sedang anjlok. “Saya pernah berada di dalam posisinya. Itu persis dengan saat saya di Dortmund tahun lalu. Apapun yang terjadi, dia tetap pelatih hebat, tidak bisa diragukan lagi,” ujar Klopp.(ren/c4/ham)